Kenapa Air Hujan Bikin Pusing Kepala? Ini Penjelasannya

Kenapa Air Hujan Bikin Pusing Kepala? Ini Penjelasannya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Jumat, 22 Nov 2024 10:29 WIB
The portrait of young beautiful woman in the rain. The girl standing on a turquoise background
Ilustrasi kehujanan. Foto: ilustrasi/thinkstock
Solo -

Belakangan ini, kita sudah memasuki musim hujan yang waktunya tidak tentu. Tak jarang, sebagian orang kehujanan saat berangkat kerja, berangkat ke sekolah, atau saat bepergian ke tujuan lainnya.

Adapun salah satu keluhan seseorang yang kehujanan adalah merasakan pusing kepala. Tahukah kamu kenapa air hujan menyebabkan pusing kepala?

Dikutip dari laman Health, banyak masyarakat yang menganggap bahwasanya basah kuyup akibat hujan mengakibatkan sakit. Sebenarnya, hujan tidak bisa serta-merta membuat seseorang jatuh sakit. Hanya saja, kondisi basah dan dingin dalam waktu lama bisa menurunkan suhu tubuh. Alhasil, sistem kekebalan tubuh menurun kemudian mudah terserang virus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paragraf di atas menjelaskan secara ringkas penyebab banyak orang mudah terserang flu atau pilek selama musim hujan. Lalu, bagaimana dengan pusing di kepala sehabis terguyur hujan? Langsung saja, simak penjelasannya melalui uraian di bawah ini.

Penyebab Pusing di Kepala Saat Hujan

Menurut penjelasan dari Healthline, pusing di kepala disebabkan sesuatu yang disebut tekanan barometrik. Tekanan barometrik adalah tekanan udara atau jumlah gaya yang menekan tubuhmu.

ADVERTISEMENT

Nah, ketika tekanan barometrik luar ruangan turun, tekanan udara luar dan di sinus seseorang akan berbeda. Hal ini kemudian menyebabkan rasa sakit, termasuk pusing. Sama halnya ketika misalnya detikers naik pesawat, perubahan tekanan menyebabkan telingamu berdenging, bukan?

Faktanya, sebuah studi pada 2015 menemukan bahwasanya perubahan tekanan barometrik tidak harus sebegitu besarnya untuk menyebabkan sakit kepala. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mendapat bukti bahwa penurunan kecil tekanan barometrik sudah bisa memicu migrain.

Nah, berhubung saat hujan suhu udara turun, perubahan tekanan pun turut terjadi. Sayangnya, udara di dalam sinus atau telinga tidak bisa langsung menyesuaikan diri. Alhasil, terdapat perbedaan tekanan di dalam dengan luar. Akibatnya, kamu akan merasa pusing.

Gejala Sakit Kepala Akibat Perubahan Tekanan Barometrik

Bila sakit kepala yang kamu rasakan diakibatkan turunnya tekanan barometrik, detikers mungkin akan merasakan sejumlah gejala lain, seperti:

  • Mual dan muntah
  • Mati rasa di area wajah dan leher
  • Nyeri di salah satu atau kedua bagian pelipis
  • Peka terhadap cahaya

Apabila gejala-gejala di atas rutin detikers alami saat hujan turun atau cuaca lembap, kemungkinan sakit kepalamu disebabkan oleh perubahan tekanan barometrik. Lantas, bagaimana cara mengobatinya?

Cara Mengobati dan Mencegah Pusing karena Hujan

Disadur dari Medical News Today, seseorang mungkin bisa mengonsumsi obat-obatan seperti over-the-counter (OTC) nonsteroidal anti-inflammatory medication alias NSAIDs, asetaminofen, obat anti mual, dan triptan (untuk mengobati migrain dan sakit kepala).

Tak hanya obat-obatan, ada sejumlah metode untuk mereduksi efek pusing akibat pengaruh perubahan tekanan barometrik, yaitu:

  • Kompres bagian kepala dan leher dengan es berbungkus kain.
  • Coba pakai teknik relaksasi.
  • Mandi atau berendam air hangat yang menenangkan.
  • Banyak istirahat.
  • Jauhi area yang berisik atau terlalu terang.
  • Batasi aktivitas fisik.
  • Hindari pemicu, seperti kafein dan alkohol.
  • Latih dirimu untuk bernapas saat sakit kepala yang begitu hebat menyerang.

Selain cara-cara di atas, detikers juga disarankan untuk melakukan sejumlah hal di bawah ini dalam rangka mencegah dan merawat tubuh agar berada dalam kondisi prima:

  • Tidur selama 7 sampai 8 jam tiap malam.
  • Berolahraga secara rutin (hampir tiap hari dalam seminggu).
  • Mengonsumsi makanan yang seimbang dengan pola teratur.
  • Minum minimal delapan gelas per hari.

Tanda-tanda akan Turun Hujan

Sebagaimana telah disinggung sekilas sebelumnya, hujan bisa tiba-tiba turun. Jika kehujanan, detikers akan merasa pusing akibat perubahan tekanan barometrik. Oleh karena itu, sebisa mungkin, saat hujan turun, detikers telah berada di tempat yang aman.

Mengetahui tanda-tanda turun hujan akan membantumu untuk menghindarinya sehingga pusing tak menyerang. Nah, di bawah ini sejumlah ciri akan turun hujan sebagaimana disadur dari laman Legend Boats:

  • Awan kumulus (cumulus) tampak bergumul di langit. Ketika awan ini tampak menjulang, tandanya, badai akan segera datang.
  • Awan rak (shelf) terlihat bergerak menuju arahmu. Awan ini adalah pertanda hujan akan segera turun.
  • Awan dinding (wall) akan membuat pandanganmu terhalang. Bagian bawahnya yang berwarna biru hitam akan mengeluarkan hujan deras disertai guntur.
  • Perubahan suhu drastis. Jika detikers tiba-tiba merasa suhu menjadi dingin, tandanya, badai akan segera berlangsung.
  • Arah gerakan asap ke bawah. Biasanya, asap akan langsung berterbangan ke arah udara dalam tekanan normal hingga tinggi. Namun, dalam tekanan rendah, asap justru berhembus ke arah bawah. Ini adalah pertanda akan turunnya hujan badai.
  • Aroma yang lebih kuat. Menjelang hujan, kelembapan akan menempel di partikel yang dihirup manusia sehingga bau lebih kuat bakal tercium. Bau kompos khas tanaman misalnya, akan sangat terasa jelang turunnya hujan.

Demikian penjelasan lengkap mengenai penyebab air hujan membuat kepalamu pusing. Semoga dengan pembahasannya di atas, detikers tak lagi bingung, ya!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads