Pesan suara yang diduga dari mahasiswi PPDS Prodi Anestesi Undip di RS Kariadi, yang meninggal pada Senin dua pekan lalu, beredar di media sosial. Ada keluhan tentang sakit dalam pesan suara itu. Berikut respons pihak Kementerian Kesehatan yang menginvestigasi kasus meninggalnya mahasiswi itu.
Rekaman itu turut menjadi bagian investigasi Kementerian Kesehatan. Kabiro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan hasil investigasi akan diumumkan bila telah lengkap.
"Rekaman menjadi bagian dari investigasi, nanti informasi lengkap akan diumumkan saat penyampaian hasil investigasi," kata Siti saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (28/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, almarhumah mengalami sakit HNP atau saraf kejepit. Siti menyebut sakit itu didapat korban saat awal menjalani PPDS.
"Infonya saat baru awal menjadi PPDS," ujarnya.
Siti tak berbicara banyak ketika ditanya apakah sakit itu karena kecelakaan kerja atau penyebab lain. "Nah kita tunggu ya," ucapnya.
Keluhan sakit itu terekam dalam pesan suara yang dikirim korban kepada ayahnya. Dalam pesan suara itu diketahui korban mengatakan bahwa dirinya sakit hingga sulit bangun.
"Tiap aku bangun tidur itu Pah, badannya sakit semua Pah, punggungnya sakit Pah. Bangun harus pelan-pelan, kalau nggak pelan-pelan nggak bisa bangun," bunyi pesan suara itu.
Sebelumnya, Plt Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal, dr Lenny Harlina Herdha Santi juga pernah mengungkap perihal sakit yang dialami korban. Dia menyebut korban pernah menjalani operasi akibat cedera tulang belakang.
"Selama ini, informasi dari keluarga dan rekan kerja baik-baik saja. Namun memang almarhumah pernah alami cedera. Pada saat pelaksanaan PPDS ketika di ruang operasi, beliau melakukan aktivitas yang menyebabkan ada luka cedera di tulang belakang," kata Lenny saat dimintai konfirmasi di kantornya, Kamis (15/8).
(apl/dil)