Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SDN di Kota Semarang telah dibuka sejak Selasa kemarin. Meski begitu sejumlah sekolah masih terlihat sepi.
Salah satunya ialah di SDN Gabahan yang terletak di Jalan Sebandaran, Kecamatan Semarang Tengah. Hingga siang ini, baru lima orang yang mendaftar di sekolah tersebut.
Pantauan detikJateng di lokasi, terlihat suasana sekolah sepi. Tak ada keramaian seperti yang biasa terlihat dalam PPDB tingkat SMA negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, sejumlah guru tetap bersiaga untuk melayani para pendaftar yang hadir. Kepala SDN Gabahan, Siti Marfuah menyebut selama dua hari ini sekolahnya sudah menerima lima pendaftar secara online.
"Ini baru lima secara online," ujarnya saat ditemui di ruangannya, Rabu (19/6/2024).
Jumlah tersebut sebenarnya sudah meningkat dibanding tahun lalu, di mana sekolah tersebut hanya mendapat empat pendaftar secara online. Meski begitu, ketika pendaftaran ditutup, sekolah ketambahan sembilan pendaftar yang mendaftar langsung secara manual.
"Tahun kemarin itu online empat anak terus ditambah total 13 berarti offline sembilan," jelasnya.
Meski sekolahnya berada di tengah kota, Siti menyebut kebanyakan warga di sana merupakan perantau sehingga KK yang dimiliki tak memenuhi syarat untuk mendaftar melalui jalur zonasi. Selain itu, di kelurahan tersebut juga terdapat banyak SD swasta yang juga mencari siswa dalam PPDB tahun ini.
![]() |
Berbagai strategi juga sudah ditempuh untuk meningkatkan jumlah pendaftar tahun ini. Misalnya, dengan mengekspos kegiatan melalui media sosial hingga bekerja sama dengan TK di dekat sekolah.
Siti menyebut kerja sama itu membuahkan hasil. Rencananya, ada sekitar 11 orang yang akan mendaftarkan anaknya ke SDN Gabahan secara manual bila pendaftaran online telah ditutup.
"Kuota kita kan 28 tapi kalau SD kita itu kan segitu-gitu kan kalau anaknya ke sini semua kan 16 sudah bagus. Masalahnya kita SD kecil, tempatnya juga kurang strategis," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di SDN Karangkidul, Semarang Tengah. Sama-sama berada di tengah kota, SD tersebut baru menerima empat pendaftar tahun ini.
Dua SD tersebut memang sudah dari tahun ke tahun hanya menerima belasan siswa dalam setiap tahun ajaran. Di SD Karangkidul, sudah sejak 2016 jumlah pendaftar tak pernah memenuhi kuota yang disediakan.
"Menurun itu sejak 2016, kan saya di sini 2018 itu belasan terus, terbanyak kita dapat 20 itu tiga tahun lalu," ujar petugas PPDB SDN Karangkidul, Eko Subeno.
Berdasarkan data di laman ppd.semarangkota.go.id, ada sekitar 20 sekolah yang pada 2023 bisa dibilang sepi peminat. Berikut datanya:
- SDN Karangtempel, kuota 28, diterima 9
- SDN Wonodri, kuota 28, diterima 10
- SDN Karangkidul, kuota 28, diterima 6
- SDN Sekayu, kuota 28, diterima 13
- SDN Gabahan, kuota 28, diterima 4
- SDN Mangkang Kulon 03, kuota 28, diterima 12
- SDN Petompon 03, kuota 28, diterima 7
- SDN Plalangan 02, kuota 28, diterima 10
- SDN Mangunsari 01, kuota 28, diterima 15
- SDN Bugangan 02, kuota 28 CPD, diterima 6
- SDN Bugangan 01 kuota 28 CPD, diterima 8
- SDN Karangkidul, kuota 28, diterima 6
- SDN Mangunharjo (Tugu) kuota 28, diterima 16
- SDN Pakintelan 02, kuota 28, diterima 12
- SDN Candi 03, kuota 28, diterima 11
- SDN Ngaliyan 04, kuota 28, diterima 13
- SDN Ngaliyan 05, kuota 28, diterima 8
- SDN Pedalangan 01, kuota 28, diterima 6
- SDN Srondol Kulon 03, kuota 28, diterima 11
- SDN Jomblang 03, kuota 56, diterima 30
(apu/ams)