Kenapa Bus Bisa Terbakar Tiba-tiba? Ini 5 Penyebabnya

Kenapa Bus Bisa Terbakar Tiba-tiba? Ini 5 Penyebabnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 23 Des 2024 16:08 WIB
Bus terbakar di depan Terminal Purworejo, Rabu (6/11/2024).
Bus terbakar. (Foto: Dok. detikJateng)
Solo -

Belakangan ini, insiden kebakaran bus cukup sering terjadi. Selain membahayakan penumpang yang ada di dalamnya, peristiwa tersebut juga dapat menyebabkan kerugian material dari berbagai pihak. Namun, kenapa bus bisa terbakar tiba-tiba?

Dilansir detikOto, Oktober 2024 lalu, sebuah bus pariwisata yang mengangkut puluhan anak TK terbakar di Tol Wiyoto Wiyono. Kemudian baru-baru ini, tepatnya pada Minggu (22/12/2024) malam, bus yang mengakut peziarah asal Sleman ludes terbakar di Delanggu, Klaten. Tidak ada korban jiwa dalam kedua peristiwa tersebut.

Bus yang terbakar tiba-tiba sebenarnya tidak terjadi tanpa alasan. Pasalnya, ada beberapa penyebab yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata sehingga pengemudi maupun penumpang tidak menyadarinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa Bus Bisa Terbakar Tiba-Tiba?

Berdasarkan hasil penelitian berjudul Analysis of Bus Fires Using Interpretative Structural Modeling oleh Shumin Feng dan Zhenning Li serta Research on Factors Affecting Bus Fire Based on Numerical Simulation oleh Min Xu dkk, berikut ini adalah beberapa penyebab paling umum kebakaran pada bus.

1. Gangguan pada Sistem Kelistrikan

Kerusakan atau kegagalan dalam sistem kelistrikan bus adalah salah satu penyebab utama kebakaran. Komponen listrik yang sudah tua atau instalasi yang tidak tepat dapat menyebabkan percikan api. Percikan ini dapat memicu kebakaran, terutama jika bersentuhan dengan material mudah terbakar seperti pelapis kursi atau kabel berinsulasi yang rusak.

ADVERTISEMENT

Selain itu, beban listrik berlebih, seperti perangkat tambahan yang tidak sesuai kapasitas, juga bisa memicu overheating. Proses ini mempercepat pembakaran, terutama di area mesin atau kompartemen yang tertutup. Data menunjukkan bahwa sebagian besar kasus kebakaran yang disebabkan oleh masalah kelistrikan tidak terdeteksi lebih awal karena kurangnya sistem pemantauan suhu atau alarm otomatis.

2. Bahan Bakar Berkualitas Rendah

Penggunaan bahan bakar yang tidak memenuhi standar, seperti solar dengan titik nyala rendah atau mudah menguap, memperbesar risiko kebakaran. Beberapa stasiun bahan bakar sering kali menyediakan produk dengan kualitas buruk yang dapat memengaruhi performa mesin dan meningkatkan risiko ledakan atau kebakaran di sistem bahan bakar.

Kondisi ini semakin buruk jika pipa bahan bakar atau tangki mengalami kebocoran akibat usia kendaraan atau kurangnya perawatan. Kebocoran ini berpeluang besar memantik api dan membuatnya menyebar secara cepat ketika ada percikan dari mesin atau sistem kelistrikan.

3. Overheating Mesin

Selanjutnya, kebakaran tiba-tiba pada bus bisa dipicu oleh suhu yang tinggi atau overheating. Mesin yang terlalu panas sering kali disebabkan oleh kurangnya perawatan rutin, seperti penggantian cairan pendingin atau servis radiator. Overheating ini mempercepat pembakaran material mudah terbakar di sekitar mesin, seperti minyak pelumas yang bocor atau kabel.

Bus yang beroperasi di daerah dengan suhu lingkungan tinggi atau jalan menanjak memiliki risiko lebih besar. Dalam beberapa kasus, tekanan ekstrem dari cuaca panas mempercepat kerusakan pada sistem mesin dan akhirnya memicu kebakaran.

4. Pembakaran dengan Sengaja

Beberapa kasus kebakaran bus disebabkan oleh tindakan kriminal, seperti pembakaran dengan sengaja. Pelaku biasanya membawa bahan bakar tambahan atau cairan mudah terbakar yang digunakan untuk memulai api. Dalam situasi ini, kebakaran seringkali terjadi dengan sangat cepat, mengurangi peluang evakuasi.

Tingkat insiden ini cenderung meningkat dalam situasi sosial yang penuh konflik atau di area dengan pengawasan keamanan yang rendah. Deteksi dini, seperti adanya kamera pengintai atau pelatihan pengawasan bagi pengemudi, dapat membantu mengurangi risiko ini.

5. Desain Bus yang Tidak Memadai

Desain interior bus yang tidak tahan api menjadi faktor risiko yang terakhir. Banyak bus menggunakan material yang mudah terbakar, seperti busa untuk kursi atau pelapis plastik, yang mempercepat penyebaran api. Selain itu, kurangnya jalur evakuasi dan alat pemadam kebakaran yang memadai memperburuk situasi ketika kebakaran terjadi.

Ketiadaan standar desain tahan api pada sebagian besar bus, terutama di negara-negara berkembang, membuat kendaraan lebih rentan terhadap kebakaran. Penambahan teknologi seperti sistem penyemprot otomatis atau detektor asap di dalam bus dapat memberikan perlindungan tambahan.

Cara Menyelamatkan Diri dari Kebakaran Bus

Tidak ada orang yang ingin mengalami kecelakaan atau musibah dalam perjalanan. Namun, kita tetap harus memahami cara menyelamatkan diri jika sedang mengendarai bus dan tiba-tiba terjadi kebakaran. Dikutip dari laman Road Safety UAE, berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita lakukan.

1. Tetap Tenang

Saat terjadi kebakaran di bus, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah tetap tenang. Panik hanya akan membuat kita sulit berpikir jernih dan mengambil keputusan yang tepat. Dengan tenang, kita bisa fokus mencari cara untuk menyelamatkan diri. Tarik napas dalam-dalam dan segera cari jalan keluar dengan aman.

2. Ikuti Arahan

Jika ada pengemudi, guru, atau petugas di dalam bus, dengarkan baik-baik arahan mereka. Mereka biasanya sudah terlatih untuk menangani situasi darurat seperti ini. Dengan mengikuti arahan mereka, proses evakuasi bisa berjalan lebih cepat dan terkoordinasi. Ini penting agar semua orang bisa keluar dari bus dengan selamat.

3. Cari Pintu Keluar Terdekat

Segera lihat sekeliling dan temukan pintu atau jendela darurat terdekat. Gunakan pintu keluar itu untuk keluar dari bus secepat mungkin. Jangan membuang waktu untuk mengambil barang, karena keselamatan kita jauh lebih penting daripada barang-barang pribadi.

4. Hindari Menghirup Asap

Asap adalah salah satu bahaya terbesar saat kebakaran terjadi. Jika asap mulai memenuhi bus, kita harus merunduk dan bergerak serendah mungkin menuju pintu keluar. Gunakan kain, seperti baju atau syal, untuk menutupi hidung dan mulut agar tidak terlalu banyak menghirup asap.

5. Periksa Keamanan Sebelum Membuka Jalan Keluar

Sebelum membuka pintu atau jendela darurat, periksa apakah ada api atau bahaya lain di luar. Jika terlihat aman, buka pintu dengan hati-hati dan segera keluar. Hindari menyentuh pintu yang terasa sangat panas, karena itu bisa menjadi tanda adanya api di sisi lain.

6. Bantu Orang Lain Jika Memungkinkan

Jika kita melihat ada penumpang lain yang kesulitan, cobalah untuk membantu mereka. Namun, kita harus tetap memprioritaskan keselamatan diri sendiri. Ajak semua orang untuk tetap tenang dan ikuti langkah evakuasi agar proses penyelamatan berjalan lancar.

7. Jauhi Bus Secepat Mungkin

Setelah keluar dari bus, segera menjauh ke tempat yang aman. Jangan berdiri terlalu dekat dengan bus, karena ada kemungkinan bus meledak atau api menyebar lebih jauh. Tetaplah di area yang aman sampai bantuan tiba.

8. Hubungi Layanan Darurat

Setelah kita berada di tempat yang aman, segera hubungi layanan darurat. Berikan informasi jelas tentang lokasi kita dan kondisi yang terjadi. Dengan begitu, bantuan bisa datang lebih cepat untuk menangani situasi dan membantu korban.

Sampai pada akhir pembahasan ini, kamu sudah memahami kenapa bus bisa terbakar tiba-tiba, bukan? Jika hal buruk tersebut terjadi, pastikan untuk tidak panik dan ikuti panduan keselamatan di atas. Semoga bermanfaat!




(sto/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads