Dugaan Keracunan Massal di Jomblang Semarang, 7 Orang Diperiksa

Dugaan Keracunan Massal di Jomblang Semarang, 7 Orang Diperiksa

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 07 Jun 2024 18:25 WIB
Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi jenguk warga Jomblang yang dirawat di RS Roemani, Kota Semarang, Jumat (7/6/2024).
Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi jenguk warga Jomblang yang dirawat di RS Roemani, Kota Semarang, Jumat (7/6/2024). Foto: Istimewa/Pool
Semarang -

Tujuh orang saksi diperiksa terkait dugaan keracunan massal di Jomblang, Candisari, Kota Semarang. Hasil uji laboratorium masih ditunggu untuk kepastian apa yang meracuni puluhan warga itu.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, menjenguk langsung warga yang masih dirawat di RS Roemani Semarang. Luthfi didampingi Dirkrimum Polda Jateng, Kapolrestabes Semarang, dan Kapolsek Candisari.

"Kejadian yang jadi atensi publik pasien yang sebanyak 20 orang, harusnya 80 orang ya. Tadi sudah cek tinggal 15 orang, yang lima pulang," kata Irjen Luthfi di RS Roemani Kota Semarang, Jumat (7/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan tujuh orang diperiksa termasuk pasien. Kemudian sampel dari makanan ringan berupa mi juga masih dicek.

"Masih dilakukan tes lab, dari hasil pemeriksaan tujuh orang saksi termasuk saksi korban yang sakit, hasil lab belum keluar nanti Polri akan telusuri apakah ada penyebab daripada keracunan ini apa. Yang jelas lalai belum sampai menyebabkan meninggalnya orang. Minimal Polri tahu ini ada sesuatu yang perlu diselidiki terkait lab yang dikandung makanan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Humas RS Roemani, Sigit Budiarto, mengatakan ada 12 pasien yang dirawat di sana dan beberapa di antaranya berencana pulang hari ini. Para pasien itu datang tidak bersamaan, yaitu antara tanggal 4 Juni sampai 7 Juni 2024.

"Kondisi awal yang dirasakan saat ke UGD, diagnosa diare. Diagnosa awal makan dari mi instan dan diare. Datangnya tidak bersamaan tanggal 4 dan 7 Juni, ada yang tanggal 5. Keluhan sama," kata Sigit.

Rentang usia pasien yang dirawat karena keracunan itu adalah anak-anak, remaja, dan dewasa. Mereka dirawat di RS Roemani ruang Sullaiman 501 A dan B, Sulaiman 505 A dan B, Sulaiman 6, Sulaiman 3, Ayub 2, dan Ayub 3.

"Jumlah pasien jadi untuk di luar banyak, untuk di RS Roemani ada 12. Ini masih 12, tapi ada yang mau pulang," jelas Sigit.

Untuk diketahui, peristiwa keracunan itu berawal dari makanan ringan buah tangan dari arisan PKK di wilayah Tandang RT 6 RW 10, Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang pada Minggu (2/6).

Keesokan harinya sekitar 80 warga yang menyantap makanan berupa mi mengalami mual. Sebanyak 20 orang di antaranya sempat dirawat di rumah sakit.

Ketua PKK setempat, Ani Sulistyowati, mengatakan dirinya juga ikut makan mi tersebut dan mengalami demam dan muntah-muntah hingga dirawat di rumah sakit. Menurutnya tidak ada yang aneh dengan rasa maupun bau dari mi itu.

"Ya biasa saja rasanya. Tapi besoknya (Senin) jam 11.00 WIB merasa panas, pusing, mual, perut krues. Yang dimakan mi. Rasanya enak saja, ya nggak basi. Tapi nggak tahu seperti itu. Ke Mbak Ari sering pesen situ ya tidak apa-apa sebelumnya," kata Ani.

"Pas sakit ke klinik, tidak berkurang rasa sakitnya terus di RS. Dua hari di RS Roemani. Hari ini belum BAB lagi, masih kayak sedikit pusing. Anak cucu saya juga, usianya setahun, masih di rumah sakit. Gejala sama diare muntah," ujar Ani.




(apu/apl)


Hide Ads