Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Jateng Bisa Diakses di 881 Puskesmas

Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Jateng Bisa Diakses di 881 Puskesmas

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 10 Feb 2025 15:21 WIB
Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar di Puskesmas Pandanaran, Kecamatan Semarang Selatan, Senin (10/2/2025).
Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar di Puskesmas Pandanaran, Kecamatan Semarang Selatan, Senin (10/2/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng.
Semarang -

Program pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia yang berulang tahun sudah dimulai. Tercatat ada 881 puskesmas di Jawa Tengah (Jateng) yang menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yunita Syah Suminar, mengatakan program tersebut berlaku untuk semua usia, mulai dari bayi lahir hingga lansia. Program tersebut dilaksanakan dengan aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM).

"Mulai dari bayi lahir usia 25 jam. Jadi idealnya 48 jam, tapi setelah 24 jam dilakukan pemeriksaan tertentu yang nanti akan ketahuan apakah misalnya memiliki hipertiroid, lemah jantung, itu jadisudah dideteksi dari awal," kata Yunita di Puskesmas Pandanaran, Kecamatan Semarang Selatan, Senin (10/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program itu, kata Yunita, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan dan mencegah penyakit menular maupun tidak menular.

ADVERTISEMENT

"Saat ini yang utama baru Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan gratis. Nanti berikutnya semua Puskesmas dan klinik yang bekerja sama dengan RS. Untuk tahap pertama, pemeriksaan akan dilakukan di semua Puskesmas di Jawa Tengah, ada 881," tuturnya.

Pemeriksaan kesehatan gratis itu juga meliputi berbagai jenis pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan gigi, telinga, mata, hipertensi, TBC, gula darah, jantung, kanker serviks, dan hingga pemeriksaan kesehatan jiwa.

Masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan kesehatan gratis ini harus terlebih dahulu mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM). Nantinya, pengguna diberi waktu 30 hari untuk menentukan kapan akan melakukan pemeriksaan.

Namun, calon pasien yang tak memiliki handphone pun tetap bisa mendapat pemeriksaan kesehatan gratis dengan mendatangi Puskesmas secara manual. Nantinya, akan ada petugas yang membantu mengarahkan.

"Seyogyanya memang dilakukan di tempat asal. Tapi kalau tidak ada waktu, tidak masalah. Untuk kuota per harinya 30 peserta. Tetapi kalau ada yang datang nggak mungkin ditolak," jelasnya.

Ia pun berharap pemeriksaan kesehatan gratis ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan. Selain Puskesmas Pandanaran, Puskesmas Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, juga menjadi salah satu Puskesmas yang banyak didatangi masyarakat untuk cek kesehatan gratis.

Kepala Puskesmas Bulu Lor, Dien Hasana mengatakan, cek kesehatan gratis itu bahkan telah dilakukan sejak awal Januari.

"Januari sudah ada masyarakat yang cek kesehatan gratis, karena sudah pada terinfo dari sosmed dan flyer. Dari awal Januari kita juga sudah infokan dari pertemuan kader. Kami melayani di dalam gedung di Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan sekolah," paparnya.

"Kendala kami kemarin masyarakat belum semuanya paham dengan waktu yang diperlukan. Karena pemeriksaan tidak sebentar, jadi perlu meluangkan waktu satu jam lebih. Pernah ada yang belum tuntas tapi ada kegiatan lain, jadi dijadwalkan di lain hari," sambungnya.

Ia menyebut, tak ada tambahan petugas meski ada tambahan program di puskesmasnya itu. Namun, para petugas dibagi agar ada yang menjaga pos untuk pemeriksaan kesehatan gratis.

"Kalau hitung-hitungannya, pemeriksaan kesehatan gratis bisa menghemat lumayan, soalnya kalau nggak BPJS itu ada biaya pendaftaran, periksa laborat, pemeriksaannya, bisa sampai ratusan ribu rupiah," tuturnya.

Dien pun berharap masyarakat bisa memanfaatkan program yang disediakan pemerintah itu untuk membantu mendeteksi penyakit secara dini sehingga bisa langsung tertangani.




(apl/apu)


Hide Ads