Bocah yang Disiksa Warga secara Sadis di Boyolali Trauma, Keluarga Mengungsi

Bocah yang Disiksa Warga secara Sadis di Boyolali Trauma, Keluarga Mengungsi

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 10 Des 2024 15:23 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Ilustrasi bocah di Boyolali dikeroyok warga. Foto: Dok.Detikcom
Boyolali -

Penganiayaan yang dialami bocah berusia 12 tahun di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, tidak hanya meninggalkan luka parah yang diderita korban. Kejadian itu juga membuat korban mengalami trauma mendalam.

"Anaknya sekarang tidak pernah keluar rumah. Mengurung diri di kamar," kata salah seorang kerabat korban, Fahrudin, saat dihubungi detikJateng melalui telepon selulernya, Selasa (10/12/2024).

Setelah peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan belasan warga pada Senin (18/11) malam lalu itu, korban mengalami luka yang cukup serius. Keesokan harinya, korban pun dibawa ke rumah sakit oleh pihak keluarganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kondisi luka yang dialami cukup parah, perawatan korban pun dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo. Korban sempat dirawat beberapa hari sebelum akhirnya diperbolehkan pulang dan menjalani perawatan jalan. Kini, kondisinya juga sudah mulai membaik.

Hanya saja, tutur Fahrudin, korban yang trauma tidak berani keluar rumah. Korban sampai hari ini juga belum berangkat sekolah. Saat pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) kemarin, korban mengerjakannya di rumah.

ADVERTISEMENT

"Anak (korban) belum sekolah, ngerjain PAS di rumah," ungkapnya.

Menurut Fahrudin, ayah korban saat ini juga jarang keluar rumah. Tak hanya itu, dampak kejadian penganiayaan massa tersebut keluarga korban saat ini juga tak berada di rumahnya sendiri. Tetapi mengungsi ke rumah kakek neneknya, masih satu Dukuh tetapi beda RT.

"Bapaknya (korban) juga jarang keluar rumah. Sekarang (keluarga korban) ngungsi di rumahnya simbahnya. Di satu dukuh tapi beda RT. Satu keluarga (mengungsi semua)," terang dia.

Kepala Desa Banyusri, Joko Susilo, menambahkan jika korban saat ini sudah pulang dari rumah sakit. Kondisi kesehatannya juga sudah membaik. Namun belum berangkat sekolah karena mungkin masih trauma.

"Sampai sekarang belum sekolah, ya mungkin karena trauma," kata Joko.

Diketahui, korban disiksa warga setelah dituduh mencuri celana dalam. Penganiayaan tersebut bahkan bisa dikatakan sadis.

"Kuku jari kaki korban juga ada yang dicabut menggunakan tang," kata Fahrudin, Senin (9/12).

Berdasarkan CT Scan saat dirujuk di RSUD Waras Wiris Andong, korban menderita patah hidung, kemudian ada penyumbatan pembuluh darah di bagian belakang kepala.

Korban juga terluka di jidat, mata lebam. Karena itu, dia dirujuk lagi ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk perawatan lebih lanjut.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads