Warga sekitar Cawang, Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, mengaku mendengar keributan sebelum menemukan Anak Baru Gede (ABG) tergeletak dengan luka tusuk. Mereka bahkan melihat sekelompok remaja yang membawa senjata tajam (sajam) kabur.
Salah satu warga Cawang, Desa Bulurejo, Nur Kholik (34), mengatakan saat bangun tidur ia mendengar suara ramai tepatnya pada Minggu (26/5/2024), sekitar pukul 03.30 WIB. Ia juga mendengar suara gemuruh sepeda motor di samping Masjid At-Taqwa Cawang.
"Sebelum keluar, saya ngintip dulu dari jendela, kok ramai ada yang membawa parang dan lain sebagainya, mungkin remaja, usia belasan tahun. Setelah rombongan (memakai sepeda motor) itu pergi, saya keluar sama keponakan lihat ada yang tergeletak di samping Masjid At-Taqwa itu," kata Nur kepada detikJateng saat ditemui di rumahnya, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian bersama tetangganya mengecek kondisi korban yang tergeletak dengan luka tusuk. Korban pun sempat ditanya dan bercerita hendak pulang menuju rumah, namun dicegat sekelompok orang.
"Setelah saya cek, saya terus menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Bulurejo. Pak Bhabin berpesan untuk menunggu, nanti Polsek Mertoyudan akan menjemput korban dan mengeceknya," ujarnya.
Setelah polisi datang, katanya, korban kemudian dibawa menuju Rumah Sakit Merah Putih.
"Warga tahunya pada mau (salat) Subuhan, saya tahunya dibegal. Setelah siangnya, polisi datang ngecek CCTV ternyata (korban pembacokan). Saat itu (kejadian), semua bawa alat (sajam). Kalau lihat dari rekaman CCTV masih remaja," ujarnya.
"(Melihat CCTV) Korban kejar-kejaran dari arah timur (Jalan Gatot Subroto) menuju barat (jalan menuju Bulurejo). Korban itu sebenarnya bertiga, boncengan, dia (korban) lompat dari motor, mau (masuk masjid), tapi sudah (dibacok) pakai sajam itu. Mungkin dari jalan sudah kejar-kejaran, dua (temannya) sudah lari," kata dia.
![]() |
Warga lainnya bernama Bintoro (58), mengatakan saat jalan menuju masjid ia melihat orang beramai-ramai mengerumuni dan menolong korban.
"Saya lihat (korban) sudah dikemuli sarung, sudah diberi air minum. Ya itu sebelum Subuh," katanya.
Diberitakan sebelumnya, video dugaan pembacokan yang dilakukan sekelompok remaja di kawasan Cawang, Bulurejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang viral di media sosial. Akibat pembacokan ini korban dikabarkan mengalami 12 luka.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @liputan.magelang. Akun tersebut memberikan keterangan,"Pemb@cokan dilakukan oleh sekelompok pemotor (mungkin gengster) di depan masjid Cawang (jln SMKN 1 Magelang) sebelum subuh minggu 26 Mei 2024. Korban diketemukan oleh warga yg hendak melaksanakan Sholat Subuh di masjid. Selanjutnya melaporkan kasus tersebut ke Polsek Mertoyudan Magelang. Semoga para pelaku segera tertangkap," seperti dilihat detikJateng, Senin (27/5/2024).
Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Rifeld Constantien Baba saat dimintai konfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Rifeld menyebut korban dalam kejadian tersebut berinisial D berusia di bawah 17 tahun warga Mertoyudan.
"Kami sudah melakukan penyelidikan. Tim gabungan berisikan intel dan reserse dari Polresta dan Polsek Mertoyudan," kata Rifeld kepada wartawan di Polresta Magelang, Senin (27/5).
"Kami menemukan informasi diawali dari tantang-tantangan di medsos. Korban sementara dalam masa pemulihan karena (alami) kurang lebih 12 luka tusuk. Luka itu bukan di bagian vital," katanya.
Dalam kasus ini, kata Rifeld, sudah meminta keterangan kurang lebih empat saksi. Pihaknya memohon doanya semoga terduga pelaku segera tertangkap.
"Kepolisian masih melakukan proses penyelidikan, mohon doa pasti ketangkap," tegasnya.
"(Korban) Sudah pulang, rawat jalan. (Luka) Paha, punggung, kaki sama lengan," ujarnya.
(cln/apu)