Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan bersama Kementerian Lingkungan Hidup melakukan uji coba Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (Gradasi) di Kota Solo. Gerakan tersebut untuk mengurangi sampah plastik.
Asisten Deputi Ekonomi Sirkular dan Dampak Lingkungan, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Rofi Alhanif mengatakan ada 11 sungai di Jawa yang mengirim sampah ke laut. Salah satunya Bengawan Solo.
"Mohon bantuan Pak Wali Kota. Ada studi dari BRIN bahwa setidaknya ada 11 sungai di Jawa yang menjadi kontributor terbesar sampah di lautan. Di sini (Solo) ada Bengawan Solo, itu kami runut," kata Rofi di Pendapi Gede Solo, Jalan Jenderal Sudirman, Minggu (22/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena termasuk wilayah yang dilintasi Bengawan Solo, Rofi mengatakan pihaknya melakukan uji coba di Solo. Gerakan Sedekah Sampah Indonesia ini melakukan pendekatan agama dan lingkungan.
"Kami juga bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk penanganan sampah laut. Dari kolaborasi tersebut, menargetkan pengelolaan 5.000 ton sampah plastik dari ruas-ruas sungai yang dipilih dan telah berkontribusi pada pengurangan kebocoran sampah plastik ke laut hingga 42 persen dari target 70 persen pada 2025," jelasnya.
Menurut Rofi, program Gradasi ini mengelola sampah dengan sirkular ekonomi, yakni bagaimana masyarakat bisa memanfaatkan sampah semaksimal mungkin.
"Terutama dikurangi dulu, terus didaur ulang. Konsep dasarnya kami ingin mengurangi sampah dari hulunya, salah satunya dengan memilah. Ada yang bernilai ekonomi, plastik, atau sisa pangan bisa diolah," ujar Rofi.
"Dulu harus punya duit baru bisa bersedekah, sekarang enggak. Sampah yang kita kumpulkan bisa kita sedekahkan ke masjid, bahkan ke pemulung. Itu nilai ibadahnya," sambung dia.
Selain di Solo, program Gradasi juga diuji coba di Bekasi, Sidoarjo, Surabaya, dan Denpasar.
"Harapannya ini bagian kampanye dan aksi nyata mengolah sampah lebih baik lagi," kata Rofi.
Sementara itu Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan pihaknya akan melakukan pemetaan wilayah yang akan digandeng dalam program sedekah sampah.
"Kalau ini ada kesinambungan saya yakin jalan efektif, masing-masing rumah tangga tidak hanya mengumpulkan tapi juga disadarkan memilah sampah. Kepala daerah butuh menjaga komitmen itu," kata Teguh.
(dil/dil)