Luar angkasa tampak gelap meskipun di sana terdapat matahari sebagai sumber cahaya bagi tata surya. Namun, tak sedikit yang mempertanyakan mengapa luar angka gelap padahal ada matahari di sana? Simak penjelasan ilmiah berikut ini.
Pertanyaan ini mungkin terkesan sederhana, namun jawabannya melibatkan prinsip-prinsip ilmiah yang menarik untuk ditelusuri. Ada pengaruh dari ruang hampa, atmosfer, serta perilaku cahaya.
Penasaran kenapa luar angkasa gelap padahal ada matahari dan bintang lainnya? Yuk, simak penjelasan ilmiahnya di bawah ini, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Luar Angkasa Gelap?
1. Pengaruh Atmosfer
Dirangkum dari laman resmi The National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Union University, luar angkasa terlihat gelap tidak seperti langit siang di bumi yang biru karena perbedaan dalam cara cahaya berinteraksi dengan atmosfer dan ruang hampa.
Pada siang hari di bumi, cahaya matahari mengenai molekul-molekul di atmosfer bumi dan tersebar ke segala arah. Proses penyebaran ini disebut sebagai penyebaran Rayleigh. Akibatnya, langit terlihat biru.
Namun saat malam hari, tidak ada sumber cahaya dekat seperti matahari. Artinya, tidak ada sumber yang bisa menyebarkan cahaya. Hal yang sama juga terjadi di bulan yang tidak memiliki atmosfer. Oleh karena itu, luar angkasa terlihat gelap.
2. Paradoks Olbers
Mengapa langit malam tidak bersinar terang padahal ada cahaya dari bintang-bintang? Ini adalah paradoks Olbers. Dikutip dari laman Discover Magazine, usia alam semesta ini relatif muda, yakni sekitar 13 miliar tahun. Meskipun itu terdengar sangat lama dalam skala manusia, dalam skala astronomi, usia ini masih tergolong muda. Akibatnya, cahaya dari bintang-bintang yang berjarak lebih dari sekitar 13 miliar tahun cahaya belum mencapai bumi.
Luar angkasa terlihat gelap karena cahaya dari bintang-bintang yang berjarak lebih dari sekitar 13 miliar tahun cahaya belum mencapai bumi. Ini berarti hanya bintang-bintang dalam jarak tersebut yang dapat kita lihat karena cahayanya sudah cukup waktu untuk sampai ke kita.
Di luar jarak ini, ada banyak ruang di antara bintang-bintang yang terlalu jauh sehingga cahayanya belum terdeteksi. Seiring berjalannya waktu, lebih banyak cahaya dari bintang-bintang yang lebih jauh akan mencapai bumi, memperluas gelembung bintang-bintang yang terlihat di langit.
Saat ini, batas jarak sekitar 13 miliar tahun cahaya adalah faktor utama yang membuat beberapa bagian langit atau luar angkasa tampak gelap.
3. Efek Doppler
Selain itu, efek Doppler terjadi karena bintang-bintang dan galaksi-galaksi bergerak menjauh dari kita akibat ekspansi alam semesta. Dirangkum dari laman Britannica, cahaya yang dipancarkan oleh objek-objek ini mengalami pergeseran menjadi merah karena kecepatan pergerakan mereka yang menjauh.
Akibatnya, cahaya ini bergeser keluar dari rentang spektrum cahaya yang dapat kita lihat, berubah menjadi inframerah. Sebagai hasilnya, meskipun luar angkasa sebenarnya penuh dengan objek cahaya, cahaya ini tidak terlihat oleh mata manusia karena telah bergeser ke luar dari spektrum yang dapat kita deteksi. Inilah yang menyebabkan luar angkasa tampak gelap ketika diamati dari Bumi.
Jadi, sudah tidak penasaran kenapa luar angkasa gelap padahal ada matahari kan, detikers? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(par/par)