Sejumlah tokoh masyarakat dan seniman melayat ke rumah duka dalang Ki Warseno Slenk di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Mereka memberi penghormatan terakhir sebelum Almarhum dimakamkan.
Beberapa tokoh yang hadir yakni KGPAA Mangkunegara X, Cagub Jawa Tengah Ahmad Luthfi hingga seniman Jawa yakni Yati Pesek dan Kirun. Selain itu ada juga Ketua DPD NasDem Solo Eva Yuliana, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, dan Anggota DPR RI Muhammad Toha.
Jenazah Warseno Slenk diberangkatkan dari rumah duka pukul 12.45 WIB. Proses brobosan dilakukan sebelum peti jenazah diberangkatkan. Istri Warseno Slenk, Asih Puwarningtyas tidak bisa menutupi rasa kehilangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya terlihat duduk di sebelah peti jenazah dengan menitikan air mata. Sedangkan putra kedua, Amar Pradopo juga terlihat menangis di depan peti jenazah.
Dalam kesempatan itu, Yati Pesek mengungkapkan bahwa Ki Warseno merupakan sosok yang bisa membimbing siapa saja. Dirinya juga kagum dengan Warseno Slenk yang tidak terus belajar hingga menjadi doktor meski sudah menjadi dalang kondang.
"Kalau menurut saya bagus banget, di samping kiprahnya Warseno bagus dengan siapa saja, jadi bisa ngemong dengan teman-teman seniman," katanya ditemui di rumah duka, Kamis (12/12/2024).
"Dalang sampai punya title (gelar) itu jarang, jadi saya ikut bangga. Sekarang sedih merasa kehilangan," ujarnya.
Dirinya berharap putra Warseno Slenk bisa meneruskan kipras sang ayah sebagai dalang.
"Anaknya yang namanya Mas Pandhit juga dalang, mudah-mudahan bisa meneruskan kiprah bapaknya, mungkin apa yang belum diselesaikan soal kesenian mudah-mudahan putra putranya bisa menyelesaikan," bebernya.
![]() |
Ia mengaku terakhir bertemu dengan Warseno Slenk dua tahun yang lalu saat main wayang orang. Saat itu, kata dia, Warseno berperan sebagai Bagong.
"(Kenangan) Happy saja kalau saya, sering, Terakhir bertemu waktu main wayang orang di Sriwedari 2 tahun lalu, beliau jadi Bagong, saya waktu itu kebetulan pas operasi mata jadi saya cuma jadi pembantu karena pakai kaca mata," jelasnya.
Menurutnya, Warseno mempunyai pendidikan yang tinggi. Mendiang, kata Yati Pesek, sosok yang bisa diajak berbagi.
"Dia pendidikannya tinggi, bagus, bisa sharing, pernah di daerah Malang agak kenceng, karena perempuan harus gini-gini," tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Cagub Jateng Ahmad Luthfi menyebut bahwa kehilangan seniman terbaik di tanah air.
"Kita kehilangan putra terbaik terkait dengan seniman khusunya Solo, Jawa tengah dan Nasional," kata Luthfi.
Dirinya menyebut, sosok Warseno merupakan sosok yang perlu diteladani. Karena tidak meninggalkan pendidikan meski menjadi seniman terkenal.
"Mas Warseno tokoh yang patut diteladani, dia adalah akademisi, bahkan beliau punya gelar doktor, dulu beliau sering berkomunikasi dengan kita dan seniman. Saya mengucapkan belasungkawa, semoga husnul khatimah," tutup Luthfi.
Seperti diketahui, dalang yang mempunyai nama lengkap DR. Ir, H Warsina, MSi itu meninggal usai serangan jantung dan sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah, Solo. Dia meninggal dini hari tadi pukul 04.15 WIB.
(afn/apu)