Dekan FK Undip Sebut Ada 2 Dokter Kena Doxing Usai Kasus Mahasiswi Bunuh Diri

Dekan FK Undip Sebut Ada 2 Dokter Kena Doxing Usai Kasus Mahasiswi Bunuh Diri

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 23 Agu 2024 19:33 WIB
kampus undip semarang
Kampus Undip Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang -

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menyebut ada 2 dokter di lingkungannya yang terkena doxing netizen usai salah satu mahasiswi program dokter spesialisnya bunuh diri. Dia menyebut dua dokter itu tidak ada kaitannya dengan mahasiswi tersebut.

Dekan FK Undip, dr Yan Wisnu Prajoko, menyebut salah satunya adalah dr Prahita. Dia di-doxing karena dianggap sebagai pelaku bullying yang menyebabkan mahasiswinya bunuh diri.

Padahal, lanjut Yan, dr Prahita berbeda program studi dengan mahasiswi yang bunuh diri. Meski demikian, dia mengakui bahwa Prahita pernah merundung juniornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk terkait dokter Prathita, itu pencemaran nama baik, kami siap mendampingi jika akan somasi. Dia prodi bedah. Tahun keempat pendidikan. Apakah merundung? Betul, tapi tiga tahun lalu. Kepada adiknya, juniornya," kata Wisnu di FK Undip, Jumat (23/8/2024).

Selain itu, ada dokter lain yang menjadi korban doxing, yaitu dr Satrio. Yan menegaskan dokter itu tidak ada sangkut paut dengan mahasiswi dokter spesialis yang bunuh diri.

ADVERTISEMENT

"Dokter Satrio itu dosen. Beliau korban doxing sama seperti Prathita. Beliau tidak ada hubungannya. Beliau kabag mengurusi S1 dan Koas, bukan spesialis. Kalau spesialis Itu kaprodi. Tidak bersinggungan, lain kamar," tegas Wisnu.

Wisnu juga menjelaskan berbagai upaya sudah dilakukan untuk menghilangkan praktik perundungan. Dia mengakui pada tahun 2023 memang ada perundungan. Dia pun menyesalkan jika masih ada 'residu' perundungan hingga saat ini.

"Komitmen menghilangkan perundungan, ada pengawasan dan monitoring. Kami buat satgas pencegahan dan penanganan perundungan dan pelecehan sejak 2023," katanya.

Untuk diketahui, seorang mahasiswi peserta PPDS Undip di RSUP dr. Kariadi Semarang ditemukan meninggal di kamar kosnya daerah Lempongsari 12 Agustus 2024 lalu. Ada dugaan korban bunuh diri dan sempat mendapatkan perundungan.

Polisi turun tangan untuk mendalami dugaan bunuh diri dan perundungan. Korban meninggal diduga karena obat Roculax yang disuntikkan dalam tubuhnya. Namun korban juga punya riwayat sakit. Pihak keluarga membantah korban bunuh diri, sedangkan Undip sudah membantah soal perundungan.




(ahr/ahr)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads