Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengambil langkah strategis guna membuktikan Kabupaten Tegal merupakan kawasan yang ramah investor. Berbagai destinasi wisata dikembangkan, hingga perizinan turut dipermudah agar tak mempersulit investor.
Penjabat Bupati Tegal Agustyarsyah mengatakan, Kabupaten Tegal sudah mulai menata Kota Slawi hingga mengembangkan Guci. Sehingga bukan tak mungkin lagi jika Kota Bahari itu akan semakin dilirik para investor.
"Penataan lingkungan Alun-alun Hanggawana Slawi senilai Rp 4,57 miliar masih proses lelang, pengadaan dan instalasi lampu hias koridor jalan senilai Rp2,8 miliar di tahap finalisasi DED (Detail Engineering Design)," kata Agustyarsyah dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (23/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penataan Pedestrian Jalan dr Soetomo penunjang skybridge RSUD dr Soeselo senilai Rp2,5 miliar masih proses lelang dan Pembangunan panggung hiburan di Trasa senilai Rp1 miliar juga proses lelang," sambungnya.
Ia mengatakan, penataan ibukota Kabupaten tegal ini dilakukan agar Kota Slawi semakin siap menjadi pintu gerbang menuju destinasi wisata unggulan Kabupaten Tegal. Kota Slawi dipermak menjadi barometer pertumbuhan ekonomi wilayah sekaligus penghubung antar wilayah menuju sejumlah destinasi wisata.
Pengembangkan destinasi wisata ini juga dilakukan di Guci, yang digadang-gadang akan dikembangkan menjadi bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) 2026-2040. Hal ini menjadi salah satu upaya Pemkab Tegal untuk bisa menarik semakin banyak wisatawan dari luar daerah.
"Kini sudah ada pembentukan tim KPSN Guci, pengembangan DTW Guci dari aspek potensi sumber daya alam, budaya dan buatan, perbaikan sarana dan prasarana pariwisata, penyiapan rencana investasi Guci, pemberdayaan masyarakat," ungkapnya.
Menjadi daerah yang ramah investor, Pemkab Tegal juga mengadakan upaya-upaya untuk kemudahan perizinan. Tercatat, pada 2024 ini, sudah ada 12.229 izin yang telah diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Izin usaha menjadi izin yang paling banyak dikeluarkan, ada 10.811 izin usaha yang sudah dikeluarkan di 2024 ini. Disusul izin kesehatan sebanyak 1.195 izin, izin persetujuan bangunan gedung 134, izin reklame 40, serta izin trayek sebanyak 15 izin.
"Upaya yang dilakukan untuk kemudahan perizinan itu identifikasi penyelesaian masalah penanaman modal, pertemuan dengan sejumlah organisasi pengusaha, fasilitasi kemitraan usaha besar dengan UMKM, hingga jemput bola perizinan kapal nelayan," paparnya.
"Konsultasi pelaporan LKPM (Laporan kegiatan penanaman modal) dan OSS (online single submission), inovasi LARIS (Layanan Antar Izin Gratis), inovasi pembayaran retribusi persetujuan bangunan gedung secara elektronik (e-PBG), bimbingan teknis implementasi perizinan berusaha berbasis risiko (OSS RBA)," imbuh dia.
Ke depannya, kata Agustyarsyah, Pemkab Tegal pun akan mengevaluasi penyelesaian permasalahan para pelaku usaha, memverifikasi profil pelaku usaha, mengevaluasi penilaian kepatuhan pelaksanaan perizinan berusaha, hingga pengawasan lapangan pelaku usaha.
Selain memberi berbagai kemudahan perizinan, Pemkab Tegal juga melakukan penyertaan modal sebagai bentuk dukungan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Tegal. Mulai dari Perumda Air Minum Tirta Ayu, PT BPR Bank TGR, PT BPR BKK Kabupaten Tegal, serta PT BPR BKK Jateng.
Dari banyaknya investor di Kabupaten Tegal selama ini, penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tegal juga terbukti semakin tinggi. Hal ini dilihat dari jumlah pengangguran terbuka yang terus menurun tiap tahunnya.
"Tahun 2021 ada 9,97 persen, turun di 2022 menjadi 9,64 persen, dan 8,60 persen. Upaya yang digencarkan yaitu peningkatan kompetensi SDM (sumber daya manusia), penguatan hubungan industrial, serta kemitraan," tuturnya.
Berbagai pelatihan untuk para pencari kerja telah dilaksanakan, bersamaan dengan pelatihan dan pengembangan akses pasar bagi Industri Kecil Menengan (IKM), hingga penguatan tripartit untuk memperkuat sinergitas pekerja dengan pengusaha.
Peningkatan mutu SDM di Kabupaten Tegal ini juga menjadi upaya Pemkab Tegal untuk menjamin calon-calon tenaga kerja di wilayah kepemimpinan Agustyarsyah itu memiliki kualitas yang baik dan siap untuk bekerja. Lewat upaya-upaya yang terus dilakukan, Pemkab Tegal berkomitmen untuk menjadi wilayah yang ramah investor, kini dan ke depannya.
(akn/ega)