7 Perbedaan Jangkrik dan Belalang yang Sering Dikira Sama

7 Perbedaan Jangkrik dan Belalang yang Sering Dikira Sama

Anindya Milagsita - detikJateng
Selasa, 24 Sep 2024 14:30 WIB
Begini Proses Daur Hidup Belalang, Termasuk Metamorfosis Tak Sempurna
Ilustrasi belalang. Foto: Getty Images/iStockphoto/alex_1910
Solo -

Ada berbagai jenis serangga yang banyak dijumpai di sekitar kita, tidak terkecuali jangkrik dan belalang. Namun, mungkin tidak sedikit orang yang menyimpan rasa penasaran tentang seperti apa perbedaan jangkrik dan belalang? Berikut penjelasannya.

KBBI mendefinisikan jangkrik sebagai serangga yang biasa hidup di tanah (sawah), berwarna cokelat atau hitam, bersayap ganda, dan mampu mengeluarkan bunyi 'krik, krik'. Kemudian belalang memiliki arti serangga yang bersayap dua lapis dan mempunyai sepasang kaki belakang yang panjang, dan makan rumput-rumputan atau daun-daunan.

Meskipun sepintas keduanya dianggap memiliki kemiripan, rupanya ada sejumlah perbedaan yang dapat dijumpai pada dua jenis serangga ini. Lantas seperti apa perbedaan jangkrik dan belalang yang menarik untuk diketahui setiap orang? Temukan penjelasannya melalui paparan berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

7 Perbedaan Jangkrik dan Belalang

1. Warna Tubuh

Perbedaan jangkrik dan belalang pertama yang mudah untuk dikenali adalah warna tubuhnya. Mengutip dari laman Britannica, belalang termasuk jenis serangga pelompat yang memiliki warna tubuh hijau hingga zaitun. Namun, tidak menutup kemungkinan terdapat belalang yang memiliki warna tubuh kuning, cokelat, hingga kemerahan. Lain halnya dengan jangkrik yang juga termasuk jenis serangga pelompat, tetapi memiliki warna tubuh cenderung cokelat hingga kehitaman.

2. Bentuk Kaki

Selanjutnya bentuk kaki jangkrik dan belalang memiliki perbedaan. Masih mengacu dari sumber yang sama, belalang cenderung memiliki kaki belakang yang berukuran besar dengan otot-otot tak kalah besar. Sementara itu, jangkrik memiliki kaki belakang ramping yang terdiri dari tiga sendi dan dua pelengkap sensorik abdomen. Kaki-kaki inilah yang memudahkan dua jenis serangga tersebut untuk melompat.

ADVERTISEMENT

3. Sifat Pemakan

Kemudian sifat pemakan antara jangkrik dan belalang memiliki perbedaan. Menurut publikasi 'Koleksi Serangga Hutan Sekolah dan Sekitarnya' yang ditulis oleh SDN 002 Malinau Selatan Hilir, jangkrik dikenal sebagai jenis serangga omnivora yang memiliki kecenderungan memakan biji-bijian maupun tumbuhan. Lain halnya dengan belalang yang sifat pemakan berbeda tergantung jenisnya. Misalnya saja belalang sembah yang termasuk hewan karnivora, sedangkan belalang daun yang suka memakan tanaman.

4. Cara Menarik Perhatian Pasangan

Setiap hewan memiliki cara tersendiri dalam meraih perhatian pasangannya. Tak terkecuali jangkrik dan belalang yang memiliki cara khusus untuk menarik perhatian lawan jenis. Dikutip dari buku 'Ensiklopedia Mini Hewan' karya John Farndon, belalang cenderung menggosokkan kedua kaki bagian belalang untuk menarik perhatian pasangan. Berbeda dengan jangkrik yang justru menggosokkan sayapnya.

5. Mengeluarkan Bau

Pernahkah detikers menjumpai jenis serangga yang mampu mengeluarkan bau? Ternyata kemampuan tersebut dimiliki oleh jenis belalang tertentu. Masih mengacu pada buku yang sama, dikatakan bahwa ada jenis belalang yang dapat mengeluarkan bau sebagai cara untuk melindungi diri dari bahaya predator. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh jangkrik.

6. Ukuran Antena

Masih mengacu dari sumber yang sama, dapat diketahui bahwa antena yang ada di bagian kepala belalang dan jangkrik memiliki perbedaan. Antena jangkrik jauh lebih panjang dibandingkan milik belalang. Dijelaskan dalam buku 'Dunia Burung dan Serangga: Mengenal Fakta Sains dan Keunikannya' karya Syerif Nurhakim Dede Abdurohman, fungsi antena pada serangga sebagai alat indra yang membantu mereka merespon rangsangan dari lingkungan sekitarnya.

7. Waktu Aktif

Selama ini jangkrik dikenal sebagai serangga yang kerap mengeluarkan bunyi-bunyi khas di malam hari. Ternyata hal tersebut salah satunya dikarenakan waktu aktif mereka yang berlangsung di malam hari. Berbeda dengan belalang yang justru cenderung lebih aktif di siang hari. Hal inilah yang membuat belalang lebih mudah dijumpai di waktu hari terang, sedangkan jangkrik saat hari sudah gelap.

Fakta Menarik Belalang dan Jangkrik

Tidak hanya memiliki perbedaan, baik belalang maupun jangkrik juga menyimpan daya tarik tersendiri. Seperti diungkap dalam buku '100 Fakta Unik Dunia Hewan' karya Ary Vrhaz, belalang ternyata memiliki kemampuan yang baik dalam berenang. Bahkan serangga yang satu ini termasuk sebagai salah satu perenang terbaik di kalangan serangga lainnya.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, jangkrik lebih aktif di malam hari ini. Lantas apa yang mereka lakukan saat hari masih terang? Menurut buku 'Ensiklopedia Dunia Hewan untuk Pelajar dan Umum: Serangga' oleh Rohmat Kurnia, jangkrik cenderung lebih suka bersembunyi di siang hari. Mereka dapat mudah dijumpai di celah-celah tanah atau bebatuan saat siang hari.

Kemudian masih merujuk dari sumber yang sama, nama jangkrik disebut-sebut berasal dari suara yang dihasilkan. Suara jangkrik yang dihasilkan berkat gesekan antara kedua sayapnya menghasilkan bunyi 'krik krik krik' yang dipercaya sebagai asal mula julukan serangga kecil ini sebagai jangkrik.

Nah, itulah tadi rangkuman perbedaan jangkrik dan belalang yang selama ini sering dikira sama. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan bagi detikers, ya.




(par/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads