Guru BK Ungkap Keseharian Siswa SMKN 4 Semarang yang Tewas Tertembak

Guru BK Ungkap Keseharian Siswa SMKN 4 Semarang yang Tewas Tertembak

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 26 Nov 2024 19:54 WIB
Polisi saat menggelar rekonstruksi peristiwa penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Selasa (26/11/2024).
Polisi saat menggelar rekonstruksi peristiwa penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Selasa (26/11/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Siswa SMKN 4 Semarang, G (17), tewas usai tertembak oleh polisi di pinggulnya. Polisi menyebut peristiwa itu terjadi saat hendak melerai tawuran. Pihak sekolah mengaku heran terkait hal itu.

Diketahui, kepolisian menyebut G berada di lokasi tawuran Semarang Barat, dekat kawasan Paramount hingga Jalan Candi Penataran. Ia disebut tertembak oleh anggota kepolisian yang berusaha melerai bentrokan tersebut.

Koordinator Bimbingan Konseling (BK) SMKN 4 Semarang Rizky Agung ragu siswanya terlibat tawuran. Ia menegaskan, dalam catatan BK, siswanya tak pernah melanggar aturan sekolah.

"Sejauh ini nggak ada masalah sama sekali. Mereka nggak pernah ikut tawuran sama sekali," kata Rizky di SMKN 4 Semarang, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Selasa (25/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesehariannya baik, nggak ada masalah sama sekali, di luar sekolah pun setahu kami dari BK itu ndak ada masalah, karena di dalam catatan BK mereka belum ada sama sekali," lanjutnya.

Ia mengatakan, siswa itu masuk dalam tim Paskibraka SMKN 4 Semarang. Dia sering mengikuti perlombaan, bahkan beberapa kali sukses menyabet kejuaraan.

ADVERTISEMENT

"Prestasi untuk nilai mata pelajarannya, itu kalau dari BK kurang begitu tahu. Tapi setahu saya mereka ikut Paskibra dan sering juara," jelasnya.

Rizky pun masih bertanya-tanya terkait keterlibatan siswanya dalam aksi tawuran itu. Dia sendiri mengaku kaget saat mendengar siswanya tertembak oleh polisi.

"Kita dapat informasi itu terus terang saja kita juga kaget. Kita masih bertanya-tanya, kita belum mendapatkan berita lengkapnya seperti apa, jadi kita juga kaget pas disebut sampai bisa ketembak itu karena apa juga kita nggak tahu," tuturnya.

Hal senada dikatakan Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini. Ia mengungkapkan, sekolah hanya mengetahui jika siswa itu memiliki track record yang baik.

"G dianggap sebagai kreak ya saya kaget. Dari sekolah belum punya banyak informasi, kejadian itu juga hari libur dan sudah ditangani pihak berwajib," jelasnya.

G bahkan sukses menyabet juara 3 lomba Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar Akpol) 2024.

Ketua Paskibraka SMKN 4 Semarang, Rasya (17) turut membantah jika temannya itu termasuk dalam gangster. Pasalnya, selama ini G dikenal sebagai sosok yang teladan, disiplin, dan selalu mengikuti latihan Paskibraka yang padat.

"Dari saya menjabat sebagai ketua nggak ada yang terlibat kreak, nggak ada waktu buat anak Paskibraka ikut kreak, pulangnya juga malam terus," tegasnya.

"Kaget banget disebut kreak, nggak mungkin kreak. Orangnya baik, disiplin, nilainya bagus, orangnya asik, suka diajak ngobrol, kalau latihan benar-benar serius, giat banget ikut latihan," jelasnya.

Siswa SMKN 4 Semarang Ditembak

Seperti diketahui peristiwa itu terjadi di sekitar perumahan Paramount pada Minggu (24/11) dini hari. Polisi yang menembak adalah anggota Sat Res Narkoba.

"Informasinya kan jam 01.00 malam. Habis kerja, melakukan penyelidikan di kantor. Lakukan perjalanan pulang melintas di kantor perumahan Paramount itu," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di kantornya, Senin (25/11) malam.

Dia mengatakan polisi itu melakukan tembakan karena hendak melerai tawuran. Pihak yang mengantar korban ke rumah sakit juga disebut merupakan petugas kepolisian.

"Ketika dua geng ini melakukan tawuran, muncul anggota polisi. Kemudian dilakukan upaya melerai, namun ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan hingga dilakukan tindakan tegas," ujarnya.

"Yang tertembak korban kena pinggulnya. Satu catatan ketika dibawa rumah sakit yang menolong dari kelompok lawan dari kelompok Seroja plus anggota kita itu. Jam 10.00 pagi kan belum diketahui identitasnya. Dari kelompok Seroja juga tidak mengenali," sambungnya.




(afn/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads