Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya menghadiri kegiatan diskusi yang digelar Komunitas Petani Muda Klaten (KPMK). Ia mendorong para pemuda untuk jangan ragu jadi petani.
Kegiatan bertajuk Ngobrol Pertanian (Ngoper) yang digelar di Agro Eduwisata Putra Merapi Tani, Bengking, Kecamatan Jatinom itu mengangjat tema strategi pengembangan agribisnis dunia pertanian melalui inovasi dan kreativitas.
Acara Ngoper ke-13 itu menghadirkan tiga narasumber, yakni Wiji Supriyanto selaku pemilik agrowisata, serta Tri Mardiana dan Prihatno Ruli Hermawan selaku content creator. Ada sekitar 70-an peserta yang mengikuti kegiatan siang itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoga hadir sekitar pukul 11.00 WIB. Ia juga sempat memberikan opininya terkait pertanian di Kabupaten Klaten yang menyandang status lumbung padi Ia menyoroti soal regenerasi petani serta alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan.
"Karena faktanya di Kabupaten Klaten ini petani-petani usianya sudah di atas 50 tahun, bukan usia produktif lagi," kata Yoga di Agro Eduwisata Putra Merapi Tani, Minggu (26/5/2024).
Ia mendorong para petani muda yang hadir siang itu untuk turut ambil peran dalam pertanian di Kabupaten Klaten. Terlebih, sudah banyak testimoni dari para petani muda, bahwa bidang pertanian di Kabupaten Klaten tergolong menjanjikan.
Yoga juga mendukung adanya Komunitas Petani Muda Klaten (KPMK) di Kabupaten Klaten. Sebab, para petani muda dengan usia produktif ini dinilai mampu berinovasi untuk memajukan pertanian di Kabupaten Bersinar.
"Saya men-support, memberikan semangat pada mereka untuk melakukan kreativitas dan inovasi-inovasi untuk perkembangan kemajuan pertanian di Kabupaten Klaten," tuturnya.
Dalam rangka mendorong peningkatan jumlah petani milenial, Yoga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah memberikan berbagai upayanya. Mulai dari mengadakan pertemuan intensif antara dinas terkait dengan pemuda, pemberian bantuan pupuk, hingga pemberian edukasi.
"Jadi, di dana desa itu ada alokasi untuk ketahanan pangan. Nah, ini perlu penjabaran untuk ketahanan pangan ini bentuknya yang bagaimana, supaya tepat sasaran," ujarnya.
Yoga berharap, KPMK bisa menjadi wadah untuk menggaet minat pemuda menjadi petani. Selain itu, KPMK juga diharapkan mampu melahirkan berbagai inovasi serta kreativitas di bidang pertanian.
"Menjadi penyemangat bagi generasi muda di Kabupaten Klaten, bahwa usaha di bidang pertanian itu ternyata menguntungkan dan menggiurkan," harapnya.
Ketua KPMK, Muhammad Ichsan mengatakan, kegiatan ini menjadi wadah edukasi bagi para petani, khususnya petani muda. Mereka diajak untuk berinovasi dalam hal pendistribusian, lewat media sosial, agar bisa lebih memanfaatkan perkembangan teknologi.
"Kita mengajak anak-anak muda kan sukanya bikin konten, makanya kita hadirkan konten kreator biar anak-anak muda. Barangkali belum punya produk, produknya bisa dari bapaknya, anak-anak mudanya yang ngonten," terangnya.
Ichsan menerangkan, komunitas yang sudah berdiri sejak 2020 itu kini sudah memiliki anggota sekitar 400 orang. Komunitas ini rutin memberikan edukasi terkait pertanian, serta mencarikan solusi terkait berbagai permasalahan di bidang pertanian.
Ia berharap, para petani di Kabupaten Klaten kini bisa semakin berkembang, seiring dengan perkembangan teknolosi yang semakin canggih.
"Kalau cuma dipasarkan di pasar tradisional kan mencakupnya cuma sedikit, tapi kalau lewat sosial media itu kan bisa satu Indonesia bahkan di luar pun bisa menjangkau," tuturnya.
(akn/ega)