Undip Beberkan Langkah Investigasi Internal soal Isu Bullying Mahasiswi PPDS

Undip Beberkan Langkah Investigasi Internal soal Isu Bullying Mahasiswi PPDS

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 20 Agu 2024 17:51 WIB
kampus undip semarang
kampus undip semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom.
Semarang -

Pihak kampus Undip melakukan investigasi internal terkait kematian seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Investigasi internal itu dilakukan dengan melakukan pemeriksaan sejumlah dokumen hingga CCTV yang ada

Berdasarkan hasil investigasi internal Undip menyatakan bahwa mahasiswi PPDS Prodi Anestesi yang ditemukan meninggal di dalam kamar kos bukan merupakan korban bullying. Rektor Undip, Suharnomo, menyebut investigasi itu dilakukan dengan memeriksa sejumlah pihak hingga mengecek CCTV.

"Kita tanya kan kaprodinya kemudian KSM-nya, kemudian dengan dekan, dengan KPS yang ada di sana, dia sampaikan tidak ada yang seperti itu. Jadi kita sudah sampaikan ke Irjen juga, Kemenkes dan Dikti riwayat beliau yang memang dari semester awal sudah banyak sakit yah dan banyak absensi, kemudian dari KPS juga sudah sangat bagus menggantikan yang bersangkutan kalau lagi sakit dan lain sebagainya," katanya saat ditemui detikJateng di kantornya, Tembalang, Semarang, Senin (19/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya juga telah menelusuri riwayat akademik korban selama menjadi peserta PPDS. Dari hasil itu, Undip menyimpulkan bukan perundungan yang menjadi latar belakang tewasnya mahasiswi tersebut.

"Dari Kaprodinya sudah bilang secara rinci tanggal-tanggal dia nggak masuk, berapa bulan dan sebagainya sudah ada semuanya, kapan beliau digantikan dan sebagainya, record-nya sangat jelas kan ada CCTV-nya dari smester satu," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Karena itu, dia meyakini bahwa tewasnya mahasiswi dokter spesialis berusia 30 tahun itu bukan dilatarbelakangi masalah bullying. Meski begitu, dia menyerahkan kepada yang berwenang untuk memutuskan.

"Kita tentu menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang ya kepada Bapak-bapak di kepolisian untuk memutuskan ini lagian sekarang kita posisinya kan menderita karena ini kan kami serahkan sama Irjen Kemendikbudristek dan Irjen Kemenkes lah untuk memutuskan ini, monggo aja oh ini ternyata PPDS salah, ini ada yang harus diperbaiki, mengapa ini, saya rasa kita sudah tidak mungkin lagi bersikap defensif atau pura-pura mengatakan ini nggak ada dan sebagainya," ungkapnya.

Terlepas dari tewasnya mahasiswi tersebut, Suharnomo, menyatakan bahwa Undip telah menerapkan aturan zero bullying. Dia mengatakan bila ada yang terbukti melakukan bullying akan dihukum secara tegas.

"Kita kan sudah menerapkan zero bullying ya kami sampaikan, kita nggak ngerti pasti lah ya tapi dari kita sudah berkomitmen anti lah kan sudah ada peraturan akademisnya, kalau ketahuan ya pasti kena DO tapi kalau nggak ada mudah-mudahan nggak diada-adain karena tekanan, jadi kalau nggak ada ya nggak ada, kalau ada ya nanti diproses," pungkasnya.




(apl/ahr)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads