Banjir menerjang Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, malam tadi. Begini cerita salah satu warga, Yuni (50), saat air bah yang disebabkan jebolnya tanggul Kali Tunggu sepanjang sekitar 20 meter merendam rumahnya.
Pada Rabu (11/12/2024) hingga pukul 21.30 WIB, air masih menggenangi dalam rumahnya. Sejumlah perabot seperti kasur, sofa, dan lemari terlihat basah.
"Banjirnya kurang lebih maghrib tadi. Habis salat langsung air masuk. Langsung mindahin kasur, ngamanin yang bisa diamanin. Ternyata airnya juga sampai belakang," kata Yuni di Perumahan Dahlia kepada detikJateng, Rabu (11/12) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuni mengaku belum memilih mengungsi meski aliran air terbilang deras dan begitu cepat masuk ke rumahnya. Dia memilih untuk menunggu banjir surut.
"Tahun kemarin banjir tapi nggak separah ini. Ini karena tanggulnya jebol. Nggak ada lima menit udah langsung masuk ke air rumahnya, gemrojok kayak banjir bandang," ujar dia.
"Sudah 2,5 tahun selalu banjir, masuk rumah sih, tapi cuma sampai teras. Yang jelas ini karena talut, dulu kejadian gini pemerintah juga diem aja," sambung Yuni.
![]() |
Terpisah, Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto mengatakan pihaknya juga akan mendirikan dapur umum.
"(Banjir) Karena volume debit air besar di Kali Tunggu sehingga talut jebol kurang lebih 20 meter, air langsung masuk ke rumah. Terdampak 44 KK (keluarga), kurang lebih 152 jiwa dalam keadaan selamat," kata Endro di lokasi.
Baca juga: 5 Kelurahan di Kendal Kota Terendam Banjir |
Warga terdampak banjir telah diungsikan ke musala terdekat atau ke rumah saudara. BPBD juga telah membuat talut darurat.
"Kami upayakan untuk talut-talut yang bersifat sementara dengan bronjong. Kita juga siapkan karung yang kita isi pasir, nanti secepatnya dicoba untuk menutup dulu," pungkas Endro.
(apu/rih)