Seekor sapi milik warga Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Klaten tercebur sumur sedalam sekitar 16 meter. Sapi bisa dievakuasi Damkar Klaten tetapi kondisinya sudah mati.
"Berhasil dievakuasi ke permukaan, dalam kondisi tidak bernyawa. Kedalaman sumur dari permukaan air sekitar 16 meter dengan diameter sumur 1 meter," ungkap Kabid Pemadaman Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten, Sumino kepada detikJateng, Sabtu (28/9/2024) malam.
Dijelaskan Sumino, sekitar pukul 16.11 WIB markasnya mendapatkan laporan dari perangkat desa setempat jika ada sapi bobot sekitar 300 kilogram tercebur. Regu 1 kemudian berangkat ke lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanganan regu 1 sampai pukul 20.19 WIB. Kendala sumur yang sempit dan dalam sehingga menggunakan tabung oksigen dan air 18.000 liter," jelas Sumino.
Kronologis kejadian, terang Sumino, awalnya pemilik sapi membuat sumur rumah dengan digali. Tukang gali pulang sekitar pukul 15.00 WIB.
"Pada jam 15.00 WIB tukang gali pulang kemudian sumur ditutup dengan dua batang bambu dan tripleks, kemudian tetangga mendengar suara sesuatu tercebur. Saat dicek ternyata sapi tercebur," terang Sumino.
"Mohon maaf, kami belum berhasil menyelamatkan harta milik warga masyarakat," imbuh Sumino.
Ketua RT 22, Desa Jemawan, Mardi (47) menyatakan sapi tercebur diketahui oleh tetangga. Saat duduk di teras mendengar suara benda jatuh ke sumur.
"Dengar suara grubyak, setelah ditengok ternyata sapi. Kemudian mencari Wagiyo, pemilik rumah, pemilik sapinya Yuli anak mantu Pak Wagiyo," ungkap Mardi.
Setelah itu, sambung Mardi, kejadian itu dilaporkan ke Damkar Klaten yang kemudian datang. Namun saat dievakuasi sapi sudah mati.
"Walaupun sapi tidak tertolong minimal sumur nanti masih bisa dimanfaatkan. Sapi awalnya di kandang tapi pagar pembatas kurang kuat sehingga lepas, sumur itu baru selesai dibikin," katanya.
(apu/apu)