Kasihan Salma, Bayi di Batang Ini 95% Tubuhnya Alami Kelainan-Kelamin Ganda

Kasihan Salma, Bayi di Batang Ini 95% Tubuhnya Alami Kelainan-Kelamin Ganda

Robby Bernardi - detikJateng
Kamis, 19 Des 2024 17:21 WIB
Bayi Salma dan orang tuanya, Burhanudin serta Nofi Tri Pusparini saat dibesuk Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki serta jajaran, Kamis (19/12/2024).
Bayi Salma dan orang tuanya, Burhanudin serta Nofi Tri Pusparini saat dibesuk Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki serta jajaran, Kamis (19/12/2024). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Batang -

Bayi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terlahir dalam kondisi memprihatinkan. Selain mempunyai kelainan 95 persen dari tubuhnya, bayi yang saat ini berusia 3 minggu ini berkelamin ganda. Karena keterbatasan ekonomi, orang tuanya kini hanya bisa merawat bayinya di rumah.

Anak kedua pasangan Burhanudin (28) dan Nofi Tri Pusparini (29), warga Perumahan Saputra Raya, Desa Lebo Kecamatan Warungasem, didiagnosis menderita Sindrom Edward. Bayi yang lahir melalui operasi sesar pada 23 November 2024 tersebut disebut banyak mengalami kelainan di tubuhnya. Anak kedua itu diberi nama Salma Najakhah.

Kepada awak media saat dikunjungi Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Kamis (19/12/2024), Burhanudin bercerita selama proses kehamilan anak keduanya tersebut, istrinya tidak merasakan hal apa-apa karena melakukan pemeriksaan rutin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak saya saat lahir kondisinya rahang kecil, bibir tidak utuh, lingkar kepala kecil, mata seperti katarak, jantung bocor, kelainan pembuluh darah dan berkelamin ganda," katanya.

Menurutnya, saat lahir, anaknya didiagnosis kelamin ganda. Namun dari dokter yang merawat disebutkan jenis kelaminnya perempuan.

ADVERTISEMENT

"Penyakitnya diagnosa sementara Sindrom Edward. Edward Syndrome itu dengan kelangkaan 5 ribu kelahiran banding satu. Untuk kelainan fisiknya hampir 95 persen ada kelainan," jelasnya.

Burhanudin mengungkapkan dia dan istrinya pindah ke Batang empat tahun lalu. Mereka masih ber-KTP Kota Pekalongan, tempat orang tua Burhanudin di Kelurahan Setono. Setiap harinya, Burhanudin berjualan baju secara online di rumah orang tuanya. Jualan bajunya kian lama kian redup, membuatnya kebingungan.

Dia dan istrinya kini hanya bisa merawat Salma sendiri di rumah dengan kondisi seadanya. Diketahui, berat badan Salma 2,6 kilogram. Dia disebut sering rewel karena sulit untuk menyusu ke ibunya mengingat kondisi fisiknya.

Pj Bupati Lani, dengan menggandeng kepala Dinas Kesehatan, kepala Diskominfo, dan Kesra Batang menjelaskan pihaknya bakal semaksimal mungkin membantu pengobatan bayi mungil tersebut.

"Kita sudah melihat semuanya. Saya, Kadinkes, kepala Puskesmas, Kepala Diskominfo, juga dari Kesra dan ternyata memang, si bayi mengalami kelainan 95 persen mulai dari kepala sampai ke kaki," kata Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.

Menurut Lani, saat ini, pihaknya tengah menunggu 40 hari usia bayi untuk kemudian dilakukan pemeriksaan medis lanjutan, yang rencananya akan dilakukan di RSUP Kariadi, Semarang.

"Kita dari Pemda Batang berupaya memfasilitasi keluarga, dalam berobat melalui Puskesmas, ataupun melalui Dinas Kesehatan untuk kita fasilitasi untuk pengobatan," katanya.

Meskipun masih ber-KTP warga Kota Pekalongan, namun keluarga Burhanudin sudah menetap empat tahun di perumahan tersebut. Menurut Lani, untuk persoalan sosial, terkait administrasi kependudukan tidak menjadi masalah.

"Keluarga ini sudah lama tinggal di Batang, jadi menjadi bagian dari warga Batang. Kita untuk kemanusiaan tidak mempersoalkan hal-hal yang sifatnya administratif. Ini kemanusiaan, sosial, kalau kita tidak bertindak, tidak peduli, berarti kita salah," tegas Lani.

Masih menurut Lani, Pemda Batang sendiri akan memfasilitasi pengobatan Salma agar mendapatkan perawatan terbaik.

"Kami akan terus memantau perkembangan Salma dan memastikan ia mendapatkan penanganan yang layak," imbuhnya.




(apu/afn)


Hide Ads