Hamparan air Telaga Merdada di Desa Karangtengah Kecamatan Batur, Banjarnegara dipenuhi tanaman eceng gondok. Warna telaga pun menjadi hijau gelap.
Salah satu warga Desa Karangtengah, Sabar, mengatakan saat ini hampir semua permukaan air di Telaga Merdada penuh tanaman eceng gondok. Sejak Juni bulan lalu, warga sudah membuang lebih dari 50 ton sampah tanaman eceng gondok.
"Kondisinya sekarang hampir semua permukaan air di Telaga Merdada dipenuhi eceng gondok. Jadi warga setiap minggu membersihkan tanaman ini. Sudah terkumpul 50 ton lebih tanaman eceng gondok," ujar Sabar saat ditemui di Telaga Merdada, Banjarnegara, Kamis (1/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal telaga ini kerap dimanfaatkan warga untuk mengairi lahan pertanian. Terutama saat musim kemarau tiba. Termasuk juga mencukupi kebutuhan air rumah tangga maupun objek wisata.
"Biasanya untuk mengairi pertanian para petani di sini. Utamanya pas musim kemarau. Termasuk juga untuk kebutuhan rumah tangga seperti mencuci dan masak," ungkapnya.
Meski begitu, ia pesimistis upaya pembersihan eceng gondok bisa dilakukan dengan cepat. Sebab, pembersihan tanaman ini masih dilakukan secara manual.
"Harapannya ada bantuan alat berat. Ini saja sudah dilakukan bersih-bersih 5 kali sampai dapat 50 ton lebih eceng gondok tapi masih banyak yang tertutup tanaman ini," kata dia.
Sementara itu di tempat yang sama, Perangkat Desa Karangtengah, Ridho mengatakan adanya tanaman eceng gondok sangat mengganggu. Apalagi saat ini para petani dan warga sekitar Telaga Merdada menggantungkan air dari telaga tersebut.
"Memang sangat mengganggu. Karena air di telaga ini memang untuk ke pertanian dan kebutuhan rumah tangga warga. Utamanya yang tinggal di sekitar telaga ini," ujar Ridho.
(ams/ahr)