Protes Zonasi PPDB di Klaten Diwarnai Gembos Ban, 130 Casis Akhirnya Diterima

Protes Zonasi PPDB di Klaten Diwarnai Gembos Ban, 130 Casis Akhirnya Diterima

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 26 Jul 2024 15:18 WIB
Aksi protes PPDB warga Gunung Merapi di Desa Tlogowatu, Klaten.
Aksi protes PPDB warga Gunung Merapi di Desa Tlogowatu, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Ratusan warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, dan sekitarnya menggelar aksi protes sistem zonasi dan PPDB SMAN 1 Karangnongko kelas jauh. Aksi sempat memanas sebelum akhirnya tuntutan warga dipenuhi sehingga 130 siswa dinyatakan diterima seluruhnya.

Audiensi warga, wali murid, calon siswa, muspika dengan jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB itu awalnya berjalan tenang. Namun situasi memanas setelah Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa, Kustrisaptono memberikan penjelasan jika yang bisa diterima hanya tiga rombel (kelas) yang setiap rombel hanya 36 siswa (108 siswa).

Tiga rombel itu dijelaskan juga sudah sesuai dengan rekomendasi Bupati Klaten. Namun saat Kustrisaptono keliru menyebut Bupati Klaten dengan sebutan Bapak Bupati, massa mulai emosi karena Bupati Klaten adalah seorang wanita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa di bagian depan merangsek mendekati para pejabat provinsi tersebut. Aksi saling dorong antara massa dengan polisi dan TNI yang berjaga sehingga para pejabat dinas provinsi itu diamankan di dalam aula balai desa.

Kades Tlogowatu, Suprat Widoyo, akhirnya naik ke atas meja untuk menenangkan massa agar bersabar menunggu keputusan. Massa akhirnya sedikit tenang tetapi beberapa orang yang jengkel mengempiskan ban mobil para pejabat dinas provinsi.

ADVERTISEMENT

Sekitar pukul 10.30 WIB, akhirnya didapat kejelasan semua calon peserta didik (CPD) baru diterima. Namun massa tetap meminta ada pernyataan resmi yang dibacakan sebagai jaminan.

Setelah surat pernyataan dibacakan, warga akhirnya bersorak-sorai gembira. Warga yang sempat emosi menggembosi ban mobil para pejabat dinas akhirnya memompa ulang ban sehingga terisi angin kembali.

Bahkan ada beberapa ibu-ibu yang meneteskan air mata mendengar keputusan itu. Seluruh peserta didik sejumlah 130 orang akhirnya dinyatakan akan diterima di SMAN 1 Karangnongko kelas jauh.

"Disepakati bahwa calon peserta didik baru sejumlah 130 CPD diterima di kelas jauh SMAN 1 Karangnongko Klaten," jelas Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Kustrisaptono saat membaca pernyataan di hadapan warga, Jumat (26/7/2024). Pernyataan itu disambut sorak gembira warga.

Tokoh masyarakat, Marsudi, menyatakan tuntutan warga hanya meminta seluruh siswa yang sudah mendaftar di SMAN 1 Karangnongko kelas jauh diterima semua. Sebab dari 129 pendaftar hanya diterima 36 orang.

"Awalnya yang diterima hanya 36 siswa, jadi kami menuntut semua diterima dan bisa sekolah. Karena kalau aturan zonasi, semua anak sini tidak bisa sekolah," kata Marsudi kepada wartawan.

"Alhamdulillah akhirnya semua bisa diterima dan mohon doanya agar anak-anak bisa sekolah," imbuhan.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Klaten dan sekitarnya menggelar aksi di Balai Desa Tlogowatu, Jumat (26/7). Mereka memprotes sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Warga mulai berdatangan sekitar pukul 08.00 WIB dengan sepeda motor dan berjalan kaki. Sejumlah anak usia sekolah juga datang dengan berseragam.

Massa membawa spanduk dan ditempelkan di depan balai desa tempat audiensi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Warga membawa spanduk bertulis "Hak sekolahku direnggut pak Kadis, kami dipaksa putus sekolah, Zonasi!", "SDM dituntut tinggi, Sekolah dizonasi #nadiemmakarim", "Lebih Baik putus cinta daripada putus sekolah", dan lainnya.




(apl/ams)


Hide Ads