Klaten Lurik Carnival (KLC) telah sukses digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten dalam rangka Hari Jadi Klaten ke-220. Kegiatan yang meriah ini jadi ajang untuk mempromosikan lurik khas Klaten.
KLC telah digelar Minggu (28/7/2024) kemarin di sekitar Jalan Pemuda hingga Alun-alun Klaten. Kegiatan yang diikuti ratusan masyarakat Klaten itu sukses jadi ajang promosi lurik khas Klaten.
Masyarakat antusias memadati alun-alun sejak KLC digelar pukul 09.00-13.00 WIB untuk menonton 28 kontingen memamerkan karya-karya lurik yang dibawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah KLC kemarin luar biasa antusiasme masyarakat," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho di Pendapa Setda Klaten, Senin (29/7/2024).
Menurutnya, ajang ini telah sukses mendongkrak nama lurik khas Klaten agar lebih dikenal masyarakat. Masyarakat Klaten juga didorong untuk bisa lebih bangga mengenakan busana lurik dengan berbagai desain menarik.
Tak hanya itu, KLC pun terbukti mampu menaikkan roda perekonomian para pelaku UMKM lurik yang banyak tersebar di segala penjuru di Kabupaten Bersinar ini. Sehingga banyak manfaat yang didapat masyarakat lewat KLC.
"Karena lurik ikon Klaten sudah mendapatkan Anugerah Pesona Indonesia tahun 2023 di Ambon kemarin. Sehingga dengan setiap tahun ada event Klaten Lurik Carnival ini kan bisa meningkatkan UMKM," ungkapnya.
Dengan adanya parade lurik, Nugroho berharap para pelaku UMKM juga bisa lebih inovatif dalam memproduksi lurik agar bisa lebih dikenal dan bisa memperluas pangsa pasar lurik khas Klaten.
Hal senada dikatakan Bupati Klaten Sri Mulyani. Menurutnya, KLC juga mampu meningkatkan kepercayaan diri para perajin lurik dengan memamerkan produk-produk hasil karyanya.
"Dengan kita naikkan di media sosial masing-masing, kita memberikan rasa percaya diri kepada pelaku UMKM lurik agar mereka terus berinovasi, terus mengangkat potensi unggulan Klaten ini yaitu lurik," imbuh dia.
Sementara salah satu peserta KLC siang itu, Siti Yuniana dari Fashion Desainer Klaten (Fadeska) mengatakan, KLC bisa menjadi ajang untuk mendorong masyarakat agar bisa lebih tertarik untuk memakai kain wastra lokal tersebut.
"Harapannya generasi muda bisa lebih bangga lagi pakai Lurik, bisa dimodifikasi dengan kain, batik, dengan model yang kekinian. Jadi lurik itu bukan hal yang kuno dan ndeso, tapi sesuatu yang menarik, eye catching, indah," kata Siti ditemui detikJateng di Alun-alun Klaten.
Bersama 20 peserta, ia menampilkan desain lurik dari para perancang busana di Klaten yang khusus dibuat untuk acara KLC. Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus untuk mengajak para generasi muda bangga dan paham dengan warisan budaya khas Klaten itu.