Anak Terancam Tak Sekolah gegara Zonasi, Warga Lereng Merapi Klaten Gelar Aksi

Anak Terancam Tak Sekolah gegara Zonasi, Warga Lereng Merapi Klaten Gelar Aksi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 26 Jul 2024 11:07 WIB
Aksi warga soal PPDBΒ SMA di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten,Β Jumat (26/7/2024).
Aksi warga soal PPDBΒ SMA di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten,Β Jumat (26/7/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sejumlah warga di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Klaten dan sekitarnya menggelar aksi di Balai Desa Tlogowatu. Mereka memprotes sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Warga mulai berdatangan sekitar pukul 08.00 WIB dengan sepeda motor dan berjalan kaki. Sejumlah anak usia sekolah juga datang dengan berseragam.

Massa membawa spanduk dan ditempelkan di depan balai desa tempat audiensi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Warga membawa spanduk bertulis "Hak sekolahku direnggut pak Kadis, kami dipaksa putus sekolah, Zonasi!", "SDM dituntut tinggi, Sekolah dizonasi #nadiemmakarim", "Lebih Baik putus cinta daripada putus sekolah", dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang warga yang juga wali murid, Devi mengatakan dirinya datang karena resah dengan sistem zonasi. Di desanya Tlogowatu, sekolah SMA dan SMK negeri jaraknya jauh.

"Di Kecamatan Kemalang tidak ada sekolah, yang rumahnya jauh seperti kami ini mau sekolah di mana, tidak masuk zonasi. Sedangkan afirmasi juga sulit," kata Devi kepada detikJateng di lokasi, Jumat (26/7/2024).

ADVERTISEMENT
Aksi warga soal PPDB SMA di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat (26/7/2024).Aksi warga soal PPDB SMA di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumat (26/7/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Sekolah terdekat negeri, sebut Devi, adalah SMAN 1 Karangnongko juga tidak masuk zonasi. Tetapi sejak beberapa waktu ada SMAN 1 Karangnongko dengan sistem sekolah jauh tapi jumlah kuotanya juga dibatasi.

"Sekolah SMAN 1 di sini ada tapi kuota dibatasi cuma 36 siswa atau berapa. Sedangkan yang daftar itu 125 orang lebih, terus yang lain mau ke mana? Swasta juga jauh, terdekat swasta di Kecamatan Manisrenggo, ke Boyolali tambah jauh sekali," katanya.

Devi berharap siswa yang belum dapat sekolah semua diterima di SMAN 1 Karangnongko. Selaku warga juga berharap segera didirikan SMA atau SMK negeri di Kecamatan Kemalang sehingga semua bisa sekolah.

"Harapannya mohon juga segera didirikan SMAN atau SMKN di sini agar semua bisa sekolah. Kemalang ini ada banyak desa padahal di lereng Merapi," imbuhnya.

Warga berkumpul di pendapa balai desa untuk audiensi dan hingga kini masih berlangsung. Warga ditemui Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, cabang dinas, perangkat desa, dan muspika kecamatan.




(rih/ams)


Hide Ads