Bupati Demak Eisti'anah bersama Sekretaris Daerah Akhmad Sugiharto dan sejumlah kepala dinas memberikan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak rob di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak. Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga melihat langsung prototipe rumah mumbul (mengapung) milik Bu Alfiyah.
"Pada kesempatan kali ini bersama Sekda dan beberapa kepala Dinas, PU, Perkim, dan, Dinsos. Tentunya pada kesempatan kalai ini sudah kita agendakan lama tapi baru ini sempat berkunjung memberikan bantuan sembako, dan tentunya melihat hasil dari pembuatan rumah apung yang dibuat oleh teman-teman Perkim," kata Eisti'anah kepada wartawan, Rabu (29/5/2024).
"Kita sedang uji coba dan tentunya perlu pengujian lebih. Tadi masukan dari masyarakat banyak sekali, dan tentunya akan kita hitung ulang. Dan tadi dari masyarakat mengusulkan beberapa usulan untuk masyarakat yang ada di Dukuh Timbulsloko," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungannya tersebut, pihaknya membagikan ratusan paket sembako dalam plastik hitam yang tersebar di sejumlah titik. Pihaknya dengan rombongan menuju Kampung Timbulsloko menaiki perahu sejauh sekitar 2 kilometer dari jalan utama desa menuju masjid panggung setempat.
"Kemudian untuk pengkajian rumah masih kita kaji lebih dalam lagi, baik untuk kekuatan, kemudian untuk kualitas dan untuk penganggaran sendiri. Kita kaji besarannya seperti apa, karena tadi banyak masukan dari masyarakat, keluhan untuk lebih mahal secara tenaganya," terangnya.
"Ke depan memang bukan untuk peninggian atau struktur fisik utuh, karena kita berkejaran dengan air. Khusus untuk Desa Timbulsloko ini kita anjurkan untuk rumah apung karena selalu berkejaran dengan air, sehingga kalau untuk rumah apung yang kita uji bekerja sama dengan Unika, dan beberapa akademisi lain, kita lihat kalau memang bagus kita perbanyak gitu," imbuhnya.
Ia menuturkan untuk anggaran rumah mumbul tersebut, Pemda memberikan bantuan material sejumlah Rp 50 juta. Ia menyebut anggaran tersebut relatif kurang untuk ketahanan rumah apung di kampung setempat.
![]() |
"Iya, kemarin kan kita mencoba untuk Rp 50 juta, kita CSR dengan NBI, kemudian ada beberapa swadaya. Setelah kita hitung-hitung memang sepertinya kurang, nanti kita kaji lagi, kita tambah lagi anggarannya untuk satu unit rumah," terangnya.
"Betul, ini jadi evaluasi kami. Insyaallah akan kita tambah, bisa dua kali lipatnya," imbuhnya.
Ia menuturkan, rumah mumbul tersebut masih diuji ulang oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Pemkab Demak (Dinperkim) dengan sejumlah akademisi. Ia menyebut hasil tersebut akan keluar pada sekitar bulan depan.
"Disampaikan oleh Perkim, bulan Juni atau Juli nanti keluar hasilnya. Lha ini nanti kami dorong untuk temen-temen Perkim lebih dipercepat lagi pengkajiannya. Kalau kekuatan dan ketahannya bisa sampai 20 tahun, kalau bisa mungkin berani kita lebih perbanyak," ujarnya.
"Ini kan ceritanya pilot project atau prototipe dulu ya. Jadi kalau berhasil masyarakat tidak kersa untuk direlokasi, ya kita buatkan," sambungnya.
Ia menambahkan Pemkab Demak berusaha memfasilitasi kebutuhan dan keinginan masyarakat terdampak rob. Yakni antara relokasi, pembangunan rumah mumbul (mengapung), dan lain sebagainya.
"Kita sebenarnya nurut pada masyarakat, kalau ingin bertahan kita buatkan, kita anjurkan untuk rumah apung saja, kalau mau direlokasi ada tanah kita bantu dengan bangunannya. Jadi monggo masyarakat inginnya seperti apa monggo, karena berkaitan dengan mata pencahariannya begitu ya. Kemarin kita memang usul untuk rumah susun juga ada, tapi masyarakat masih belum berkenan, karena memang tanah Pemda ini terbatas ya, jadi kita mau bantu masyarakat juga banyak keterbatasan," terangnya.
"Tapi pada intinya kita terus mengusahakan terkait dengan keberlanjutan hidup masyarakat, khusus daerah yang terdampak rob," sambungnya.
Ia menambahkan selain itu, warga Timbulsloko juga mengusulkan adanya perbaikan jalan dan area makam. Hal tersebut sudah ia anggarkan bantuan sekitar Rp 1 miliar untuk jalan utama desa setempat.
"Tadi mengusulkan ada akses jalan, kemudian untuk makamnya sendiri. Dan alhamdulillah sebenarnya sudah kita anggarkan sekitar Rp 1 miliar untuk jalan utamanya tahun ini. Nanti melihat jalan selanjutnya InsyaAllah kalau ada perubahan kita anggarkan kalau tidak ya tahun 2025. Kita usahakan secepatnya," terangnya.
(apu/cln)