Pelajar SMK di Kendal Korban Pengeroyokan Lapor Polisi

Pelajar SMK di Kendal Korban Pengeroyokan Lapor Polisi

Saktyo Dimas R - detikJateng
Rabu, 27 Nov 2024 08:38 WIB
Tangkapan layar memperlihatkan dua pelajar berkelahi, dengan salah satunya kemudian jatuh dan dikeroyok pelajar lainnya di Kendal. Foto diunggah Selasa (26/11/2024).
angkapan layar memperlihatkan dua pelajar berkelahi, dengan salah satunya kemudian jatuh dan dikeroyok pelajar lainnya di Kendal. Foto diunggah Selasa (26/11/2024). Foto: Istimewa/dok. Tangkapan layar
Kendal -

Orang tua siswa SMK Negeri 5 Kendal, IA yang menjadi korban pengeroyokan melaporkan kasus yang menimpa anaknya ke polisi. Kasus itu kini ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Kendal.

Sis, orang tua IA melaporkan kasus pengeroyokan terhadap anaknya karena tidak tidak terima usai melihat video pengeroyokan itu. Padahal, dia awalnya hanya mengaggap kasus itu hal yang biasa terjadi pada anak-anak.

"Saya kira namanya anak-anak ya biasalah tetapi setelah lihat videonya, saya jadi tidak tega dan tidak terima kalau anak saya diperlakukan seperti itu dan dikeroyok," kata orang tua korban, Sis saat dihubungi detikjateng, Selasa (26/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak saya kelas X di SMKN 5 Kendal dan saya sudah laporkan kasus ini ke Polsek Patean," jelasnya.

Berdasarkan keterangan dari anaknya, Sis menyebut bahwa kejadian itu berawal dari candaan korban di sekolah. Candaan itu sempat ditegur oleh kakak kelasnya, SA. Lalu korban diajak jalan-jalan oleh kakak kelasnya hingga di lokasi, korban dipukuli dan dikeroyok

ADVERTISEMENT

"Awalnya hanya bercanda di sekolahan dan kakak kelasnya tidak terima karena IA ditegur diam saja. Kemudian SA, kakak kelasnya mengajak jalan-jalan IA dan di lokasi tersebut anak saya malah dipukuli dan dikeroyok," tambahnya.

Sis menyebut laporan kasus pengeroyokan terhadap anaknya sebagai pembelajaran dan efek jera kepada para pelaku.

"Ya ini sebagai efek jera saja bagi para pelakunya dan pembelajaran agar hal serupa tidak terjadi lagi," ungkapnya.

Kepala SMK Negeri 5 Kendal, Bambang Mulyanto mengatakan ada 10 siswa yang dipanggil untuk dimintai keterangannya dengan disaksikan dari Polsek, Koramil serta telah berkonsultasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Jateng wilayah XIII.

"10 siswa yang terlibat sudah kami panggil untuk diminta keterangannya. Kami juga sudah melakukan pembinaan bersama antara sekolah, orang tua, dan Polsek serta didukung oleh Koramil. Tadi kita juga sudah konsultasi dengan Cabang Dinas Pendidikan wilayah XIII," kata Kepala Sekolah SMNKN 5 Kendal, Bambang Mulyanto saat dihubungi detikjateng.

Sementara itu, Kapolsek Patean, Iptu Aris Krismanto membenarkan bahwa orang tua korban pengeroyokan sudah mendatangi Polsek Patean dan bermaksud melaporkan kasus tersebut. Namun, kasus tersebut ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Kendal.

"Benar tadi siang, orang tua korban sudah ke Polsek Patean dan melaporkan kasus yang dialami anaknya," kata Kapolsek Patean, Iptu Aris Krismanto saat dihubungi detikjateng, Senin (26/11/2024) malam.

"Ini kan kejadiannya di dua lokasi, Sukomangli dan Kalibareng. Dan kebetulan korban dan pelakunya masih di bawah umur. Jadi kami tidak bisa melakukan penyelidikan dan kami arahkan untuk laporan ke unit PPA Polres Kendal," jelasnya.

Korban Hendak Diadu

Aris menerangkan kejadian pemukulan juga sempat terjadi di sekolah. Setelah itu, korban diajak pelaku yang merupakan kakak kelasnya berinisial SA ke Sukomangli pada Rabu (20/11). Korban kemudian diajak paksa ke TKP dengan mengungkit permasalahan korban dengan siswa SMK lain.

"Awalnya korban sudah dipukul di sekolahan kemudian diajak oleh pelaku ke Sukomangli. Dari keterangan korban, korban itu sudah mau minta maaf tetapi malah dipukul," terangnya.

SA mengungkit permasalahan yang sebelumnya antara IA dengan AJ, siswa SMK PGRI Sukorejo. Korban diajak paksa dengan alasan untuk diadu dengan AJ di tempat sepi di Kempong Sukomangli.

Korban kemudian dipukul dan terjatuh lalu SA dan teman-temannya memukuli dan menendangi korban. Aksi pengeroyokan itu sempat direkam hingga akhirnya viral di media sosial.

"Kasusnya berawal dari korban, IA yang ditemui oleh kakak kelasnya, SA, di warung sebelah selatan sekolah. SA mengungkit permasalahan yang terjadi sebelumnya antara IA dengan AJ, siswa SMK PGRI Sukorejo. Korban diajak dengan alasan untuk diadu dengan Aj di tempat sepi di Kempong Sukomangli. Korban kemudian dipukul dan terjatuh lalu SA dan teman-temannya memukuli dan menendangi korban," pungkasnya.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads