Kisah Mak Ratih alias Mak Sombret (55) asal Kabupaten Pekalongan yang viral karena membayar Rp 600 ribu untuk naik ojek motor demi mengantar tetangganya yang naik haji masih berbuntut. Setelah Mak Sombret dapat hadiah umrah gratis, kini giliran si tukang ojek yang mengantarnya juga akan menyusul ke Tanah Suci. Ini kisahnya.
Tukang ojek itu bernama Didik Purwanto (39) warga warga Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Sama seperti Mak Sombret, Didik juga mendapat hadiah umrah gratis dari seseorang.
Ditemui detikJateng di pangkalannya di Titik 0 Km Kajen, Minggu (9/6) sore, Didik menceritakan kisahnya saat mengantar Mak Sombret ke Solo pada Senin (20/6) lalu. Didik mengaku itulah pertama kali dirinya mendapat orderan offline yang terjauh selama bekerja menjadi tukang ojek sejak 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pertama kali bertemu Mak Ratih (Mak Sombret), beliau datang ke sini (pangkalan ojek) hari Jumat (17/5), memesan ojek untuk ke Solo pada Senin (20/6)," kata ayah dua anak itu kepada detikJateng, kemarin.
Awalnya, Didik menganggap Mak Ratih hanya bercanda.
"Alasannya beliau karena sudah tidak dapat tempat duduk bus. Kalau saya tidak mau, beliau minta diantar ke Kota Pekalongan, mau naik bus ke Solo. Saya berpikir, kalau sendirian naik bus umum dari Pekalongan ke Solo, apalagi belum pernah, bisa berbahaya, nggak ada yang jaga dan takut nyasar. Saya akhirnya mau," ujar Didik.
Sesuai janji yang telah disepakati, Didik dan Mak Ratih akhirnya bertemu di masjid dekat Alun-alun Kajen pada pukul 07.00 WIB, Senin (20/5).
"Saya hanya cerita ke istri. Awalnya tidak percaya. Tapi istri terus memberikan semangat agar mengantar Mak Sombret, mengingat sudah sepuh. Kasihan kalau naik bus sendirian, takut nyasar," ucap Didik.
"Saat itu beliau minta diantar ke Pendopo untuk menemui calon jamaah haji, terus keluar, terus kita ke Solo. Karena searah, saya pamitan istri dulu. Istri meminta hati-hati dan menjaga Mak Sombret selama perjalanan sampai rumah," sambung dia.
Perjalanan berboncengan motor ke Solo itu ditempuh selama lima jam. Keduanya sempat tiga kali beristirahat di SPBU. "Setiap istirahat, beliau meminta agar jangan lama-lama, agar cepat sampai solo," kata Didik.
Senin (20/5) sekitar pukul 12.00 WIB, keduanya tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Tapi mereka tidak menemukan rombongan calon jamaah haji dari Pekalongan.
"Sampai lokasi tidak menemukan rombongan, kita pulang. Mungkin karena capek juga, beliau sepertinya ngantuk. Beberapa kali terasa ngliyut. Saya takut beliau terjatuh, saya jalan pelan. Beliau aku suruh pegangan," ujar Didik.
Mak Sombret pun tiba di rumahnya di Dukuh Mbalong, Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, dalam kondisi selamat.
Setelah kisah Mak Sombret jadi viral, pada Jumat (31/5), Didik menerima sebuah pesan via WhatsApp yang menawarkan umrah gratis.
"Alhamdulillah dapat umrah. Awalnya ada Mas Siswanto memposting soal saya, terus ada yang lihat itu ibu dari Semarang," kata Didik menceritakan awal dia mendapatkan hadiah umrah gratis.
Beberapa saat kemudian, ia menerima pesan singkat.
"Apakah ini yang mengantar Mak Sombret? Iya Bu, benar. Masnya muslim bukan? Iya Bu, saya muslim. Masnya mau nggak saya umrohkan?" ungkap Didik saat membacakan pesan singkat via WhatsApp yang berisi tanya jawab dirinya dengan sosok wanita yang dia sebut bernama Ibu Wahyu dari Semarang.
Awalnya, Didik menganggap tawaran itu tidak serius. "Tapi Alhamdulillah, ternyata beneran ada orang baik yang mau memberikan hadiah umrah gratis ke saya. Kami bersyukur," kata dia.
Singkat cerita, Didik dan ibu tersebut akhirnya bertemu di Kota Pekalongan untuk mengurus paspor.
"Kalau jadwal saya insyaallah tanggal 25 September berangkat umrohnya. Segala urusan administrasi sudah selesai. Saya berterima kasih pada Bu Wahyu. Alhamdulillah," ucap Didik.
Tentang kisah Mak Sombret ada di halaman selanjutnya.