Kenapa Ibu Disebut 3 Kali dalam Hadits? Berikut Penjelasannya

Kenapa Ibu Disebut 3 Kali dalam Hadits? Berikut Penjelasannya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 06 Agu 2024 12:00 WIB
Ilustrasi ibu dan anak berdoa
Ilustrasi ibu yang disebut 3 kali dalam hadits Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Solo -

Dalam Islam, orang tua, terkhusus ibu, memiliki kedudukan yang begitu mulia. Bahkan, dalam salah satu hadits, Rasulullah menyebut ibu sebanyak tiga kali. Apa makna yang terkandung di dalamnya?

Selain hadits dari Rasulullah, Allah SWT banyak berfirman tentang ibu dalam Al-Quran. Salah satunya tercantum dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 yang berbunyi:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.'"

Lalu, seperti apa hadits Rasulullah yang menyebut ibu sebanyak tiga kali dan apa maknanya? Di bawah ini penjelasan lengkapnya yang telah detikJateng siapkan.

ADVERTISEMENT

Hadits Berisikan Penyebutan Ibu Sebanyak 3 Kali

Dikutip dari buku Rambu-Rambu Berbakti Kepada Orang Tua oleh Abdul Aziz bin Muhammad As-Sadhan, redaksi haditsnya adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُول الله، مَنْ أحَقِّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمِّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمَّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمِّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوكَ

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, 'Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan sikap baikku?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau SAW menjawab, 'Ibumu'. Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR Bukhari 5971 dan Muslim 2548)

Alasan Ibu Disebut 3 Kali

Dilansir NU Online, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan bahwasanya orang yang menemui Rasulullah SAW adalah Muawiyah bin Haidah. Beliau melanjutkan, ibu disebut tiga kali karena mengalami tiga kesulitan, yakni kehamilan, persalinan, dan menyusui.

Sebab, ketiganya adalah momen-momen berat bagi ibu. Bahkan, tidak hanya berat saja, seorang ibu sampai mempertaruhkan nyawanya bagi sang anak. Untuk melalui seluruh proses tersebut dengan baik, seorang ibu membutuhkan ketegaran dan stamina yang tangguh.

Baru setelah tiga hal tersebut terlalui, ibu dan ayah berbagi peran untuk mengasuh anak menjadi pribadi yang baik. Ibnu Hajar al-Asqalani berkata,

مقتضاه أن يكون للأم ثلاثة أمثال ما للأب من البر ، قال : وكان ذلك لصعوبة الحمل ثم الوضع ثم الرضاع ، فهذه تنفرد بها الأم وتشقى بها ، ثم تشارك الأب في التربية

Artinya: "ada dasarnya, seorang anak harus berbakti kepada ibunya tiga kali lipat dari baktinya kepada ayahnya. Hal ini dikarenakan kesulitan yang dialami oleh ibu selama hamil, melahirkan, dan menyusui. Ketiga hal tersebut hanya dialami oleh ibu dan merupakan beban yang berat. Setelah itu, ibu dan ayah sama-sama berperan dalam mengasuh anak." (Fathul Bari jilid X halaman 415)

Keterangan senada juga dihadirkan oleh Imam Al-Qurthubi. Disadur dari buku Al-Anfal: Syarah Ijmal 300 Hadits Viral Mudah Dihafal oleh H Brilly El-Rasheed SPd, sang imam berkata,

"Hadits tersebut menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi SAW menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalam menghadapi masa hamil, kesulitan ketika melahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya." (Tafsir Al-Qurthubi 10/239)

Singkat kata, penyebutan ibu sampai 3 kali (dibanding ayah yang hanya 1 kali disebut) dikarenakan adanya tiga proses yang harus dijalani seorang ibu. Ketiganya adalah kehamilan, persalinan, dan menyusui anak.

Hadits Lain tentang Ibu

Selain hadits di atas, masih ada sejumlah hadits lain yang membicarakan ibu. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السُّلَمِيِّ، أَنَّ جَاهِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ إِنِّي أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ مَعَكَ وَجِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلِهَا

Artinya, "Dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, Jahimah ra mendatangi Nabi Muhammad saw dan berkata, 'Aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.' Rasul bertanya, 'Apakah kamu mempunyai ibu?' 'Ya,' jawabnya. 'Lazimkanlah ibumu karena surga berada di bawah telapak kakinya,'" (HR An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).

2. Larangan Durhaka kepada Ibu

Dikutip dari detikHikmah, dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, tertera hadits:

وَعَنْ أَبِي عِيْسَى الْمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى حَرَّمَ عَلَيْكُمْ: عُقُوْقَ الْأُمَّهَاتِ وَمَنْعًا وَهَاتِ وَوَأْدَ الْبَنَاتِ وَكَرِهَ لَكُمْ: قِيْلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ. متفق عليه

Artinya: Dari Abu Isa al-Mughirah bin Syu'bah RA berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya, Allah mengharamkan atas kamu, durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya, membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci kamu yang banyak bicara serta banyak bertanya, begitu pula yang menghambur-hamburkan harta." (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian penjelasan lengkap mengenai penyebab ibu disebut tiga kali dalam Islam. Semoga pembahasannya bermanfaat.




(sto/apu)


Hide Ads