Kolom komentar di akun Instagram Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Wonogiri ditutup. Belum diketahui secara pasti penyebab kolom komentar itu ditutup.
Untuk diketahui, Disporapar Wonogiri tengah jadi sorotan buntut gagalnya para atlet muda Wonogiri berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Tengah. Pasalnya, puluhan para atlet tersebut gagal ikut Popda karena pihak Disporapar Wonogiri lupa mendaftar hingga tenggat pendaftaran Popda berakhir.
Pantauan detikJateng, Kamis (7/11/2024), akun Instagram resmi Disporapar Wonogiri, @disporaparwonogiri, diketahui menutup kolom komentar. Hingga pukul 10.40 WIB, tak ada pilihan kolom komentar di unggahan-unggahan akun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJateng mencoba menghubungi Kepala Disporapar Wonogiri, Haryanto untuk menanyakan hal itu. Namun hingga kini belum ada jawaban dari yang bersangkutan. Sementara saat didatangi ke kantor Disporapar, yang bersangkutan sedang tidak ada.
Disorot Netizen
Penutupan kolom komentar akun Disporapar Wonogiri ini pun jadi sorotan netizen. Netizen menduga penutupan kolom komentar ini buntut gagalnya Wonogiri berlaga di Popda.
Akun Instagram @wonogirikita turut menyoroti ditutupnya kolom komentar akun Disporapar Wonogiri.
"Akun Instagram Disporapar Wonogiri Tutup Kolom Komen Setelah Dirujak Netizen," tulis akun tersebut.
Postingan yang diunggah pada Rabu (6/11) malam itu sudah mendapatkan 5.195 like dan 464 komentar. Sebagian besar netizen mengaitkan dengan adanya polemik atlet Wonogiri yang gagal berlaga di Popda Jateng karena tidak didaftarkan Disporapar.
Salah satunya akun @bah*** yang menuliskan, "Ternyata yg nol prestasi bukan Atlitnya tp Dinas pemuda dan olaharaga nya.. Memalukan..,"
Diberitakan sebelumnya, atlet dari Wonogiri gagal berlaga Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024. Hal itu terjadi karena kesalahan teknis pendaftaran yang dilakukan oleh staf Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri.
"Iya (atlet dari Wonogiri hanya menjadi penggembira di Popda Jateng 2024)," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan, Rabu (6/11).
Ia mengatakan permasalahan itu terjadi karena kesalahan teknis yang dilakukan oleh staf Disporapar. Saat mendaftarkan atlet dan cabor sudah melewati masa registrasi. Sehingga para atlet Wonogiri tidak bisa mengikuti pertandingan seperti atlet lainnya.
"Pengakuan lupa (telat mendaftarkan atlet). Saya tidak bisa menerima alasan itu. Berarti ada fungsi kontrol yang tidak berjalan baik," kata Jekek.
(aku/rih)