Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya menghadiri acara Jagongan Cagar Budaya dan Sejarah Klaten yang digelar Komunitas Pegiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten. Ia turut mendorong pelestarian budaya, baik situs cagar budaya maupun tradisi yang ada di Kabupaten Klaten.
Kegiatan yang digelar di Rumah Dinas Wakil Bupati (Wabup) Klaten itu dihadiri sekitar 80 peserta yang datang dari pegiat budaya, akademisi, kepala desa, hingga tokoh agama. Acara talkshow yang dimulai sekitar 09.30 WIB itu menghadirkan praktisi sejarah Klaten Shokip Ashari serta Dosen Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ketua KPCB Klaten, Wisnu mengatakan materi yang akan difokuskan dalam diskusi pagi itu yakni terkait menjaga jejak peradaban melalui aksi pelestarian cagar budaya dan penelusuran sejarah di Klaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Acara hari ini kita bikin semacam sarasehan, bentuknya jagongan atau Talk Show, supaya terbangun suasana santai. Ini baru yang pertama," kata Wisnu kepada awak media di Rumdin Wabup Klaten, Sabtu (29/6/2024).
Ia mengatakan pada diskusi tersebut, ia ingin memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya para pegiat budaya terkait masa depan cagar budaya di Kabupaten Klaten. Sebab, Kabupaten Klaten memiliki banyak potensi terkait situs cagar budaya yang masih belum digali lebih dalam.
"Jadi bagaimana caranya pelestarian cagar budaya itu bisa berbasis dari partisipasi masyarakat. Cukup banyak candi-candi yang lepas, yang memang belum terdata," tuturnya.
Wisnu menambahkan, diskusi semacam ini akan kembali digelar agar pelestarian cagar budaya di Kabupaten Klaten bisa terus dikawal. Dengan begitu masyarakat bisa memiliki kesadaran akan pentingnya melestarikan cagar budaya.
"Memang harus dikawal terus namanya pelestarian, supaya semangat bisa terus terjaga. Pemaparan dari narasumber ini hanya suatu pancingan, kita akan lebih banyak berdiskusi demi kebaikan pelestarian cagar budaya," jelasnya.
"Pelestarian itu milik semua insan, tidak terbatas pada sekat-sekat apakah harus dari profesional, tokoh agama, atau tokoh masyarakat. Apabila kesadaran telah tercapai, masalah pelestarian bisa teratasi," sambungnya.
Yoga yang hadir di tengah puluhan peserta itu turut berterimakasih kepada para pegiat budaya yang telah memberikan perhatiannya kepada pelestarian cagar budaya di Kabupaten Klaten. Menurutnya, kegiatan pagi itu menjadi penting untuk menanamkan kesadaran terkait upaya pelestarian dalam diri masyarakat.
"Karena faktanya di Kabupaten Klaten ini banyak peninggalan sejarah dan prasejarah yang harus dilestarikan, harus dijaga. Tidak hanya untuk kita sekarang, tapi juga untuk generasi ke depan," kata Yoga.
Yoga menjelaskan, upaya pelestarian ini memerlukan kerjasama berbagai pihak, sehingga ia pun mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi atau setidaknya memiliki kesadaran untuk menjaga situs budaya di Kabupaten Klaten. Ke depannya, Pemkab Klaten pun akan terus membantu upaya pelestarian tersebut.
"Upaya pelestarian dari Pemkab Klaten selama ini kita telah mengalokasikan anggaran untuk pelestarian dan menempatkan personil yang ahli di bidang pelestarian cagar budaya," tuturnya.
Ia berharap, kegiatan diskusi yang membahas pelestarian cagar budaya dan sejarah ini juga bisa melibatkan para pemuda di Kabupaten Klaten. Sebab, hal ini mampu menjadi upaya merawat sejarah di generasi-generasi selanjutnya.
(anl/ega)