- Jenis-Jenis Banjir Berdasarkan Tempat atau Keadaan 1. Banjir Sungai 2. Banjir Pantai 3. Gelombang Badai 4. Banjir di Daratan 5. Banjir Bandang
- Jenis-Jenis Banjir Berdasarkan Air atau Materialnya 1. Banjir Air Tanah 2. Banjir Selokan 3. Banjir Lahar 4. Banjir Lumpur
- Dampak Banjir 1. Korban Jiwa dan Luka-luka 2. Kerusakan Properti 3. Kerugian Ekonomi 4. Kerugian Lingkungan 5. Krisis Air Bersih
- Cara Penanggulangan Banjir 1. Peringatan Dini 2. Infrastruktur Banjir 3. Penyuluhan Publik 4. Pemantauan Cuaca
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi dan dapat memberikan dampak yang serius bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Ada banyak jenis-jenis banjir yang terjadi karena berbagai faktor, mulai dari curah hujan yang tinggi, pasang air laut yang ekstrem, hingga jebolnya tanggul atau bendungan.
Dalam upaya memahami dan mengatasi risiko banjir, penting untuk mengenali berbagai jenis banjir yang ada. Dari banjir sungai hingga banjir pantai, setiap jenis banjir memiliki karakteristik dan penyebab yang berbeda.
Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk memahami jenis-jenis banjir, penyebab, hingga cara penanggulangannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-Jenis Banjir Berdasarkan Tempat atau Keadaan
Menurut Rinto Raharjo dalam bukunya, Panduan Keselamatan saat Bencana Banjir, jenis banjir menurut tempat atau keadaan terbagi menjadi lima, yaitu:
1. Banjir Sungai
Banjir sungai terjadi ketika permukaan air sungai melampaui tepiannya akibat curah hujan tinggi dalam periode waktu lama. Penyebab utama banjir sungai adalah curah hujan berlebihan, tetapi juga dapat disebabkan oleh pencairan salju atau sumbatan akibat es.
Banjir sungai dapat menyebabkan kerusakan pada properti di sekitarnya serta menimbulkan ancaman bagi keselamatan warga, terutama di daerah yang rawan terkena dampak banjir.
2. Banjir Pantai
Banjir pantai, juga dikenal sebagai banjir rob atau banjir laut pasang. Banjir jenis ini terjadi di sepanjang pantai akibat pasang naik yang lebih tinggi dari rata-rata, yang diperparah oleh curah hujan tinggi dan angin dari laut.
Banjir pantai dapat menyebabkan genangan air di daerah pesisir, yang berpotensi merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas masyarakat. Daerah pesisir yang rendah rentan terhadap banjir pantai.
3. Gelombang Badai
Gelombang badai adalah kenaikan permukaan air yang tidak normal di daerah pantai yang disebabkan oleh angin badai yang kuat, gelombang, dan tekanan atmosfer yang rendah. Gelombang badai dapat menyebabkan banjir ekstrem di daerah pesisir.
Jenis banjir ini sering kali menjadi ancaman besar bagi kehidupan dan harta benda. Gelombang badai dapat mencapai ketinggian yang sangat tinggi, terutama saat bertepatan dengan air pasang normal.
4. Banjir di Daratan
Banjir di daratan terjadi ketika air dari daratan masuk ke perairan dalam jumlah berlebihan, baik melalui aliran sungai ke muara atau melalui limpasan permukaan air ke pesisir pantai akibat curah hujan yang tinggi.
Banjir di daratan dapat menyebabkan perubahan drastis dalam ekosistem perairan dan mengakibatkan berbagai dampak negatif seperti penurunan salinitas air, peningkatan partikel sedimen, dan penurunan suhu perairan.
5. Banjir Bandang
Banjir bandang terjadi ketika terjadi lonjakan air yang sangat cepat dan deras, biasanya akibat hujan deras yang merobek dasar sungai atau akibat jebolnya tanggul atau bendungan. Banjir bandang dapat sangat berbahaya karena terjadi secara tiba-tiba dan surut dengan cepat.
Akibatnya, banjir bandang meninggalkan kerusakan yang besar di daerah yang terkena dampaknya. Banjir bandang biasanya terjadi di daerah pegunungan atau berbatasan dengan pegunungan.
Jenis-Jenis Banjir Berdasarkan Air atau Materialnya
Sedangkan jenis banjir berdasarkan air atau materialnya terbagi menjadi empat jenis. Mari simak penjelasannya.
1. Banjir Air Tanah
Ketika hujan turun dalam waktu yang panjang, tanah pun menjadi jenuh dengan air dan tidak memiliki kemampuan untuk menyerap lagi. Ketika hal tersebut sudah terjadi, air naik di atas permukaan tanah dan menyebabkan banjir. Banjir ini dapat bertahan dalam waktu lama, hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.
2. Banjir Selokan
Tidak seperti banjir lainnya yang disebabkan oleh faktor alam, banjir selokan ini dapat terjadi karena penyumbatan atau gagalnya sistem drainase. Umumnya, banjir selokan hanya berdampak pada area yang kecil dan bersifat internal. Artinya, luapan air tidak menggenangi lingkungan di sekitar bangunan terdampak.
3. Banjir Lahar
Selanjutnya terdapat banjir lahar yang berasal dari letusan gunung api aktif. Letusan tersebut menghasilkan lahar dingin yang kemudian menyebar ke lingkungan sekitarnya. Sungai pun mengalami pendangkalan dan kemudian meluap hingga menggenangi daratan.
4. Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang disebabkan oleh luapan lumpur. Jenis banjir ini mirip dengan banjir bandang. Namun, banjir ini terjadi karena lumpur keluar dari dalam perut bumi dan menggenangi daratan.
Lumpur pada kejadian banjir ini tidak sama dengan lumpur yang berada di permukaan bumi. Pasalnya, terdapat kandungan gas kimia berbahaya di dalamnya.
Dampak Banjir
Mengutip dari laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, berikut adalah beberapa dampak banjir.
1. Korban Jiwa dan Luka-luka
Banjir dapat mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka serius akibat tenggelam, terseret arus banjir, atau tertimbun reruntuhan. Dampak ini seringkali sangat tragis dan menyebabkan trauma bagi keluarga korban.
2. Kerusakan Properti
Rumah, bisnis, dan infrastruktur seperti jembatan dan jalan raya bisa mengalami kerusakan atau bahkan hancur akibat terendam air banjir. Kerugian materiil ini dapat mencakup kehilangan aset dan memerlukan biaya besar untuk perbaikan atau rekonstruksi.
3. Kerugian Ekonomi
Banjir bisa menyebabkan kerugian ekonomi besar karena terganggunya aktivitas bisnis dan produksi akibat kerusakan infrastruktur serta kehilangan sumber daya manusia. Selain itu, evakuasi dan pemulihan pasca-banjir juga memerlukan dana yang signifikan.
4. Kerugian Lingkungan
Banjir dapat merusak ekosistem sungai dan daerah pesisir, termasuk mengganggu habitat satwa liar dan mengakibatkan kerusakan pada tanaman dan vegetasi. Selain itu, air banjir yang tercemar dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius.
5. Krisis Air Bersih
Air minum yang tercemar oleh banjir dapat menyebabkan krisis air bersih, yang mengancam kesehatan masyarakat. Pencemaran air juga dapat mempengaruhi sumber daya air untuk pertanian dan industri, menyebabkan kerugian lebih lanjut bagi ekonomi dan lingkungan.
Cara Penanggulangan Banjir
Tindakan pencegahan dan kesiapsiagaan memainkan peran kunci dalam mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh banjir. Berikut adalah langkah-langkah penanggulangan banjir berdasarkan informasi di atas:
1. Peringatan Dini
Menerima peringatan banjir dengan cepat adalah kunci untuk evakuasi yang aman. Sistem peringatan dini yang efektif, baik melalui sirene, pesan teks, atau aplikasi seluler, sangat penting dalam memberi tahu masyarakat tentang bahaya banjir yang akan datang.
Penyebaran informasi peringatan dini harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk memungkinkan warga segera mengambil tindakan pencegahan atau evakuasi.
2. Infrastruktur Banjir
Membangun infrastruktur banjir seperti tanggul, saluran air, dan sistem drainase yang baik dapat membantu mengendalikan aliran air selama banjir. Tanggul dan bendungan yang kokoh dapat mengurangi risiko banjir sungai.
Sementara saluran air yang dirancang dengan baik dapat mengalirkan air hujan dengan lancar ke laut atau sungai terdekat. Pembangunan infrastruktur banjir harus memperhatikan keberlanjutan dan kehandalan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
3. Penyuluhan Publik
Edukasi masyarakat tentang tindakan keselamatan selama banjir dan peran mereka dalam persiapan sangat penting. Program penyuluhan publik dapat meliputi simulasi evakuasi, penyediaan informasi tentang lokasi tempat evakuasi, dan pelatihan pertolongan pertama.
Masyarakat juga perlu diberi pemahaman tentang bagaimana cara merespon peringatan dini dan prosedur evakuasi yang aman.
4. Pemantauan Cuaca
Pemantauan cuaca yang baik dapat membantu meramalkan banjir dengan lebih akurat. Stasiun pemantau cuaca dan penggunaan teknologi canggih seperti radar cuaca dapat membantu dalam mendeteksi potensi hujan deras atau badai yang dapat menyebabkan banjir.
Informasi dari pemantauan cuaca juga penting bagi otoritas untuk membuat keputusan yang tepat terkait dengan penanggulangan dan mitigasi banjir.
Demikian penjelasan lengkap tentang jenis-jenis banjir, lengkap dengan penyebab, dampak, dan penanggulangannya. Semoga bermanfaat!
(sto/apu)