Siswa Korban Bu Guru Mesum Grobogan Sempat Dikoskan 6 Bulan

Siswa Korban Bu Guru Mesum Grobogan Sempat Dikoskan 6 Bulan

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 09 Jan 2025 22:00 WIB
Ilustrasi kamar hotel di malam hari
Ilustrasi kamar kos. Foto: Getty Images/iStockphoto/webphotographeer
Grobogan -

Siswa SMP yang disetubuhi bu gurunya disebut sempat diinapkan di sebuah kos selama sekitar enam bulan. Kini korban berada di pondok pesantren untuk terapi mentalnya setelah aksi guru mesum itu terbongkar.

Kuasa hukum korban, Hernawan mengatakan guru berinisial ST itu biayai kos di daerah Gubug sekitar enam bulan. Tidak diketahui apa tujuan korban dikoskan.

"Sebelum di pondok, menurut keterangan korban, dibawa ke Desa Gubug, dikoskan selama enam bulan oleh inisial S. Disembunyikan di sana. Keterangan korban mau ditempatkan di sana dulu. Tujuan lain belum tahu," kata Hernawan kepada wartawan di Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Swatantra Grobogan, Kamis (9/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban mengalami dugaan pencabulan sebanyak 10 kali dalam kurun waktu dua tahun. Ditanya apakah aksi cabul itu dilakukan di kos, Hernawan menjelaskan dari keterangan korban aksi itu tidak dilakukan di kos.

"Selama di kos tidak melakukan hal itu. Keterangan dari korban dilakukan di rumah pelaku," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selama di kos, sebenarnya korban bisa kabur, namun kebutuhan korban terus dipenuhi ST. Meski demikian setelah keluar dari kos, korban mulai terlihat syok dan linglung.

"Bebas sih, tapi dia tidak mau tinggalkan. Dia merasa dicukupi. Begitu kembali, dalam keadaan syok, linglung, kosong gitu. Oleh pihak keluarga dibawa ke pondok untuk terapi mental," ujarnya.

Hari ini pihaknya melapor ke P2TP2A Swatantra Grobogan. Rencananya dari Swatantra akan mendampingi untuk melakukan pelaporan resmi ke kepolisian.

"Laporan kami selaku kuasa hukum, kami sampaikan akan ditindaklanjuti oleh Swatantra itu hari Senin untuk lapor ke Polres Grobogan," jelas Hernawan.

Sementara itu, Misbah selaku pengurus ponpes tempat korban berada mengatakan sudah ada perkembangan baik dari korban.

"Dia down tidak bisa ditanya, malu, dia tertekan. Sudah tiga bulan di pondok. Diterapi mental dan banyak diajak bicara dan komunikasi supaya anak tidak tertekan," ujar Misbah.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads