Malam satu Suro biasanya dimaknai oleh sejumlah kalangan masyarakat dengan berbagai tradisi, tapi dalam Islam waktu tersebut juga dapat diisi dengan berbagai amalan. Sebagai panduan bagi kaum muslim, berikut akan diuraikan amalan malam satu Suro yang bisa dikerjakan.
Untuk diketahui, di dalam Islam tidak mengenal istilah malam satu Suro. Sebaliknya, malam satu Suro erat kaitannya dengan kalender Jawa yang masih digunakan oleh sebagian kalangan masyarakat di Indonesia. Seperti diungkap dalam buku 'Asesmen Kognitif Pembelajaran IPA dengan Pendekatan STEM Berbasis Kearifan Lokal' karya Ahmad Annadzawil Arzaq, dkk, jatuhnya tanggal 1 Suro kerap bertepatan atau justru berselisih satu hari dengan 1 Muharram dalam kalender Islam.
Biasanya malam satu Suro dapat diperingati di malam hari setelah Maghrib tiba sebelum tanggal 1 Suro. Inilah yang membuat disebut sebagai malam satu Suro. Merujuk dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, malam satu Suro di tahun ini bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya dapat mengisi berlangsungnya malam satu Suro dengan berbagai tradisi yang masih melekat erat di sekitar kita, ada juga sejumlah amalan yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim. Khususnya dalam menyambut datangnya 1 Muharram sebagai awal dimulainya tahun baru Hijriah atau Islam. Berikut 6 amalan 1 Muharram yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim.
6 Amalan Malam Satu Suro atau 1 Muharram
Tak hanya mengerjakan amalan yang ditujukan secara khusus pada 1 Muharram, terdapat juga sejumlah ibadah lain yang bisa dikerjakan kapan saja. Dihimpun dari buku 'Kalender Ibadah Sepanjang Tahun' karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, '71 Doa Harian: Disertai Doa-doa Ibadah Lengkap' oleh KHM Yusuf Chudlori, 'Hidup bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam' oleh Daeng Naja, hingga 'Panduan Muslim Sehari-hari' karya DR KH M Hamdan Rasyid, MA dan Saiful Hadi El-Sutha, berikut beberapa amalan 1 Muharram.
1. Puasa Muharram
Amalan yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim dalam rangka menyambut pergantian tahun adalah dengan berpuasa sunnah, termasuk mengerjakan puasa sunnah di awal bulan Muharram. Terdapat keutamaan puasa Muharram yang bisa diperoleh bagi setiap muslim yang mengerjakan amalan tersebut.
Diungkap dalam buku 'Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah' karya H AmIrulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi, keutamaan puasa Muharram adalah puasa yang sangat dianjurkan setelah Ramadhan. Ini seperti yang telah diterangkan dalam sebuah riwayat hadits dari Abu Hurairah r.a. yang meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadhan adalah pada bulan Allah, yaitu Muharram." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Penjelasan senada juga telah diterangkan dalam buku 'Rahasia Puasa Sunah' oleh Ahmad Syahirul Alim, puasa Muharram merupakan amalan sunnah yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan. Ini dikarenakan Muharram merupakan bulan Allah SWT. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits mengenai sabda Rasulullah SAW:
أَفْضَلُ الصِيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
"Sebaik-baik (waktu) puasa setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah qiyamullail." (HR. Muslim)
2. Doa Awal Tahun Hijriah
Selanjutnya, kaum muslim juga dapat mengamalkan doa dalam menyambut awal tahun Hijriah. Sebagaimana diketahui, 1 Muharram menandai berlangsungnya tahun baru dalam kalender Hijriah atau Islam. Untuk menyambut datangnya awal tahun yang baru, kaum muslim bisa memperbanyak doa yang ditunjukan semata-mata kepada Allah SWT.
Ada berbagai versi doa awal tahun Hijriah yang bisa dijadikan sebagai panduan bagi setiap muslim. Dua di antaranya adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي حَقًّا حَقًّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا وَرِقًا. اللَّهُمَّ إِنَّ عَمَلِي ضَعِيفٌ فَضَاعِفُ لِي اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
Subhaanaka allaahumma anta rabbii haqqan haqqaa, sajadtu laka yaa rabbi ta'abbudan wa riqqaa. Allaahumma inna 'amali dha'iifun fadhaa'iflii. Allaahumma qinii 'adzaabaka yauma tub'atsu 'ibaaduka watub 'alayya innaka antat tawwaabur rahiim.
Artinya: "Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhanku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari di mana hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang."
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيمُ الْأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ وَهَذَا عَامٌ جَدِيدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالاسْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ارْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Bismillahir-rahmânir-rahîm. Wa shallallahu 'alâ sayyidinâ wa maulânâ muhammadin wa
'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam. Allâhumma antal-abadiyyul-qadimul-awwalu wa 'alâ fadhlikal-'azhîmi wa jûdikal-mu'awwali wa hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbala nas'alukal-ishmata fihi minasy-syaithâni wa auliyâ'ihi wa junûdihi wal-'auna 'alâ hâdzihin-nafsil-ammarati bis-sû'i wal-isytighâli bimâ yuqar-ribunî ilaika zulfâ yâ dzal-jalali wal-ikrâmi yâ arhamar-râhimîn, wa shallallahu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa 'alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu melimpahkan shalawat kepada junjungan dan pimpinan kami (Nabi) Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Yang Maha kekal, Yang dahulu dan Yang awal, dengan karunia-Mu yang agung dan kemurahan-Mu yang selalu diharapkan, sekarang tahun baru telah tiba, maka kami memohon kepada-Mu, semoga pada tahun ini kami selalu dilindungi dari godaan setan dan bala tentaranya, dan semoga selalu diberi pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu yang selalu mengajak pada perbuatan jelek; dan semoga mendapat pertolongan untuk selalu dapat mengerjakan segala sesuatu yang bisa mendekatkan diri kepada-Mu, wahai Zat Yang Mahaagung lagi Mahamulia. Wahai Zat yang paling Pengasih di antara para pengasih. Semoga shalawat dan salam Allah limpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya."
3. Sholat Sunnah
Tidak hanya mengerjakan puasa dan memperbanyak doa, kaum muslim juga dapat memaknai berlangsungnya akhir tahun dengan menunaikan ibadah sholat sunnah. Salah satu sholat sunnah yang bisa dikerjakan adalah sholat malam atau Tahajud. Hal ini seperti disampaikan dalam sebuah riwayat hadits yang menerangkan Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram. Sebaik-baiknya sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam (tahajud)." (HR. Muslim)
Oleh sebab itulah, seorang muslim dapat mengerjakan sholat sunnah, termasuk sholat Tahajud di waktu pergantian tahun yang ditandai dengan tanggal 1 Muharram. Adapun bacaan niat sholat Tahajud adalah sebagai berikut:
أَصَلَّى سُنَّةَ التَّهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatan tahajjudi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'alla.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
4. Berdzikir
Kemudian ada juga amalan berdzikir yang dapat dilakukan oleh kaum muslim kapan saja, termasuk 1 Muharram. Terkait dengan perintah berdzikir dengan menyebut asma Allah SWT telah tertuang di dalam Surat Al-A'raf ayat 205. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ ٢٠٥
Wadzkur rabbaka fî nafsika tadlarru'aw wa khîfataw wa dûnal-jahri minal-qauli bil-ghuduwwi wal-âshâli wa lâ takum minal-ghâfilîn.
Artinya: "Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut pada waktu pagi dan petang, dengan tidak mengeraskan suara, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah."
5. Membaca Al-Quran
Tak hanya memperbanyak dalam menyebut nama Allah SWT melalui dzikir, kaum muslim juga dapat membaca Al-Quran selama pergantian tahun. Di dalam buku 'Asyiknya Membaca Al-Quran' karya Mustofa, disampaikan tentang perintah membaca Al-Quran yang juga telah tertuang di dalam firman Allah SWT. Melalui Surat Asy-Syura ayat 52, Allah SWT berfirman:
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَاۗ مَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَاۗ وَاِنَّكَ لَتَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۙ ٥٢
Wa kadzâlika auḫainâ ilaika rûḫam min amrinâ, mâ kunta tadrî mal-kitâbu wa lal-îmânu wa lâkin ja'alnâhu nûran nahdî bihî man nasyâ'u min 'ibâdinâ, wa innaka latahdî ilâ shirâthim mustaqîm.
Artinya: "Demikianlah Kami mewahyukan kepadamu (Nabi Muhammad) rūh (Al-Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Quran) dan apakah iman itu, tetapi Kami menjadikannya (Al-Quran) cahaya yang dengannya Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Sesungguhnya engkau benar-benar membimbing (manusia) ke jalan yang lurus."
6. Bersholawat
Kemudian pergantian tahun yang bertepatan dengan tanggal 1 Muharram juga dapat diisi dengan bersholawat kepada Rasulullah SAW. Kaum muslim bisa memperbanyak sholawat di waktu tersebut dengan membaca kalimat pujian terhadap beliau. Salah satu bacaan sholawat yang bisa diamalkan adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad.
Artinya: "Ya Allah semoga shalawat tetap kepada junjungan kami, Nabi Muhammad."
Demikian tadi kumpulan amalan malam satu Suro yang dimaknai sebagai 1 Muharram dalam kalender Hijriah
(anm/apu)