Melihat Isi Rumah yang Dipakai untuk Konten Horor Tanpa Izin di Semarang

Melihat Isi Rumah yang Dipakai untuk Konten Horor Tanpa Izin di Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 30 Jul 2024 19:14 WIB
Penampakan bagian dalam rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Semarang, yang dipakai untuk konten horor tanpa izin, Selasa (30/7/2024).
Penampakan bagian dalam rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Semarang, yang dipakai untuk konten horor tanpa izin, Selasa (30/7/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Enam konten kreator horor dipolisikan karena membuat video di dalam rumah tanpa izin pemilik di Kota Semarang. Bagaimana kondisi terkini rumah tersebut?

Pelapor, AH atau Ahmad mempersilakan wartawan untuk masuk setelah berkoordinasi dengan bank di mana rumah itu dijaminkan. Dari luar, halaman rumah yang berada di Jalan Abdurrahman Saleh, Semarang itu sudah ditumbuhi sejumlah tanaman.

Setelah gerbang dibuka, tampaknya pintu masuk sudah rusak dan bisa langsung dibuka. Ada satu jendela yang juga dalam posisi terbuka. Ahmad memperlihatkan kerusakan di pintu-pintu rumah itu mulai dari pintu depan hingga kamar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bagian dalam rumah lantai satu, sudah terlihat berantakan, bahkan ada teralis jendela yang dilepas. Ahmad juga menunjukkan lokasi yang digunakan ritual konten kreator.

Kemudian Ahmad menunjukkan kamar ibunya yang sebenarnya dalam kondisi terkunci sudah jebol dan bagian dalam berantakan termasuk kamar mandi. Kemudian juga diperlihatkan bekas-bekas AC yang dicuri.

ADVERTISEMENT

Di lantai dua juga terlihat berantakan termasuk teras lantai dua. Bahkan ada besi-besi pengaman yang sudah dipotong dan hilang. Ahmad mengatakan barang yang hilang antara lain 11 AC, televisi, dan perhiasan emas 28 gram.

Berdasarkan pantauan detikJateng, kondisi di dalam rumah sudah acak-acakan. Ahmad menegaskan, sebelum dia benar-benar meninggalkan rumah tersebut pada awal Oktober 2023 kondisinya masih rapi.

"Paling parah itu ada konten jelangkung, ritual-ritual. Rumah kami isinya orang relijius, ini juga mencoreng keluarga kami," kata Ahmad di lokasi, Selasa (30/7/2024).

"Sebelumnya ini ya rapi. Lihat sendiri ini berantakan," imbuhnya.

Dia menjelaskan belum ada konten kreator yang meminta izin baik kepada dirinya, kepada PT di mana rumah itu atas nama PT milik saudaranya, ataupun izin dari bank di mana rumah itu dijaminkan. Namun ia menyebutkan ada dua konten yang sudah di-take down.

"Tidak ada izin ke kami maupun pihak PT atau pihak bank. Saya cek ada dua konten yang di-take down," ujar Ahmad yang didampingi kuasa hukumnya, Alif Abdurrahman.

Ahmad juga sempat memperlihatkan beberapa foto yang menunjukkan kondisi rumahnya saat masih ditinggali. Rumah itu tergolong mewah dengan pemandangan yang cukup bagus di lantai dua saat malam hari.

Penampakan bagian dalam rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Semarang, yang dipakai untuk konten horor tanpa izin, Selasa (30/7/2024).Penampakan bagian dalam rumah di Jalan Abdurrahman Saleh, Semarang, yang dipakai untuk konten horor tanpa izin, Selasa (30/7/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Salah Satu Konten Kreator Unggah Foto Rumah Ahmad

Salah satu konten kreator yang dipolisikan adalah Youtuber dengan channel Joe Kal. Dia sudah mengeluarkan klarifikasi soal izin, namun dibantah oleh Ahmad. Joe Kal lewat akun instgram @joerahardiankal hari ini memposting foto rumah Ahmad.

Dalam foto yang diunggah, terlihat ada truk mengangkut barang dan gerbang dibuka. Kondisi halaman pada foto itu belum ditumbuhi tanaman tinggi seperti kondisi hari ini. Joe Kal juga menyertakan keterangan, "Itu barang2 di truk mau di bawa kemana ya? Sumber : bank".

Terkait foto itu, Ahmad menjelaskan foto diambil pada sekitar bulan Desember 2022. Itu adalah kegiatan pindahan pertama ke daerah Pedurungan. Beberapa barang dibawa dan masih ada barang lain di dalamnya.

"Itu foto Desember 2022. Angkut barang pertama. Angkut barang kedua sekitar bulan Oktober 2023 awal," tegas Ahmad.

Untuk diketahui, konten horor yang beredar soal rumah tersebut menurut Ahmad membuat rumah yang sedang dijual itu tidak laku. Delapan orang calon pembeli mundur karena melihat konten horor rumah yang pernah ditinggali Ahmad.

"Delapan pembeli mundur karena konten-konten itu," katanya.

Akibatnya, tiga Youtuber dan tiga Tiktokers dilaporkan ke polisi. Saat ini Polrestabes Semarang menangani kasus itu dan sudah mengambil keterangan Ahmad. Berikutnya para saksi akan diperiksa dan berikutnya para terlapor.




(apu/cln)


Hide Ads