Ayah Mahasiswi PPDS Undip Dimakamkan Samping Pusara Putrinya di Tegal

Ayah Mahasiswi PPDS Undip Dimakamkan Samping Pusara Putrinya di Tegal

Imam Suripto - detikJateng
Selasa, 27 Agu 2024 13:36 WIB
Pemakaman ayah mahasiswi PPDS Undip yang ditemukan meninggal diduga bunuh diri di Tegal, Selasa 927/8/2024).
Pemakaman ayah mahasiswi PPDS Undip yang ditemukan meninggal diduga bunuh diri di Tegal, Selasa 927/8/2024). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Tegal -

Fakhruri, ayah mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang ditemukan meninggal diduga bunuh diri mengembuskan napas terakhir di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat. Jenazah rencananya akan dimakamkan di sebelah makam sang anak.

Miftakhudin, adik dari Fakhruri mengungkapkan jenazah sang kakak akan dikebumikan pada siang ini. Ia mengonfirmasi almarhum meninggal karena sakit.

"Meninggal tadi malam dini hari. Karena sakit. Di rumah sakit," kata Miftakhudin di sela proses gali kubur di TPU Panggung, Kota Tegal Selasa (27/8/2024) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambahkan Miftakhudin, Fakhruri jatuh sakit setelah prosesi pemakaman korban. Sebelum dirujuk ke RSCM, Fakhruri sempat dirawat di RS Islam Harapan Anda Tegal dan RSUD Kardinah.

Permintaan supaya Fakhruri dirujuk ke RSCM setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjenguknya di RSUD Kardinah Kota Tegal usai bertakziah.

ADVERTISEMENT

"Fakhruri drop dan jatuh sakit setelah pemakaman anaknya. Keluarga sangat kehilangan sekali," katanya.

Fakhruri memiliki dua anak. Masing-masing korban dan satu anak lagi yang juga berprofesi dokter.

"Almarhum memiliki dua anak. Dokter semua. Yang masih hidup adiknya, dokter juga di Jawa Barat," ungkapnya.

Pemakaman ayah mahasiswi PPDS Undip yang ditemukan meninggal diduga bunuh diri di Tegal, Selasa 927/8/2024).Pemakaman ayah mahasiswi PPDS Undip yang ditemukan meninggal diduga bunuh diri di Tegal, Selasa 927/8/2024). Foto: Imam Suripto/detikJateng

Miftakhudin melanjutkan, rencananya jenazah kakaknya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panggung, Kota Tegal, Selasa siang ini.

"Permintaan keluarga, jenazah kakak akan dimakamkan di sebelah makam anaknya," ungkap Miftakhudin.

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr dr Mohammad Syahril dilansir detikHealth juga mengonfirmasi kabar meninggalnya Fakhruri. Dia berkata almarhum meninggal pukul 01.00 WIB dini hari tadi.

Kondisi Fakhruri disebut terus memburuk pascamendengar kabar kematian anaknya yang diduga bunuh diri karena menjadi korban perundungan (bullying) semasa menjalani PPDS Anestesi di Undip. "Memburuk kondisinya sejak seminggu lebih sudah di RSCM," tutur Syahril.

Syahril melanjutkan almarhum kondisinya sudah memburuk selama menjalani perawatan di RSUD Kardinah Kota Tegal, sebelum dirujuk ke RSCM. Almarhum yang berusia 65 tahun sempat mengalami coma hepatikun, hematemesis melena, sampai akhirnya gagal napas.

"Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi dokter spesialis di Undip Semarang ditemukan tewas di kosannya dengan dugaan korban bunuh diri. Ditemukan juga sebuah buku harian yang isinya mengungkapkan bagaimana korban berkeluh kesah terkait kuliahnya.

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono menerangkan korban ditemukan dalam kamar kos di Kelurahan Lempongsari, Semarang, Senin (12/8) pukul 23.00 WIB. Penemuan jenazah korban terjadi setelah sang pacar curiga tak bisa menghubunginya.

"Pagi jam 7 atau jam 8 itu pacarnya telepon, ditelepon nggak diangkat-angkat padahal berdering. Nah minta tolong temennya itu, temennya itu kok dicek tutupan mungkin dikos-kosan Tembalang sana, dicek ke Tembalang sana kosong. Akhirnya balik lagi ke sana dicek sama ibu kosnya mau dibuka pakai kunci serep nggak bisa karena dikunci dari dalam, akhirnya panggil tukang kunci dan ditemukan sudah meninggal," jelasnya saat dihubungi, Rabu (14/8).

Kemenkes melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr Azhar Jaya, menerbitkan surat penghentian sementara PPDS Anestesi selama penyelidikan digelar.

"Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro yang ada di SUP Dr. Kariadi, yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro," tulis dr Azhar dalam surat tertanggal 14 Agustus 2024, dilansir detikHealth, Kamis (15/8).

"Maka disampaikan kepada Saudara untuk menghentikan sementara program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi sampai dengan dilakukannya investigasi dan Langkah-langkah yang dapat dipertanggungjawabkan oleh jajaran Direksi Rumah Sakit Kariadi dan FK UNDIP," lanjutnya.




(apu/aku)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng


Hide Ads