Sambirejo Solo Banjir, Warga Keluhkan Gorong-gorong Proyek Simpang Joglo

Sambirejo Solo Banjir, Warga Keluhkan Gorong-gorong Proyek Simpang Joglo

Tara Wahyu NV - detikJateng
Minggu, 22 Des 2024 17:15 WIB
Banjir di Kampung Sambirejo, Banjarsari, Kota Solo, Minggu (22/12/2024).
Banjir di Kampung Sambirejo, Banjarsari, Kota Solo, Minggu (22/12/2024). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Kampung Sambirejo RW 01, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Solo, kebanjiran setelah hujan deras sejak siang tadi. Air banjir juga sempat menggenangi proyek Simpang Joglo dan beberapa rumah warga.

"Ini udah sepinggang dalam kampung. Itu proyeknya aja kebanjiran, apalagi kampung. Ini hampir seluruh kampung masuk semua (airnya), dari RT 1 sampai RT 6," kata Agung Wisnu, warga RT 2 RW 1 Sambirejo, kepada detikJateng, Minggu (22/12/2024) sore.

Agung mengatakan, air banjir mulai meninggi saat hujan deras siang tadi. Menurut dia, banjir ini terjadi karena gorong-gorong yang kurang maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir di Kampung Sambirejo, Banjarsari, Kota Solo, Minggu (22/12/2024).Banjir di Kampung Sambirejo, Banjarsari, Kota Solo, Minggu (22/12/2024). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

"Tadi siang jam 2 atau 3 siang. Air dari hujan, gorong-gorong proyek baru itu tidak mencukupi untuk membuang air. Kalau menurut saya perencanaan kurang, nggak paham kondisi sini," ujar dia.

Menurut Agung, sebelum ada proyek Simpang Joglo, hujan lebat biasanya hanya menimbulkan genangan di kampungnya. Sekarang, air sampai masuk ke dalam rumah warga.

ADVERTISEMENT

"Kalau dulu air cuma di jalan, hujan reda lima menit sudah surut. Nggak ada sampai masuk rumah," ucapnya.

Agung mengaku sudah mengeluhkan hal tersebut ke pihak proyek.

"Tadi juga ada yang ke sini (dari pihak proyek), tapi nggak tahu bagian apa. Ini tadi saja di jalannya (Simpang Joglo) juga kebanjiran, ini lebih parah malahan," kata Agung.

Warga RT 1 RW 1 Sambirejo, Tomi Tri, meminta agar keluhan masyarakat ini diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun pusat. Dia juga menyebut banjir kali ini karena selokan yang kurang maksimal.

"Tolong perhatiannya untuk proyek Elevated Solo, ini dampaknya karena tidak memperhitungkan elevasi air dan selokan jadinya seperti ini. Belum pernah terjadi di kampung kami (banjir) setinggi ini, tolong untuk pemangku proyek perhatikanlah air," ujar Tomi.

Tomi mengatakan, kampungnya beberapa kali kebanjiran saat hujan deras.

"Ini sudah beberapa kali banjir seperti ini, saya minta perhatian dari pihak proyek, PUPR, pemerintah kota dan pusat. Ini proyek mau mematikan rakyat atau menyejahterakan rakyat, tolong. Ini sudah beberapa kali kami mengadu ke proyek tidak ada penanganan sama sekali, tolong perhatikan," pungkas dia.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads