Petugas Damkar sempat kewalahan saat mengevakuasi ular piton sepanjang 7 meter yang masuk ke permukiman di Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Ular piton itu disebut nyaris menyerang warga saat ditangkap.
Dilansir detikSulsel, ular piton 7 meter itu pertama kali ditemukan warga yang sedang melintas pada Minggu (22/9) pada pukul 17.30 Wita.
"Itu warga dia lewat di dekat lokasi ular. Dia senter dia kaget lihat ada ular," kata Kabid Penanggulangan Damkar Parepare, Fransiskus, kepada detikSulsel, Senin (23/9/2024) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menerima laporan, petugas Damkar langsung mendatangi lokasi. Saat itu ular piton 7 meter tersebut sedang bersembunyi di semak-semak.
"Kemungkinannya lagi cari mangsa dekat permukiman," ujar Fransiskus.
Proses evakuasi ular piton 7 meter itu berlangsung dramatis. Sebab, ular piton itu terus bergerak mencari tempat sembunyi. Warga setempat turut membantu proses evakuasi ular tersebut.
"Tim sempat kesulitan evakuasi karena (ular) itu liar sekali. Dia sempat menghilang dengan bersembunyi di tumpukan kayu," ucap Fransiskus.
Dia bilang ular piton 7 meter itu juga nyaris menyerang warga saat ditangkap.
"Alat penangkap sempat lepas, jadi sempat melawan petugas juga beberapa kali saat mau dievakuasi," terang Fransiskus.
Ular piton 7 meter itu akhirnya berhasil diamankan setelah membutuhkan proses sekitar 30 menit. Warga turut membantu petugas Damkar Parepare untuk mengangkat ular tersebut.
"Kita evakuasi oleh Damkar sepanjang kurang lebih 7 meter. Lama kita evakuasi, setengah jam itu karena sempat melawan juga saat mau ditangkap " kata Fransiskus.
"Syukur tidak ada petugas atau warga yang terluka," imbuh dia.
Ular piton bercorak cokelat dan kuning itu lalu dibawa ke kantor Damkar Parepare, kemudian dilepaskan ke hutan yang jauh dari permukiman.
(dil/ams)