Puluhan warga di Kelurahan Jomblang, Kota Semarang, diduga mengalami keracunan mi goreng. Polisi turun tangan.
Peristiwa ini terjadi di Tandang RT 6 RW 10, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang. Adapun makanan ringan yang diduga menyebabkan keracunan massal itu merupakan buah tangan dari acara arisan PKK rutin yang diselenggarakan pada Minggu (2/6) lalu.
Kapolsek Candisari, Iptu Handri Kristanto mengatakan pihaknya baru menerima informasi kejadian itu hari ini, Jumat (7/6). Dia langsung mendatangi lokasi dan menanyakan hal itu ke sejumlah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada arisan PKK RT, ada 80 pack pesan makanan ke Ibu (inisial) A, kemudian dibungkus bawa pulang. Beberapa warga makan setelah Maghrib. Senin (3/6), ramai di grup banyak yang sakit mules-mules, muntah," kata Handri di lokasi, Jumat (7/6/2024).
Akibatnya, sebanyak 20 orang sempat ke puskesmas dan ke rumah sakit. Beberapa orang di antaranya masih rawat inap hingga hari ini.
"Ada yang tidak kuat, dibawa ke rumah sakit. Yang berobat total 20 orang. Ada dewasa ada anak-anak," ujar Handri.
Handri menjelaskan, kepolisian sudah berkoordinasi dengan pihak puskesmas. Sampel dari mi dan muntahan pasien dikirim ke laboratorium untuk diketahui kandungannya.
"Informasi warga terindikasi banyak yang makan mi goreng. Walau di sana ada mi goreng, piscok, sama tahu bakso, infonya warga banyak makan mi. Sehingga terjadi kondisi tidak bagus," ucap dia.
Handri menambahkan, warga sudah melapor ke puskesmas. Namun, belum ada warga yang melapor ke polisi, diduga karena warga masih menunggu hasil uji sampel dari laboratorium.
"Kami telusuri. Sebenarnya warga sudah infokan ke puskesmas sejak Selasa (4/6). Kita baru tahu hari ini. Ternyata memang belum ada laporan ke kita. Sampai sekarang memang belum ada hasil (dari laboratorium). Itu mungkin jadi dasar warga belum bisa memastikan keracunan," ungkap Handri.
Ketua PKK setempat, Ani Sulistyowati mengatakan dirinya juga makan mi tersebut dan sempat mengalami demam hingga muntah-muntah. Ani juga sempat dirawat di rumah sakit. Menurut dia, tidak ada yang aneh dengan rasa maupun bau dari mi itu.
"Ya biasa saja rasanya. Tapi besoknya (Senin) jam 11.00 merasa panas, pusing, mual, perut kruwes-kruwes. Yang dimakan mi. Rasanya enak saja, ya nggak basi. Tapi nggak tahu seperti itu. Ke Mbak (inisial) A sering pesen situ ya tidak apa-apa sebelumnya," kata Ani.
"Pas sakit ke klinik, tidak berkurang rasa sakitnya, terus ke RS. Dua hari di RS Roemani. Hari ini belum BAB lagi, masih kayak sedikit pusing. Anak cucu saya juga, usianya setahun, masih di rumah sakit. Gejala sama diare muntah," imbuh Ani.
(dil/rih)