Puasa Rajab merupakan sebuah amalan sunnah yang dapat dikerjakan oleh kaum muslim selama bulan Januari 2025 ini. Namun, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang bertanya-tanya mengenai puasa Rajab sampai kapan?
Mengacu dari buku 'Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya' karya Khalifa Zain Nasrullah, dijelaskan bahwa Rajab merupakan bulan ketujuh di dalam kalender Hijriah atau Islam. Rajab juga termasuk sebagai salah satu dari bulan haram atau penuh kemuliaan.
Hal tersebut dikarenakan Rajab memiliki makna bagi setiap muslim agar mereka menahan diri dari peperangan. Tidak hanya itu, Rajab yang berjumlah 30 hari nantinya bisa diisi oleh kaum muslim dengan mengerjakan berbagai amalan, salah satunya puasa sunnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan anjuran berpuasa sunnah di bulan Rajab telah disampaikan di dalam salah satu riwayat. Diungkap dalam buku 'Menjadi Khalifah Allah yang Memperbaiki' oleh Ibnu Muhajir, bahwa berpuasa sunnah di bulan haram atau suci dianjurkan kepada umat Islam sebagai bentuk amal ketaatan. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Puasalah pada bulan-bulan haram" (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Kemudian di dalam riwayat lain juga dijelaskan bahwa puasa sunnah di bulan haram atau suci juga merupakan amalan yang utama. Diriwayatkan oleh Muslim bahwa:
"Seutama-utama puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan haram" (HR. Muslim).
Mengingat puasa sunnah di bulan haram atau suci merupakan sesuatu amalan yang dapat dilakukan oleh kaum muslim, tidak ada salahnya setiap orang menjalankannya dengan meniatkan diri semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Lantas sampai kapan puasa Rajab bisa diamalkan? Berikut penjelasannya.
Puasa Rajab Sampai Kapan?
Terkait dengan batas akhir puasa Rajab, kaum muslim perlu memahami tentang arti puasa Rajab itu sendiri. Seperti diungkap dalam buku 'Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah' oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, bahwa puasa Rajab adalah puasa sunnah yang dapat dijalankan oleh seseorang pada bulan Rajab.
Hal tersebut menandakan, kaum muslim dapat mengerjakan puasa sunnah Rajab selama bulan Rajab berlangsung. Apabila mengacu dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui bahwa bulan Rajab di tahun 1446 Hijriah atau 2025 Masehi dimulai pada 1 Rajab yang jatuh di tanggal 1 Januari 2025.
Kemudian untuk akhir dari bulan Rajab di tahun ini akan berlangsung pada 30 Rajab 1446 Hijriah yang bertepatan dengan 30 Januari 2025. Ini menunjukkan puasa Rajab dapat dikerjakan sampai akhir bulan tersebut yang jatuh di tanggal 30 Rajab 1446 Hijriah atau 30 Januari 2025.
Perlu diketahui bahwa penanggalan Hijriah dan Masehi memiliki perbedaan. Oleh karena itu, sebagai panduan bagi kaum muslim yang hendak mengerjakan puasa sunnah Rajab di bulan ini, berikut jadwal lengkapnya:
- 1 Rajab 1446 Hijriah: Rabu, 1 Januari 2025
- 2 Rajab 1446 Hijriah: Kamis, 2 Januari 2025
- 3 Rajab 1446 Hijriah: Jumat, 3 Januari 2025
- 4 Rajab 1446 Hijriah: Sabtu, 4 Januari 2025
- 5 Rajab 1446 Hijriah: Minggu, 5 Januari 2025
- 6 Rajab 1446 Hijriah: Senin, 6 Januari 2025
- 7 Rajab 1446 Hijriah: Selasa, 7 Januari 2025
- 8 Rajab 1446 Hijriah: Rabu, 8 Januari 2025
- 9 Rajab 1446 Hijriah: Kamis, 9 Januari 2025
- 10 Rajab 1446 Hijriah: Jumat, 10 Januari 2025
- 11 Rajab 1446 Hijriah: Sabtu, 11 Januari 2025
- 12 Rajab 1446 Hijriah: Minggu, 12 Januari 2025
- 13 Rajab 1446 Hijriah: Senin, 13 Januari 2025
- 14 Rajab 1446 Hijriah: Selasa, 14 Januari 2025
- 15 Rajab 1446 Hijriah: Rabu, 15 Januari 2025
- 16 Rajab 1446 Hijriah: Kamis, 16 Januari 2025
- 17 Rajab 1446 Hijriah: Jumat, 17 Januari 2025
- 18 Rajab 1446 Hijriah: Sabtu, 18 Januari 2025
- 19 Rajab 1446 Hijriah: Minggu, 19 Januari 2025
- 20 Rajab 1446 Hijriah: Senin, 20 Januari 2025
- 21 Rajab 1446 Hijriah: Selasa, 21 Januari 2025
- 22 Rajab 1446 Hijriah: Rabu, 22 Januari 2025
- 23 Rajab 1446 Hijriah: Kamis, 23 Januari 2025
- 24 Rajab 1446 Hijriah: Jumat, 24 Januari 2025
- 25 Rajab 1446 Hijriah: Sabtu, 25 Januari 2025
- 26 Rajab 1446 Hijriah: Minggu, 26 Januari 2025
- 27 Rajab 1446 Hijriah: Senin, 27 Januari 2025
- 28 Rajab 1446 Hijriah: Selasa, 28 Januari 2025
- 29 Rajab 1446 Hijriah: Rabu, 29 Januari 2025
- 30 Rajab 1446 Hijriah: Kamis, 30 Januari 2025
Ketentuan Jumlah Hari Puasa Rajab
Lantas bagaimana dengan ketentuan jumlah hari puasa Rajab? Terkait dengan hal ini terdapat sejumlah pandangan yang menyampaikan anjuran mengenai jumlah hari berpuasa sunnah di bulan Rajab. Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dalam bukunya 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' memberikan informasi bahwa terdapat dua riwayat yang menyampaikan tentang pandangan mengenai jumlah hari puasa Rajab.
Salah satunya berpuasa sehari di bulan Rajab sesuai dengan yang telah disampaikan melalui hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW memberikan sabda:
"Bahwasanya di surga ada sebuah sungai Rajab, airnya putih melebihi susu, manis melebihi madu, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai (bengawan) tersebut" (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun demikian, tidak diperkenankan bagi setiap muslim untuk mengerjakan puasa Rajab selama sebulan penuh. Hal ini dikarenakan puasa sebulan penuh hanya dapat dikerjakan selama bulan Ramadhan saja.
Muhammad Ridho al-Thurisinai dalam bukunya 'Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW: Hati-hati Jangan Sampai Puasa Anda Menjadi Sia-sia!' menyampaikan informasi bahwa ada sebuah riwayat mengenai larangan puasa di seluruh hari selama bulan Rajab berlangsung. Larangan tersebut didasarkan pada kekhawatiran akan menyerupai puasa wajib di bulan Ramadhan.
Sebagaimana dikisahkan oleh Umar bin Khattab saat bulan Rajab tiba. Dikatakan bahwa:
"Umar pernah memaksa seseorang untuk makan (tidak berpuasa), lalu beliau katakan, 'Janganlah engkau menyamakan puasa di bulan ini (bulan Rajab) dengan bulan Ramadhan" (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Al Fatawa, XXV/290, beliau mengatakannya shahih).
Kemudian terdapat juga anjuran berpuasa di bulan Rajab sesuai dengan kemampuan masing-masing muslim. Hal ini seperti yang telah disampaikan di dalam riwayat lainnya. Seperti diungkap dalam buku 'Seni Merawat Cinta Bagi Istri' oleh Riza Risma bahwa:
"Dari Mujibah al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Rasulullah SAW. Kemudian ia kembali lagi menemui beliau satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah beruban (lemah/kurus). Ia berkata, 'Ya Rasulullah, apakah engkau mengenaliku?' Rasulullah SAW menjawab, 'Siapakah engkau?' Ia menjawab, 'Aku Al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun silam.' Maka, Rasulullah SAW menjawab, 'Apa yang membuat fisikmu berubah, padahal dahulu fisikmu segar.' Ia menjawab, 'Aku tidak makan kecuali pada malam hari sejak berpisah denganmu.' Beliau berkata, 'Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya.' Al-Bahili berkata, 'Mohon ditambahkan lagi, ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa).' Beliau menjawab, 'Berpuasalah dua hari.' Ia berkata, 'Mohon ditambahkan lagi, ya Rasul.' Beliau menjawab, 'Berpuasalah tiga hari.' Ia berkata, 'Mohon ditambahkan lagi, ya Rasul.' Beliau menjawab, 'Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasa dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.' Beliau mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya' " (HR. Abu Dawud).
Mengacu dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa kaum muslim dapat mengerjakan puasa sunnah di bulan Rajab sesuai dengan kemampuannya dan tidak menyiksa diri. Kemudian terdapat juga anjuran untuk berpuasa sehari di bulan Rajab sekaligus larangan agar tidak berpuasa selama sebulan penuh di bulan tersebut.
Bacaan Niat Puasa Rajab
Sebelum menjalankan puasa sunnah ini, hendaknya kaum muslim mengawalinya dengan membaca niat terlebih dahulu. Masih merujuk dari buku 'Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah', berikut bacaan niat puasa Rajab yang bisa diamalkan oleh setiap muslim:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ±ΩΨ¬ΩΨ¨Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ.
"Nawaitu shauma syahri rajaba sunnatan lillaahi ta'aala."
Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah Ta'ala."
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai puasa Rajab sampai kapan lengkap dengan ketentuan hari dan bacaan niatnya. Semoga membantu.
(par/afn)