Cantiknya Masjid Bergaya Eropa di Pati Bikin Pengunjung Kagum-Kepincut Foto

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 03 Agu 2024 14:12 WIB
Bangunan Masjid Baiturrohman yang bergaya Eropa di Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Rabu (31/7/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Masjid Baiturrohman yang memiliki gaya arsitektur khas Eropa di Desa Soneyan Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, Jawa Tengah kini tengah viral di media sosial. Warga berbondong-bondong datang karena penasaran melihat bangunan masjid megah bergaya Eropa itu.

Masjid itu tepatnya berada di Dukuh Kedungpanjang, Desa Soneyan. Tampak dari luar bangunan masjid bak gedung pemerintahan di Eropa. Bangunan masjid dari luar terlihat ada kubah besar di atap. Kubah itu diapit dengan bangunan limas segiempat yang lancip ke atas.

Masuk ke dalam terdapat ornamen-ornamen bergaya Eropa. Pintu masjid terbuat dari kayu dan terdapat ukiran. Di dalam masjid terdapat ukiran lafal Allah. Bangunan masjid itu juga memiliki dua lantai.

Salah satu warga Muri mengaku kaget melihat masjid memiliki gaya arsitektur Eropa. Belakangan menurutnya, beberapa orang luar daerah juga mampir ke masjid tersebut untuk ibadah atau sekadar foto.

"Untuk sementara ini banyak yang ke sini. Ke sini tujuannya ada wisata petik jeruk dan mampir ke sini," kata Muri ditemui di lokasi, Rabu (31/7/2024).

"Ada yang berhenti hanya untuk foto di sini," dia melanjutkan.

Menurutnya bangunan masjid di desanya cukup unik. Apalagi bangunan masjid dengan ornamen gaya Eropa memang jarang ditemui di Pati.

"Mungkin dari bentuk dan arsitekturnya belum dilihat di tempat lain," jelasnya.

Bangunan Masjid Baiturrohman yang bergaya Eropa di Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Rabu (31/7/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Sementara itu, salah satu warga asal Kecamatan Pati, Oska, sengaja datang bersama teman-teman ke masjid Baiturrohman. Ia mengaku penasaran dengan suasana masjid yang viral tersebut.

"Dari luar bagus kayak pemandangan di luar negeri. Jarang ada seperti ini," jelas Oksa ditemui di lokasi.

Sementara itu, arsitektur masjid, Wisnugroho Setyawan, mengatakan masjid itu bergaya arsitektur gotik. Gaya arsitektur gotik seringkali dijumpai pada katedral dan gereja-gereja Eropa pada abad pertengahan.

"Eropa banyak langgam salah satunya gotik, terus di Eropa sebagian besar untuk membangun gereja, biasanya untuk arsitektur gereja meskipun biasanya ada gereja yang tidak gotik," jelas Wisnu saat dihubungi detikJateng, Rabu (31/7).

Menurutnya bangunan masjid dengan gaya gotik jarang ditemui di Indonesia. Biasanya menurutnya masjid berbentuk kelenteng dan sejenisnya sudah banyak. Namun masjid dengan gaya arsitektur dengan khas Eropa jarang ditemui.

Gaya arsitektur gotik selain digunakan pada gereja-gereja juga biasa terlihat pada bangunan pemerintahan. Seperti bangunan parlemen di Hungaria dan London.

Wisnu mengaku sering dimintai untuk membuat desain masjid. Mahasiswa jurusan arsitektur Universitas Pandanaran Semarang itu mengatakan gaya arsitektur gotik memiliki filosofi tersendiri. Karena ornamen berbentuk lancip ke atas.

"Filosofi di situ banyak ornamen yang lancip ke atas, itu filosofi tempat ibadah menunjuk yang di atas," terang Wisnu.

Dia menjelaskan masjid tersebut 100 persen menggunakan ornamen Eropa. Seperti dari bentuk jendela, kubah, dan ornamen lain bernuansa dengan gaya Eropa. Wisnu mengaku tidak mengalami kesulitan saat membuat desainnya karena Wisnu sudah memahami gaya gotik.

Sedangkan untuk pintu masjid terbuat dari kayu. Lalu ditambah dengan ukiran khas Jawa. Itu salah satu perpaduan antara gaya Eropa dan Jawa.

"Murni dari ciptakan sendiri. Pintu di ukir itu akulturasi dengan kebudayaan Jawa," jelasnya.



Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"

(cln/ams)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork