Dalang kondang Warseno Slenk dikebumikan di tanah kelahirannya di Desa Juwiring, Kecamatan Juwiring, Klaten. Putra bungsu Warseno, Amar Pradopo mengungkap pesan terakhir ayahnya.
Pantauan detikJateng, jenazah tiba di pemakaman umum Padepokan, Desa Juwiring, Kecamatan Juwiring Klaten sekitar pukul 13.15 WIB. Jenazah dimakamkan di samping ayah dan ibunya.
Beberapa keluarga tampak tidak kuasa menahan air mata. Ratusan pelayat dari berbagai kalangan juga memadati jalan ke pemakaman dengan karangan bunga yang berjajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai pemakaman, putra bungsu Warseno, Amar Pradopo mengungkap pesan terakhir ayahnya. Dia mengatakan ayahnya berpesan agar mengingat pentingnya tanggung jawab.
"(Pesannya terakhir) Ya itu tentang pentingnya tanggung jawab sebagai seorang seniman, bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan. Menjadi dalang harus menyenangkan semua pihak," terang putra bungsu Warseno, Amar Pradopo kepada wartawan usai pemakaman, Kamis (11/12/2024) siang.
Di matanya, kata Amar, ayahnya merupakan sosok dalang yang menanamkan rasa tanggungjawab yang tinggi. Pesan ayahnya kepada anak dan masyarakat saat pentas yang utama mengedepankan nilai Pancasila.
"Kepada anak-anaknya dan di mana pun saat pementasan, bapak selalu bilang Pancasila itu pemersatu bangsa, di mana pun pementasan sampai mengisi seminar selalu mengangkat pentingnya nilai-nilai Pancasila," kata Amar.
Amar menyatakan hari Minggu sebenarnya ayahnya dijadwalkan berangkat umroh ke tanah suci Makkah. Tapi Sabtu malam kemarin malah masuk rumah sakit.
"Sabtu malam kemarin malah masuk rumah sakit dan itu pun sebenarnya masih ingin umroh, 'aku ingin umroh'. Dan itu menurut saya mengena sekali dan terkesan bagi saya yang menemani sampai detik terakhir," papar Amar.
"Pesan beliau itu hidup harus bermanfaat. Ingat waktu, demi waktu dan tepat waktu, bapak terilhami oleh Al-Quran surat Al-Asr," imbuh Amar.
Sebelumnya diberitakan, dalang kondang asal Kabupaten Sukoharjo, Ki Warseno Slenk, tutup usia pada hari ini. Ki Warseno meninggal dunia sekira pukul 04.15 WIB pada Kamis dini hari tadi.
Kabar meninggalnya Ki Warseno dibenarkan oleh keponakannya, Jatmiko. Dirinya mengatakan, dalang yang mempunyai nama lengkap DR. Ir, H Warsina, MSi ini meninggal usai serangan jantung dan dirawat di RS PKU Muhammadiyah, Solo.
"Nggih leres (Iya benar), tadi pagi subuh jam 4.15 WIB meninggal dunia. Setelah dirawat di rumah sakit di RS PKU Solo," katanya saat dihubungi detikJateng.
(afn/aku)