Ratakan Pembangunan, Pemkab Klaten Mau Gelar KBMKB 4 Kali dalam Setahun

Ratakan Pembangunan, Pemkab Klaten Mau Gelar KBMKB 4 Kali dalam Setahun

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 24 Mei 2024 07:41 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani
Foto: detikJateng/Arina Zulfa Ul Haq
Klaten -

Karya Bhakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) menjadi program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten yang digelar guna meningkatkan pembangunan desa di Kabupaten Klaten. Rencananya, Pemkab Klaten akan menggelar KBMKB 4 kali tahun ini.

Bupati Klaten Sri Mulyani menjelaskan KBMKB merupakan program Pemkab Klaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades). Kegiatan ini digelar guna membantu pembangunan serta perbaikan suatu wilayah di Kabupaten Klaten.

KBMKB sendiri merupakan program kolaborasi Dispermades dengan Kodim 0723/Klaten. Para personil dari TNI, Polri, bersama masyarakat setempat akan bergotong royong membangun fasilitas desa yang masih kurang dimaksimalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KBMKB ini kan program inovasi dari TMMD, sehingga hampir-hampir sama program-programnya (TMMD dan KBMKB)," jelas Sri Mulyani kepada awak media di Desa Pasung, Rabu (22/5/2024).

Sama seperti TMMD, KBMKB pun memiliki sasaran fisik dan sasaran nonfisik sebagai target untuk diselesaikan. Target fisik meliputi pembangunan jalan, talut, ataupun betonisasi. Sementara sasaran nonfisik seringkali dikemas dalam bentuk penyuluhan.

ADVERTISEMENT

"Ini sangat diharapkan oleh kepala desa yang kondisinya belum begitu maksimal ingin dimaksimalkan dengan KBMKB," tutur Sri Mulyani.

Selain berharap agar hasil KBMKB bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah desa (Pemdes), ia juga berharap KBMKB bisa menjadi ajang untuk merekatkan silaturahmi antara TNI, Polri, dan masyarakat, sehingga bisa lebih manunggal.

"Rawat dengan baik, manfaatkan dengan baik, semoga masyarakat setempat bisa lebih sejahtera," pesan Sri Mulyani kepada kepala desa yang sudah sempat menjadi lokasi KBMKB.

Kepala Dispermades, Wahyuni Sri Rahayu menjelaskan pada anggaran murni ini, KBMKB telah direncanakan untuk digelar sebanyak empat kali.

"Tapi belum tahu nanti waktu anggaran perubahan, karena ini masih berjalan tahun anggaran murni," kata Rahayu saat ditemui detikJateng.

Lebih lanjut ia menjelaskan lokasi KBMKB tahun ini bertempat di Desa Pasung Kecamatan Wedi, Desa Demakijo Kecamatan Karangnongko, serta Desa Geneng Kecamatan Prambanan. Selain sasaran fisik dan nonfisik yang sudah ditargetkan, seringkali ada tambahan pembangunan yang datang dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Klaten.

"Tapi yang jelas kalau yang dilaksanakan masyarakat dengan TNI di KBMKB itu kemarin itu ada talut dengan betonisasi, tapi kalau yang tambahan-tambahan, yang nonfisik, mungkin tambahan dari OPD lain ada juga," jelasnya.

"KBMKB itu diajukan dari Kecamatan, terus nanti dari sini disurvei, apa betul itu ada satu tanah atau sawah yang masih belum bisa diangkut dengan sarana prasarana yang belum memadai. Itu nanti menjadi skala prioritas, itu usulan dari desa ke kecamatannya," sambungnya.

Rahayu menambahkan, jalan pertanian menjadi fasilitas desa yang sering dibangun pada saat KBMKB. Sebab, hal tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat setempat.

Akses menuju pertanian menjadi lebih baik, sehingga memudahkan transportasi pengangkut untuk membawa hasil pertanian. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap harga hasil pertanian.

"Masyarakat utamanya petani itu bisa merasakan hasil pertaniannya yang semula sulit diangkut, harganya juga menjadi turun setelah ada kegiatan TMMD atau KBMKB. Artinya kesejahteraan mereka meningkat," jelasnya.

"Karena mudah. Banyak hal yang dirasakan oleh masyarakat dan juga pembangunannya memang betul-betul ditingkatkan, yang kemarin sulit sekarang menjadi mudah

Selain KBMKB yang akan dilaksanakan sebanyak 4 kali, TMMD juga akan digelar sebanyak 3 kali. TMMD Sengkuyung tahap 1 mengambil lokasi di Desa Bero Kecamatan Trucuk, tahap 2 di Desa Karangdukuh Kecamatan Jogonalan, kemudian tahap ke-3 di Desa Tembongwetan Kecamatan Kalikotes, serta yang terakhir di Desa Pakisan, Kecamatan Cawas.

(ncm/ega)


Hide Ads