Massa Buruh di Pedan Klaten Demo-Blokade Pintu Pabrik, Ini Tuntutannya

Massa Buruh di Pedan Klaten Demo-Blokade Pintu Pabrik, Ini Tuntutannya

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 03 Des 2024 14:31 WIB
Buruh PT SM di Pedan, Klaten memblokade pintu gerbang pabrik, Selasa (3/12/2024).
Buruh PT SM di Pedan, Klaten memblokade pintu gerbang pabrik, Selasa (3/12/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Massa buruh PT SM di Desa Kaligawe, Kecamatan Pedan, Klaten, menggelar aksi demo. Para pekerja memblokade pintu gerbang pabrik produsen alat kesehatan itu dengan sepeda motor.

Pantauan detikJateng, Selasa (3/12/2024), aksi buruh mulai sekitar pukul 08.00 WIB dengan berkumpul di jalan depan lokasi. Peserta pria dan wanita membawa berbagai poster protes dengan tulisan 'Pabrik kesehatan buruhnya gak sehat, wujudkan kerja layak dan sehat bagi pekerja, peraturan sehat yang kami mau' dan lain sebagainya.

Massa melakukan orasi sambil membentangkan poster di depan pintu gerbang. Mereka berorasi dan mencoba bertemu dengan manajemen, tetapi pintu gerbang tetap tertutup dan tidak ada yang menemui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa akhirnya memarkir sepeda motor mereka tepat di depan gerbang pintu pabrik. Poster-poster yang mereka bawa akhirnya ditempelkan di pagar pintu gerbang pabrik dengan penjagaan aparat kepolisian dan satpam.

Salah satu peserta aksi, Salim, menyatakan aksi dilakukan untuk menuntut 10 orang yang di-PHK. Massa juga meminta para buruh yang statusnya kontrak tidak tetap dan bermasalah untuk diangkat.

ADVERTISEMENT

"Kami meminta mempekerjakan teman-teman yang sudah di-PHK, sama mengangkat menjadi karyawan yang kontraknya bermasalah sesuai kesepakatan yang kemarin. Dan minta kebebasan berserikat," kata Salim kepada detikJateng di lokasi.

Buruh PT SM di Pedan, Klaten memblokade pintu gerbang pabrik, Selasa (3/12/2024).Buruh PT SM di Pedan, Klaten memblokade pintu gerbang pabrik, Selasa (3/12/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Dijelaskan Salim, kebebasan berserikat selama ini sering dihalangi. Bahkan, ada 10 orang yang sempat diberhentikan karena berserikat, dan terlalu aktif melakukan advokasi.

"Yang terakhir karena pengurus terlalu aktif advokasi teman-teman malah di-PHK lewat WA (WhatsApp). Terakhir itu empat orang," ungkap Salim.

Korlap aksi, Sadat, menjelaskan ada lima poin tuntutan pekerja dalam aksi tersebut. Tuntutan yang utama meminta para pengurus dan anggota serikat yang di-PHK untuk dipekerjakan kembali.

"Kita menuntut lima poin, yang pertama pekerjakan kembali pengurus dan anggota serikat, yang kedua angkat menjadi karyawan tetap yang bermasalah, tolak PHK sepihak, tolak mutasi, dan yang terakhir kebebasan berserikat," kata Sadat kepada detikJateng.

Menurut Sadat, sebenarnya sudah ada rembugan dan kesepakatan antara pekerja dan pabrik. Namun kesepakatan itu diingkari.

"Yang terbaru mereka mengkhianati hasil perundingan kita, pengangkatan karyawan tetap mereka khianati, padahal ada sekitar 250 orang yang berasal dari anggota serikat," imbuhnya.

"Ini malah 10 orang pengurus dan anggota serikat di-PHK," tutur Sadat.

Upaya buruh menemui dan meminta penjelasan menejemen sampai pukul 12.00 WIB gagal. Aksi sempat diwarnai panjat pagar dan lempar botol air mineral, namun tidak ada pihak pabrik yang menemui.

HRD PT SM, Suhardiman saat dimintai konfirmasi detikJateng enggan memberikan penjelasan. Dia meminta detikJateng menghubungi lawyer perusahaan.

"Mungkin bisa langsung menghubungi kuasa hukum perusahaan," jawab Suhardiman. Sementara kuasa hukum perusahaan, Fransiskus, saat dimintai konfirmasi menyatakan masih melakukan pertemuan.

Saksikan juga video: Ada Demo Buruh, Jalan Medan Merdeka Barat Arah Istana Ditutup

[Gambas:Video 20detik]



(apu/ams)


Hide Ads