Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan prospek cuaca ekstrem tiga hari ke depan di Jateng. Warga di beberapa daerah diharap waspada bencana hidrometeorologi.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo mengatakan dalam keterangannya, ada dinamika atmosfer, yaitu suspect area berupa tropical disturbance atau gangguan tropis yang terpantau di sebelah Selatan Nusa Tenggara Timur. Dampaknya, menyebabkan pola belokan angin dan pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Jawa Tengah.
Kemudian ada kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas. Selain itu kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah.
"Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat yang bisa disertai petir atau kilat dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah selama periode 13-15 Januari 2025," kata Yoga dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).
Berikut daerah yang terdampak prospek cuaca ekstrem 13-15 Januari 2025 di Jateng:
Tanggal 13 Januari 2025
Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Blora, Jepara, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Tanggal 14 Januari 2025
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabuoaten-Kota Magelang, Boyolali, Sragen, Grobogan, Temanggung, Kabupaten-Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Tanggal 15 Januari 2025
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten-Kota Magelang, Boyolali, Sragen, Wonogiri, Temanggung, Salatiga, Kabupaten Semarang, Kendal, Batang, Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.
"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tegas Yoga.
(apu/rih)