2 Sarang Tawon Vespa Dievakuasi dari Kuburan Klaten, Ada yang Ukuran Jumbo

2 Sarang Tawon Vespa Dievakuasi dari Kuburan Klaten, Ada yang Ukuran Jumbo

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 28 Okt 2024 08:31 WIB
Sarang tawon Vespa dievakuasi relawan Exalos di Polanharjo Klaten pada Minggu (27/10/2024).
Sarang tawon Vespa dievakuasi relawan Exalos di Polanharjo Klaten pada Minggu (27/10/2024). Foto: dok Exalos
Klaten -

Dua sarang tawon Vespa Affinis dievakuasi relawan dari pemakaman di Karang Wetan, Polanharjo, Klaten. Salah satu yang dievakuasi memiliki panjang 1 meter.

''Untuk ukurannya, panjangnya satu meter lebih dari diameter 80-90 centimeter," jelas koordinator Exotic Animal Lovers (Exalos) Kabupaten Klaten, Raditya Saiful Fauzi kepada detikJateng, Senin (28/10/2024) pagi.

Dijelaskan Raditya, keberadaan sarang tersebut awalnya diketahui warga yang berziarah. Saat ziarah kaget melihat ada sarang ukuran besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga mengetahui sarang itu, di sebelah makam ternyata ada juga sarang lebih kecil seukuran helm. Tapi sarang kecil tersebut tawonnya sempat menyerang warga," kata Raditya.

Warga, sambung Raditya, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Exalos hari Sabtu malam. Namun karena sudah terlalu malam baru dievakuasi Minggu (27/10) malam.

ADVERTISEMENT

"Baru kita evakuasi tadi malam. Sarang yang besar dan lubang cukup banyak sehingga tidak bisa kita tutup semua,'' lanjut Raditya.

Raditya menyampaikan saat evakuasi, beberapa relawan sempat disengat tetapi tidak sampai berakibat fatal. Evakuasi dilakukan selepas isya sampai selesai.

"Kita evakuasi tadi malam habis isya sampai sekitar pukul 22.00 WIB. Berjalan aman meskipun tawonnya cukup banyak," terang Raditya.

Masyarakat, sebut Raditya, diminta mulai waspada dengan tawon Vespa Affinis. Sebab bulan Oktober-Februari merupakan masa kembang biak tawon beracun tersebut.

"Jadi memang bulan ini musim kembang biak tawon Vespa dan ular sampai Februari. Masyarakat diminta waspada saat beraktivitas jika ada indikasi sarang tawon, bulan ini saja sudah ada 15 laporan," imbuhnya.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads