Pada periode kepemimpinan Penjabat Bupati Tegal, Agustyarsyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal memiliki berbagai kegiatan unggulan. Sebanyak tujuh kegiatan unggulan terus digencarkan Pemkab Tegal dalam upaya memajukan Kota Bahari tersebut.
Agustyarsyah menjelaskan, beberapa kegiatan unggulan itu yakni penataan Kota Slawi, pengembangan destinasi wisata Guci, hingga pengembangan desa tematik.
Kota Slawi yang digadang-gadang sebagai pintu gerbang menuju destinasi wisata unggulan Kabupaten Tegal itu akan ditata agar semakin cantik dan mampu menarik banyak wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai Ibu Kota Kabupaten Tegal, Kota Slawi menjadi barometer pertumbuhan ekonomi wilayah sekaligus hub, atau penghubung antarwilayah menuju sejumlah destinasi wisata unggulan di Kabupaten Tegal," kata Agustyarsyah dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (23/7/2024).
Penataan Kota Slawi itu meliputi penataan bangunan dan lingkungan Alun-alun Hanggawana Slawi, pengadaan dan instalasi lampu hias koridor jalan, penataan pedestrian Jalan dr Soetomo sebagai penunjang skybridge RSUD dr Soeselo, serta pembangunan panggung hiburan di Trasa.
Selain Kota Slawi, Guci yang merupakan destinasi wisata unggulan Kabupaten Tegal pun turut dipermak dan akan didorong untuk menjadi bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KPSN) 2026-2040.
"Upaya pengembangan ini sudah dilakukan dengan pembentukan tim KPSN Guci, pengembangan Guci dari aspek potensi sumber daya alam, budaya, dan buatan," tutur Agustyarsyah.
Ia melanjutkan, saat ini Pemkab Tegal sudah mulai memperbaiki sarana dan prasarana pariwisata, menyiapkan rencana investasi Guci, serta melaksanakan pemberdayaan masyarakat.
Selanjutnya, Pemkab Tegal pun diketahui telah menetapkan lokasi desa tematik beserta tim pelaksana, serta menyiapkan 20 desa yang sudah dipetakan untuk mengakses peluang channeling program di kementerian atau lembaga terkait.
Beberapa desa tematik itu yakni Desa Data Lengkap; Desa Taat Pajak yang masih dalam proses penilaian; serta Dilan (desa digital melayani). Desa-desa tematik ini juga dikembangkan Pemkab Tegal dalam menyikapi perkembangan teknologi.
"Desa Data Lengkap di Desa Bandasari Kecamatan Dukuhturi dan Desa Marga Ayu Kecamatan Margasari merupakan konsep desa yang dapat menyajikan data melalui aplikasi Sentuh Data berbasis geospasial 'Tegal Pasti Bisa' (Tegal Pakai Sistem Teknologi Informasi Bidang Satu Tanah," jelas Agustyarsyah.
"DILAN di Desa Pagerwangi Kecamatan Balapulang, merupakan desa percontohan konsep digitalisasi dalam pelayanan kepada masyarakat," imbuh dia.
Sementara untuk Desa Taat Pajak, masih dalam proses penilaian di 197 desa. Telah dilaksanakan sosialisasi langsung ke desa-desa terkait rencana penilaian desa tematik taat pajak.
Tak hanya itu, Pemkab Tegal juga telah menyusun dan mengusulkan tujuh Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) tanggap bencana yang juga memuat penguatan unsur mitigasi bencana alam.
Sebanyak satu usulan masih proses di Kementerian ATR/BPN, satu RDTR dalam proses penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), lima RDTR lainnya sedang proses penyusunan peta wilayah.
Adapun, beberapa kegiatan unggulan lainnya yaitu pembangunan desa tertinggal, pengembangan sumber daya manusia aparatur, serta tertib aset milik Pemda. Sebanyak 12 desa tertinggal dibangun lewat program pemberantasan stunting, hingga pembangunan akses jalan.
Dalam pengembangan aparatur, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Tegal didorong agar melek digital guna mendukung transformasi pemerintahan elektronik dengan mengikuti pelatihan teknis, webinar, dan workshop.
Sedangkan pada kegiatan tertib aset milik Pemda, barang milik Pemda digunakan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ini menggandeng Kantor Pertanahan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jateng.
"Dalam kegiatan ini, dilaksanakan penyertifikatan tanah milik Pemda, identifikasi aset/BMD dan penghapusan BMD yang sudah tidak laik fungsi, tidak dapat dimanfaatkan, biaya pemeliharaan tinggi, membahayakan lingkungan sekitar, kerja sama dengan BPKP Jateng untuk optimalisasi penggunaan SIMDA BMD," paparnya.
(prf/ega)