Guntur (57) dan anaknya berinisial I (8) sempat bikin heboh karena dua pekan bertahan di gua. Ternyata Guntur dan anaknya kabur lagi dan diketahui tinggal di salah satu makam di Jepara.
"Ini PM (penyandang masalah) tersebut (Guntur) sudah kabur lagi, Sabtu sore sekitar 17.45 WIB," kata Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Hardi kepada detikJateng, Senin (10/6/2024).
Hal tersebut berdasarkan hasil tindak lanjut Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Demak berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hardi mengatakan, pihaknya bersama petugas gabungan hari ini mendatangi desa tempat tinggal Guntur dan anaknya. Ternyata Pemdes setempat baru menyadari Guntur dan anaknya sudah tidak di rumah adik kandungnya.
Diketahui, sebelumnya Guntur dan anaknya dijemput oleh perangkat desa dan keluarga pada Kamis (6/6) dan tinggal di rumah adik kandungnya di Desa Jungsemi, Kecamatan Wedung, Demak. Namun ternyata tanpa sepengetahuan Pemdes setempat, Guntur dan anaknya kabur lagi ke Jepara pada Sabtu (8/6) sore.
"Ini kita tadi menindaklanjuti bersama-sama dengan TKSK, ada pelaksana, ada pekerja sosial juga, kami juga ingin tahu juga kenapa dan bagaimana. Sudah sampai ke desa, kita konfirmasi ke desa ternyata orangnya udah nggak ada," imbuh Kepala UPTD Rumah Pelayanan Sosial (Rumpelsos) Dinsos Demak, Aniek Shaubichati saat dihubungi terpisah.
"Ya itu makanya orangnya itu agak, sulit gitu dinasihati," sambungnya.
Aniek menerangkan Guntur kabur dengan mengancam adiknya untuk diantarkan ke salah satu makam di Jepara. Kemudian Guntur dan anaknya diantarlah oleh adiknya yang juga pemilik rumah itu.
"Iya ceritanya itu adiknya itu namanya Bu Siti diancam, kita tadi lewat perangkat desa telepon adiknya, makanya lewat adiknya tadi, 'aku diancam kalau tidak mengantarkan balik ke Jepara lagi', bilang begitu adiknya," terangnya.
"Timbang ketakutan kayak gitu, akhirnya diantarlah ke Jepara tadi, ke salah satu makam," sambungnya.
"Jadi pihak desa juga nggak tahu. Kamis itu diambil, pemikiran dari Desa kan mungkin masih (di rumah adiknya) ya, ternyata sudah nggak ada," imbuhnya.
Hasil asesmen tadi, lanjutnya, pihaknya bersama Pemdes bersepakat untuk nantinya menjemput anak Guntur meski dengan tekanan. Yakni untuk keberlangsungan anak di panti rehabilitasi dan sekolah gratis.
"Tadi kita bersepakat dengan pihak Desa, tadi kita konfirmasi ke pihak Jepara, apabila nanti ternyata dimonitoring ada di makam tersebut nanti pihak Jepara akan telepon ke kami. Bersama-sama nanti kita akan ke Jepara mengambil," terangnya.
"Dan kesepakatan nanti kita akan mengambil anaknya, karena untuk masa depan ya. Kita tidak lagi ke Pak Guntur lagi, ke anaknya, karena masa depannya masih panjang. Jadi nanti kami tetap ada sedikit pressure, ini anaknya biar masa depannya kita anjurkan ke panti rehabilitasi, begitu tadi kesepakatan dengan Desa," imbuhnya.
Ia menambahkan, pihaknya hingga kini masih menunggu kabar lebih lanjut dari Dinsos Jepara. Yakni dalam upaya penyelamatan anak tersebut.
"Penyelamatan gitu berarti ya, penyelamatan anak dulu kita," ujarnya.
"Belum ada (kabar) dari Dinsos Jepara, kami menunggu ini. Semoga lancar aja ini," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang ayah bersama anaknya warga Desa Jungsemi, Demak, tinggal di Gua Ujungbatu, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Kisah bapak dan anak tinggal di gua ramai di sejumlah media sosial. Salah satunya di grup Facebook Media Informasi Kota Jepara. Pada unggahan itu terlihat ada beberapa potongan video seorang bapak bersama anaknya yang tinggal di gua. Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa pun turun tangan melakukan evakuasi.
(rih/ahr)