Gegara Tak Didaftarkan Popda, Atlet Wonogiri Ini Tak Dapat Medali Meski Juara 3

Gegara Tak Didaftarkan Popda, Atlet Wonogiri Ini Tak Dapat Medali Meski Juara 3

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 07 Nov 2024 17:44 WIB
Atlet Wushu Wonogiri, Ridwan Darian Pamase untuk Popda SD/SMP Tingkat Privinsi Jateng 2024. Foto diunggah, Kamis (7/11/2024).
Atlet Wushu Wonogiri, Ridwan Darian Pamase untuk Popda SD/SMP Tingkat Privinsi Jateng 2024. Foto diunggah, Kamis (7/11/2024). (Foto: dok Ofisiial kontingen Wonogiri Eko Budi Santoso)
Wonogiri -

Atlet Wonogiri hanya berstatus sebagai penggembira dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) 2024 karena tak didaftarkan pihak Pemkab. Alhasil, salah satu atlet yang sebenarnya meraih posisi ketiga tidak mendapat medali.

Diketahui, Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri tidak mendaftarkan para atlet Popda Jateng. Imbasnya, ada sejumlah atlet yang gagal berlaga.

Namun, ada beberapa atlet yang bisa ikut berlaga namun hanya sebagai penggembira. Saat atlet itu mendapatkan hasil baik, atlet tersebut tidak bisa mendapat juara atau medali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Popda SD/SMP Jateng kali ini ada atlet wushu Wonogiri yang mendapatkan peringkat ketiga. Atlet tersebut adalah Ridwan Darian Pamase.

Ridwan mengaku senang bisa tetap berlaga di Popda Jateng. Ia bermain hingga ke semifinal namun tidak bisa membawa pulang medali.

ADVERTISEMENT

"Senang masih bisa ikut, soalnya juga pertama kali mencoba," kata Ridwan kepada wartawan, Kamis (7/11/2024).

Ridwan tidak mempermasalahkan tidak mendapatkan medali perunggu meski memperoleh peringkat tiga.

"Tidak apa-apa, tetap semangat buat perlombaan wushu selanjutnya. Kejurprov mau ikut," kata Ridwan.

Dapat Apresiasi

Salah satu ofisial kontingen Wonogiri untuk Popda SD/SMP tingkat Jateng 2024 Eko Budi Santoso mengatakan Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu menerima bahwa atlet Wonogiri bisa bermain hingga ke final. Kebijakan itu hanya khusus untuk cabor wushu.

Ia mengatakan, Ridwan mendapatkan peringkat ketiga dan tidak mendapat medali. Tetapi Pengprov Wushu secara kelembagaan memberikan apresiasi tersendiri.

"Diakui oleh Pengprov Wushu. Tapi kan ini (Popda) agenda Disporapar Jateng, memang tidak mendapatkan (medali)," ungkapnya.

Ia menjelaskan, awalnya ada delapan cabang olahraga (cabor) yang akan berlaga, yaitu atletik, karate, renang, pencak silat, wushu, panahan, badminton dan taekwondo. Karena para atlet tidak didaftarkan Disporapar, mereka tidak masuk daftar peserta.

"Setelah itu perjalanan berliku, kita minta solusi ke Pengprov cabor masing-masing. Akhirnya enam cabor berangkat ke Semarang. Yang tidak berangkat badminton dan taekwondo," ujar Eko.

Setelah sampai di Semarang, terang dia, tim dari cabor karate tetap tidak bisa bermain. Sebab ada perbedaan pandangan antara Pengprov cabor karate dan penyelenggara.

"Sampai di sana tidak main, terus pulang. Tapi yang lima cabor lain tetap bermain. Mungkin karena miskomunikasi," jelasnya.

Eko mengatakan, Disporapar Wonogiri sudah meminta maaf ke seluruh cabor karena tidak mendaftarkannya. Disporapar Wonogiri telah melakukan lobi-lobi ke Disporapar Jateng dan Pengprov masing-masing cabor.

"Hasil akhirnya dari delapan cabor yang akan diikuti hanya sebagian saja. Yang bisa ikut serta dengan catatan tak bisa menuntut medali alias (penggembira)," kata Eko.




(afn/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads