Seorang bocah 12 tahun di Boyolali disiksa beramai-ramai oleh belasan warga gegara dituduh mencuri celana dalam. Bocah itu disiksa di hadapan ayahnya.
Ayah bocah tersebut sempat berusaha melindungi anaknya. Namun, ayahnya justru menerima ancaman dari para warga.
"Berusaha (melindungi korban saat dipukuli warga), tapi saya dipukul terus diancam mau dibunuh sama anak saya," kata ayah korban, Mulyadi, ditemui usai dimintai keterangan penyidik di Mapolres Boyolali, Rabu (11/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (18/11). Saat itu dia diminta datang oleh Ketua RT setempat untuk klarifikasi terkait kasus pencurian celana dalam yang dituduhkan terhadap anaknya.
Namun, saat dia dan anaknya mendatangi rumah Ketua RT, dia dan anaknya diarahkan ke rumah salah satu tokoh masyarakat setempat. Di tempat tersebut ternyata sudah ada belasan orang yang menunggu.
"Pas malam itu ya itu, saya mau minta maaf, sekitar jam 10 (22.00 WIB). Saya minta maaf belum nyampai langsung dipanggilin massa itu. Waktu itu kejadiannya pertama anu, gantian orang (yang mukul korban), habis itu dimassa," ungkap dia.
Melihat anaknya dipukuli, Mulyadi bermaksud melindungi dengan membekap anaknya tersebut. Namun dia malah juga dipukul dan diancam akan dibunuh.
Terkait adanya ancaman pembunuhan dalam kejadian itu juga diungkapkan pengacara keluarga korban, Erdia Risca.
"Setelah anaknya dipukul ayahnya kan pasti membela anaknya. Tapi ayahnya pun diancam. Kalau kamu mau melindungi anakmu, malah kamu saya bunuh sama keluargamu semua," kata Erdia ditemui saat mendampingi korban dan keluarganya melapor di Mapolres Boyolali, Rabu (11/12/2024).
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah di Boyolali disiksa beramai-ramai oleh belasan warga gegara dituduh mencuri celana dalam. Selain dipukuli, kuku bocah tersebut juga dicabut menggunakan tang.
Peristiwa sadis itu membuat korban mengalami luka dan trauma. Hari ini keluarga korban melaporkan secara resmi kasus tersebut ke polisi.
(ahr/dil)