Meriahnya Baznas Mantu di Klaten, Mempelai Tertua Berusia 73 Tahun

Meriahnya Baznas Mantu di Klaten, Mempelai Tertua Berusia 73 Tahun

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 05 Sep 2024 18:47 WIB
Meriahnya Baznas Mantu Klaten
Foto: Arina Zulfa Ul Haq
Klaten - Sebanyak 19 mempelai mengikuti nikah massal dalam program Baznas Mantu yang digelar Pemkab Klaten melalui Baznas Klaten. Mempelai tertua telah berumur 73 tahun dan memiliki cucu 8.

Pagi ini, sebanyak 5 pasangan melangsungkan ijab kabul di Masjid Raya Klaten. Mereka mengikuti gelaran Baznas Mantu bersama 14 pasangan lainnya yang sebelumnya melaksanakan ijab kabul di KUA kecamatan masing-masing.

Para mempelai pria yang kompak mengenakan beskap putih atau biru itu tampak gugup saat melafalkan ijab kabul saat akad. Sementara para saksi yang merupakan keluarga terdekat mempelai semangat mengucap 'sah' saat ditanya penghulu.

Salah satu mempelai pria asal Kelurahan Semangkak yang baru saja melangsungkan akad nikah, Ngadimin (73) merupakan mempelai tertua yang berhasil meminang Suparni (48) pagi itu. Ia sempat melafalkan ijab kabul dengan terbata-bata.

"Nggak deg-degan, cuma karena nggak bawa kacamata jadi kurang jelas saja," kata Ngadimin di Masjid Raya Klaten, Kamis (6/9/2024).

Pria yang kini telah memiliki enam anak dengan 8 cucu itu mengaku sebelumnya telah melaksanakan nikah siri dengan Suparni yang memiliki 3 anak. Usai mendapat informasi dari Kelurahan Semangkak, ia pun tertarik mengikuti Baznas Mantu.

Menurut pria yang kini bekerja sebagai buruh itu, program Baznas Mantu sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Klaten. Terlebih bagi masyarakat yang telah memiliki pasangan tapi belum menikah lantaran terhalang oleh kondisi ekonomi.

"Programnya bagus, gratis, hanya ke kantor KUA untuk melengkapi surat-surat, hanya itu saja. Tinggal berangkat, semua dipersiapkan dari Baznas," jelasnya.

Baznas Mantu ini pun tak hanya diikuti para mempelai yang telah berumur, ada pula pasangan muda yang mengikuti Baznas Mantu. Salah satunya pengantin asal Bayat, Ilham (20).

Ilham yang sebelumnya telah menikah siri dengan Neni (20) selama dua tahun itu mengaku mengikuti Baznas Mantu untuk menghemat. Sebab, seluruh keperluan mulai dari pakaian, riasan, konsumsi, hingga mahar berupa Rp 500 ribu dan emas 0,5 gram telah disediakan Baznas Klaten.

"Buat ngirit. Sebelumnya sudah ketemu sama istri dari lama, nikah siri 2 tahun," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Klaten Muchlis Hudaf mengatakan Baznas Mantu menjadi program rutinan Baznas Klaten yang sudah terlaksana sebanyak 3 kali.

Program itu bertujuan mengurangi jumlah pasangan di Kabupaten Klaten yang belum tercatat secara administrasi di negara. Oleh karenanya, Baznas menggunakan infak Ramadan lalu untuk menikahkan mereka secara agama dan sesuai regulasi.

Anggaran yang dialokasikan untuk Baznas Mantu ini yakni Rp 66 juta. Para mempelai yang mengikuti Baznas Mantu ini tak perlu merisaukan biaya pernikahan.

Mereka hanya perlu menyiapkan diri, sebab seluruh pakaian, riasan, hingga mahar sebesar Rp 500 ribu dan emas 0,5 gram telah disediakan Baznas Klaten.

"Jadi maharnya dari kami, Rp 500.000, emas setengah gram, dan semua semua kebutuhan walimah maupun kebutuhan ijab itu semuanya kami yang menanggung," jelasnya.

"Syaratnya hanya menyetorkan KTP, KK, identitas saja. Boleh siapapun, khususnya yang sudah kumpul tapi belum menikah. Lebih-lebih mereka tidak mampu dan tidak," imbuh dia.

Muchlis berharap, Baznas Mantu dapat membantu meringankan beban masyarakat Kabupaten Klaten yang ingin menikah tapi belum memiliki dana yang cukup. Program rutinan itu pun diharapkan mampu memotivasi pasangan yang belum tercatat secara administrasi di negara untuk segera meresmikan pernikahannya.

(anl/ega)



Hide Ads